30.1 C
Jakarta
Selasa, 5 November, 2024

Apa Itu Reksa Dana Terproteksi: Jenis, Karakteristik, hingga Contohnya

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu reksa dana terproteksi pada dasarnya adalah salah satu jenis reksa dana yang perlu diketahui oleh investor.

Di dunia investasi, istilah reksadana bisa berarti sebagai wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi dan kemudian dialokasikan dalam instrumen investasi tertentu.

Selayaknya instrumen investasi lainnya, tujuan dari reksadana adalah mendapatkan imbal hasil (return) yang bisa mendatangkan cuan untuk menambah pundi-pundi rupiah. 

Nah, untuk lebih memahami apa itu reksa dana terproteksi, simak ulasannya berikut ini, seperti disitat dari Qoala.

Baca juga: Cara Investasi Reksadana BRI: Jenis hingga Cara Membelinya

Apa Itu Reksadana Terproteksi?

Dilihat dari namanya, tentunya sebagian besar dari kita bisa menyimpulkan bahwa reksadana terproteksi merupakan salah satu jenis reksadana. 

Reksadana ini akan memberikan proteksi atas nilai investasi awal hingga waktu jatuh tempo investasi. 

Maka dari itu itu, kebanyakan investor beranggapan kalau jenis reksadana ini merupakan produk investasi yang aman tanpa risiko kerugian.

Kita juga bisa mengartikan reksadana terproteksi sebagai produk investasi yang menjamin proteksi terhadap nilai pokok investasi seratus persen hingga tiba waktu jatuh temponya.

Untuk melakukan investasi tersebut, investor harus mengikuti jangka waktu yang manajer investasi tentukan. 

Namun, investor tetap bisa mencairkan dana mereka sebelum berakhirnya tempo namun dengan memenuhi persyaratan yang berlaku.

Pencairan dana yang dilakukan sebelum waktu jatuh tempo menghilangkan jaminan proteksi atau perlindungan terhadap nilai pokok investasi. 

Artinya, jaminan itu tidak akan berlaku. Reksadana terproteksi memberikan return dan memiliki cara pengelolaan yang berbeda dengan jenis reksadana lain. 

Akan tetapi, dalam hal cara membeli instrumen investasi, risiko, kewajiban, dan manfaat, tentunya tidak berbeda jauh dengan produk reksadana lain yang sudah kamu pilih.

Karakteristik Reksa Dana Terproteksi

1. Masa penawaran dan jumlah unit terbatas

Reksadana terproteksi memiliki karakteristik yang juga membedakannya dengan produk reksadana lain. 

Reksadana jenis ini memiliki masa penawaran dan jumlah unit terbatas.

Pembelian unit hanya dapat dilakukan pada periode tertentu saja dengan jumlah yang terbatas. 

Pihak manajer investasi akan membuka periode penawaran sekitar 120 hari setelah mendapatkan pernyataan efektif.

Sementara jumlah unit juga akan menyesuaikan dengan ketersediaannya surat utang yang akan menjadi instrumen investasi dimana dana investasinya nantinya dialokasikan. 

Setelah keduanya terpenuhi, manajer investasi akan menutup penawaran.

2. Mempunyai waktu jatuh tempo

Karakteristik lain dari reksa dana terproteksi adalah adanya waktu jatuh tempo.

Pernah mendengar hal tersebut sebelumnya? Sebetulnya, reksadana jenis inti sama sekali tidak memiliki jatuh tempo apabila mengacu pada aturan yang berlaku.

Adapun istilah yang lebih tepat adalah perjanjian yang manajer investasi lakukan dengan pihak bank kustodian. 

Isi perjanjian itu terkait pembubaran reksa dana saat tenor obligasi sudah jatuh tempo. 

Rencana tanggal pembubaran tersebutlah yang saat ini populer dikenal dengan istilah jatuh tempo. 

Tanggal itu dapat bersamaan atau beda beberapa hari dari tanggal jatuh tempo obligasi yang menjadi instrumen investasi dalam reksadana terproteksi.

3. Ada indikasi return

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kalau terdapat 3 karakteristik dalam reksadana terproteksi. 

Di samping kedua karakteristik di atas, jenis reksadana ini juga hadir dengan indikasi return. 

Jika produk reksadana konvensional tidak diperkenankan menjanjikan besaran return atau imbal hasil maka lain halnya dengan reksadana terproteksi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperbolehkan reksadana terproteksi memberikan perkiraan return dengan memperhitungkan bunga obligasi setelah kena pajak dan biaya-biaya lain. 

Besaran indikasi return tersebut harus tercantum dalam prospektus serta bisa disampaikan kepada mereka yang berniat berinvestasi. 

Namun, mereka juga harus menjelaskan risiko yang melekat pada instrumen investasi ini.

Cara Kerja Reksadana Terproteksi

Reksadana bisa melindungi nilai pokok investasi melalui cara manajer investasi melakukan investasi pasif. 

Itu berarti bahwa profesional yang kamu percaya dalam mengelola dana investasi tidak akan secara aktif menjual atau membeli instrumen investasi.

Reksadana jenis ini membeli obligasi dan kemudian memilikinya hingga jatuh tempo.

Mungkin masih banyak yang ragu padahal kenyataannya obligasi merupakan salah satu investasi yang masuk kategori aman. 

Namun, kamu harus memastikan bahwa instrumen investasi tersebut memiliki grade minimal di level BBB-.

Karena investasi dilakukan secara pasif, manajer investasi tidak harus mengikuti pergerakan ekonomi. 

Artinya, ia tidak harus mengikuti waktu, mencari informasi, serta memperjualbelikan instrumen investasi.

Cara kerja dari reksa dana terproteksi adalah manajer investasi melakukan perjanjian dengan perusahaan asuransi. 

Ketika obligasi yang dipilih bangkrut, perusahan asuransi akan memberikan ganti rugi.

Sebagai gantinya, manajer investasi harus membayar sejumlah uang sebagai premi agar bisa mendapatkan manfaat proteksi yang disepakati.

Sebagai gambaran tentang cara kerja reksa dana terproteksi, mari kita simak ilustrasi berikut!

Misalkan investor menggunakan modal sebesar Rp 5 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan return 5 persen per tahun yang nantinya akan dibagikan per 3 bulan sekali. Setelah jangka waktu investasi berakhir yaitu 3 tahun, investor akan mendapatkan kembali seluruh modal awalnya. 

Namun, ia juga akan mendapatkan tambahan berupa return sebesar 5 persen yang diterima setiap periode atau per tahun. 

Selama manajer investasi tidak menjual unit penyertaan atau redemption, investor juga berpotensi menerima pendapatan dividen per 3 bulan.

Kelebihan Reksa Dana Terproteksi

  1. Mudah dan praktis

Mesti sudah mengetahui apa itu reksadana terproteksi, kamu harus benar-benar yakin kalau instrumen tersebut merupakan opsi terbaik bagi investor pemula.

Reksadana terproteksi dinilai sebagai salah satu jenis investasi yang bisa investor lakukan dengan mudah dan praktis.

Dengan bantuan seorang manajer investasi bersertifikasi, kamu bisa mendapatkan return atau cuan tanpa harus memikirkan aset investasi yang pas untuk dibeli.

Sebagai investor, kamu bisa mengalokasi waktu untuk keperluan lain karena tidak perlu mengamati perkembangan pasar saham dan pasar obligasi secara aktif.

Manajer investasi memiliki pengalaman di bidangnya yang tentunya menjadi nilai tambah yang menguntungkan bagi investor, termasuk kamu.

Baca juga: Investasi Reksadana BCA, Minat? Ketahui Seluk-beluknya di Sini!

  1. Aman

Terproteksi dalam investasi reksadana merupakan salah satu instrumen yang relatif aman karena dana akan ditempatkan pada obligasi dengan rating layak investasi, misalnya obligasi pemerintah.

Rating itu adalah rating yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat dengan menetapkan standar tertentu.

Tujuannya untuk menilai kemampuan penerbit obligasi dalam melunasi kewajiban.

Guna memastikan apakah obligasi layak investasi atau tidak, akan dilihat dari kondisi keuangan perusahaan atau lembaga penerbit guna mengukur kemampuan dalam melunasi pinjaman pokok dan bunganya.

Pertumbuhan industri, stabilitas, dan struktur permodalan merupakan faktor lain yang mempengaruhi tingkat kelayakan.

Dengan peringkat layak investasi, dana investor dinilai lebih aman dengan perlindungan maksimal. 

Artinya, tingkat pengembaliannya mencapai 100 persen pada saat jatuh tempo.

Manajer investasi menggunakan strategi investasi pengelolaan pasif dalam reksadana terproteksi agar dana investor terlindungi, di mana manajer investasi tidak memperjualbelikan obligasi secara aktif.

Hal tersebut juga yang membuat reksa dana terproteksi berbeda dengan reksadana pasar uang dan obligasi. 

Dengan demikian, investor bisa terhindar dari risiko capital loss.

Untuk bisa mendapatkan keuntungan dari investasi reksadana terproteksi satu ini, pastikan kamu memilih manajer investasi yang berpengalaman dan dapat dipercaya. 

Hal tersebut juga turut membuka peluang untuk bisa menikmati berbagai keuntungan investasi reksadana terproteksi lainnya sehingga kamu akan lebih dekat dengan cuan atau keuntungan berupa return yang diharapkan.

  1. Return maksimal

Return adalah sesuatu yang investor harapkan dapat terjadi dari setiap jenis investasi yang mereka pilih, termasuk reksa dana terproteksi, bukan?

Instrumen investasi ini bisa memberikan lebih dari 7 persen. Hal tersebut menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi keputusan seseorang untuk berinvestasi reksa dana terproteksi.

Bahkan investor bisa mendapatkan return yang maksimal. Investasi obligasi menawarkan keuntungan berupa kupon berkala baik per tiga, enam, atau dua belas bulan.

Bunga dari investasi ini juga relatif lebih tinggi daripada jenis produk perbankan seperti deposito atau tabungan.

Nilai bunga yang kompetitif membuat reksa dana terproteksi menjadi salah satu pilihan instrumen investasi menguntungkan.

  1. Jangka waktu investasi relatif singkat

Bagi kamu yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang relatif singkat, reksa dana terproteksi bisa menjadi salah satu pilihan tepat. 

Pasalnya, jangka waktu investasi satu ini tergolong singkat sekitar 3 tahun sehingga cocok dijadikan pilihan.

Namun, investor bisa mencairkan dana yang mereka punya sebelum jatuh tempo melalui mekanisme exit window. 

Akan tetapi, pencairan mengacu pada nilai pasar dalam mekanisme tersebut.

  1. Seperti membeli obligas, tetapi versi bebas pajak

Apabila kamu bukanlah orang baru di dunia investasi, sudah pasti kamu tahu kalau pembelian obligasi dikenai pajak sekitar 15 persen dari kupon atau bunga yang diterimanya, tetapi persentase pajak turun ke angka 5 persen pada tahun 2019.

Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir akan persentase pajak yang harus kamu tanggung apabila memiliki reksadana terproteksi. 

Maka dari itu, ketika membeli reksadana dengan mengalokasikan dana ke obligasi, tidak akan ada pajak apapun karena reksadana bukan merupakan objek wajib pajak.

Apa Itu Reksa Dana Terproteksi

Risiko dan Kelemahan Reksa Dana Terproteksi

1. Terbatasnya periode pembelian

Salah satu risiko yang juga menjadi kelemahan reksadana terproteksi adalah terbatasnya periode pembelian instrumen investasi satu ini.

Pengelolaan investasi ini dilakukan secara pasif, bukan aktif. Itu berarti, manajer aplikasi tidak akan menjual belikan obligasi di pasar modal. 

Hal itulah yang membuat para investor tidak mendapatkan keuntungan selain dari selisih harga jual dan harga beli reksadana terproteksi tersebut.

2. Nilai pokok yang menurun

Produk reksadana terbaik ini bisa mengalami penurunan pada nilai pokoknya. 

Investor mungkin bisa melihatnya saat mereka hendak mencairkan dana yang jatuh tempo.

Gagal bayar obligasi oleh penerbit adalah salah satu penyebab kenapa nilai pokok reksadana terproteksi menurun.

3. Return bergantung pada pergerakan aset lain

Pemula mungkin masih belum paham seluk beluk investasi reksadana terproteksi. 

Maka dari itu, sangat penting bagi mereka untuk benar-benar memahami apa itu reksadana terproteksi termasuk risiko yang bisa investor alami.

Nah, berbicara tentang risiko investasi satu ini, kamu harus tahu kalau return dari reksadana terproteksi bergantung pada pergerakan aset lain selain obligasi, termasuk saham dan deposito.

Meski pembayaran obligasi lancar, tetap ada potensi kerugian apabila instrumen lain mengalami kerugian yang lebih besar dari imbal hasil atau return surat utang.

Selain beberapa risiko yang disebutkan di atas, ada juga risiko lain yang mungkin terjadi termasuk risiko kredit atau wanprestasi. 

Risiko itu dapat menghilangkan indikasi return maupun proteksi investasi awal seperti yang dijanjikan.

Contoh Reksa Dana Terproteksi

Salah satu contoh reksadana terproteksi yang tersedia di Indonesia adalah reksa dana terproteksi Mandiri seri 158 dan Mandiri seri 147.

Kamu juga bisa mendapatkan lebih banyak pilihan reksadana terproteksi dengan berkonsultasi dengan manajer investasi yang akan kamu pilih dan percaya dalam mengelola dana investasi yang kamu alokasikan dalam reksadana terproteksi.

Sebagai tambahan informasi, bagi kamu yang ingin belajar tentang dunia aset digital, kamu bisa mempelajarinya di INDODAX Academy.

Baca juga: Cara Investasi di Bibit hingga Tips Memilih Reksadana

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU