27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Apa Itu Resesi Ekonomi Global, Ketahui Tanda-tandanya di Sini

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu resesi ekonomi global? Istilah ini belakangan memang sering kali muncul dan terdengar di mana saja.

Kabar soal resesi global ini pun semakin kencang terdengar karena hal ini sejatinya memang akan menjadi ancaman serius bagi seluruh negara di dunia.

Tahun 2023 ini diperkirakan akan terjadi resesi global, yang dipicu oleh kenaikan suku bank sentral secara global.

Untuk memahami lebih jauh soal resesi global, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Apa Itu Resesi Ekonomi Global: Ciri-ciri, Dampak, dan Tips Menghadapi

Apa Itu Resesi Ekonomi Global

Pengertian resesi global adalah penurunan pada sektor ekonomi berkepanjangan di seluruh dunia dalam sebuah periode.

Menukil Google Arts & Culture, menurut International Monetary Fund (IMF), resesi global adalah sebuah keadaan kenaikan (inflasi) Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sesuai dengan indikator ekonomi makro dunia. 

Termasuk di dalamnya adalah tingkat pengangguran, produksi dalam industri, arus modal, konsumsi minyak, dan perdagangan saham.

Kalau kondisi ini terjadi maka negara-negara maju akan menghadapi kontraksi, perekonomian negara-negara berkembang cenderung melambat, dan terjadi penurunan perdagangan saham dengan sangat cepat.

Meski sebenarnya tidak ada definisi yang resmi akan kemerosotan ekonomi global, tetapi sejumlah indikator di atas tadi sudah ditetapkan oleh IMF, yakni organisasi yang cukup memiliki kendali mengenai ekonomi moneter di seluruh dunia.

Tanda-tanda Terjadinya Apa Itu Resesi Ekonomi Global

Resesi ekonomi global ditandai oleh beberapa tanda yang dapat diamati. Berikut adalah beberapa tanda umum terjadinya kondisi ini:

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat atau Negatif

Pertumbuhan ekonomi yang menurun atau negatif adalah salah satu tanda awal terjadinya resesi. 

Jika pertumbuhan ekonomi global menurun di beberapa kuartal berturut-turut atau bahkan mengalami kontraksi, itu bisa menjadi indikasi resesi.

2. Penurunan Aktivitas Ekonomi

Penurunan aktivitas ekonomi dapat terlihat dalam berbagai sektor, seperti manufaktur, perdagangan internasional, investasi, dan konsumsi. 

Penurunan pesanan barang, penurunan produksi, penurunan ekspor, atau penurunan penjualan ritel dapat menjadi tanda-tanda adanya resesi.

3. Tingkat Pengangguran yang Meningkat

Resesi seringkali diikuti oleh peningkatan tingkat pengangguran. 

Jika banyak perusahaan mengalami penurunan bisnis dan memotong tenaga kerja, tingkat pengangguran akan meningkat.

  1. Penurunan Harga Saham

Ketika ekonomi menghadapi resesi, harga saham cenderung turun. 

Investor cenderung menjual saham mereka karena prospek pertumbuhan perusahaan menurun, yang mengakibatkan penurunan indeks saham.

  1. Penurunan Konsumsi dan Belanja Konsumen

Selama resesi, konsumen cenderung mengurangi pengeluaran dan belanja mereka. 

Penurunan permintaan barang dan jasa dapat mempengaruhi sektor usaha dan mengindikasikan resesi.

  1. Penurunan Investasi

Investor dan perusahaan cenderung bersikap hati-hati selama resesi. 

Mereka mungkin mengurangi investasi jangka panjang, menghentikan proyek baru, atau menunda keputusan investasi hingga kondisi ekonomi membaik.

  1. Kebijakan Moneter dan Fiskal yang Longgar

Selama resesi, bank sentral dan pemerintah cenderung mengadopsi kebijakan moneter dan fiskal yang longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Penurunan suku bunga, stimulus fiskal, atau langkah-langkah lain untuk meningkatkan likuiditas dan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi bisa menjadi tanda-tanda resesi.

Cara Menanggulangi Resesi Ekonomi Global

Menanggulangi resesi ekonomi global merupakan tugas yang kompleks dan melibatkan berbagai tindakan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan individu. 

Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk menanggulangi resesi ekonomi global:

  1. Kebijakan Moneter Stimulatif

Bank sentral dapat mengadopsi kebijakan moneter yang stimulatif, seperti menurunkan suku bunga untuk merangsang aktivitas ekonomi. 

Pengurangan suku bunga dapat mendorong investasi dan meminjam oleh perusahaan dan individu, meningkatkan konsumsi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

  1. Kebijakan Fiskal Ekspansif

Pemerintah dapat menerapkan kebijakan fiskal ekspansif dengan meningkatkan pengeluaran publik, mengurangi pajak, atau memberikan stimulus fiskal. 

Langkah-langkah ini dapat meningkatkan belanja konsumen, merangsang investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Apa Itu Resesi Ekonomi Global: Penyebab dan Tips Menghadapinya

Apa Itu Resesi Ekonomi Global

  1. Penguatan Sistem Keuangan

Menanggulangi resesi juga melibatkan penguatan sistem keuangan. 

Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas sektor keuangan, memperkuat regulasi, dan melindungi lembaga keuangan yang rentan agar tidak mengalami kegagalan yang lebih besar.

  1. Dukungan dan Bantuan kepada Industri yang Terdampak

Pemerintah dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada sektor-sektor ekonomi yang terdampak langsung oleh resesi, seperti industri manufaktur, pariwisata, atau sektor usaha kecil dan menengah. 

Ini dapat dilakukan melalui subsidi, insentif, atau program pemulihan khusus.

  1. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan

Investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan dapat membantu mengurangi dampak resesi dengan meningkatkan daya saing tenaga kerja. 

Program-program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dapat membantu pekerja mendapatkan keterampilan yang relevan dan meningkatkan peluang kerja.

  1. Kerja Sama Internasional

Dalam menghadapi resesi ekonomi global, kerja sama internasional penting. 

Negara-negara dapat bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global, menghindari proteksionisme perdagangan yang berlebihan, dan memperkuat kerja sama dalam bidang keuangan.

  1. Mendorong Inovasi dan Peningkatan Produktivitas

Inovasi dan peningkatan produktivitas dapat membantu meningkatkan daya saing ekonomi.

Pemerintah dapat mendorong investasi dalam riset dan pengembangan, memberikan insentif untuk inovasi, dan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan teknologi.

  1. Memperhatikan Kesejahteraan Sosial

Selama resesi, penting untuk memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat yang terdampak. 

Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi dan membantu kelompok rentan, seperti pengangguran, pekerja terdampak, atau keluarga dengan pendapatan rendah.

Baca juga: Apa Itu Resesi Ekonomi Global? Simak di Sini Cara Mencegahnya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU