30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Apa Itu Scalping Saham: Indikator hingga Tips Melakukannya

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu scalping saham? Ini adalah sebuah teknik yang digunakan oleh trader ketika melakukan trading trading saham.

Namun, sekalipun scalping saham ini sudah banyak dilakukan, tetapi jangan sampai melakukannya hanya karena mengikuti tren.

Maka dari itu, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, seperti disitat dari Qoala.

Apa Itu Scalping Saham?

Dalam investasi saham, scalping artinya strategi trading dimana kamu bisa menjual atau membeli saham dalam waktu yang sangat singkat, dalam hitungan menit atau bahkan detik.

Trader yang menggunakan teknik ini biasanya memanfaatkan analisis teknikal saham dibandingkan memanfaatkan analisis fundamental saham.

Scalping saham menawarkan sejumlah kelebihan, di antaranya:

  1. Memberikan peluang mendapatkan keuntungan yang tinggi apabila dilakukan dengan benar dan memilih waktu jual saham yang tepat
  2. Merupakan strategi mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham meski dalam jumlah kecil
  3. Tidak memerlukan riset fundamental
  4. Bisa diterapkan saat pasar saham bullish maupun bearish
  5. Bisa dilakukan secara otomatis menggunakan aplikasi scalping saham

Meski begitu, teknik trading saham satu ini juga memiliki kekurangan, antara lain:

  1. Biaya transaksi yang tinggi
  2. Memerlukan modal yang tidak sedikit
  3. Memerlukan tingkat leverage yang tinggi untuk memaksimalkan return
  4. Memerlukan konsentrasi dan energi yang tinggi
  5. Biasa diterapkan pada saham-saham dengan tingkat volatilitas yang tinggi bisa naik dengan cepat dan anjlok dengan sangat tajam
  6. Kurang cocok untuk trader pemula

Baca juga: Cara Investasi Saham buat Investor Pemula via Online

Teknik Scalping Saham

Agar bisa memastikan bahwa teknik yang kamu lakukan dapat memberikan hasil optimal, tentunya diperlukan teknik yang akurat.

Seperti diketahui, saham memang salah satu instrumen investasi yang banyak menjadi pilihan.

Akan tetapi, ada banyak hal yang harus kamu pelajari dan pahami, termasuk teknik yang satu ini.

Berikut adalah tekniknya yang harus kamu tahu agar investasi memberikan cuan sesuai dengan harapan dan perhitungan:

  1. Moving Average

Moving average adalah salah satu teknik yang bisa kamu gunakan saat hendak melakukan scalping saham. 

Teknik satu ini akan membantu mendapatkan prediksi pergerakan harga dengan menjumlahkan harga penutupan saham pada periode tertentu dengan jumlah waktu yang diambil.

Sebagai contoh, harga penutupan saham A di hari kesatu dan kedua adalah 11 dan 12, maka moving average dari saham tersebut adalah (11+12)/2 atau 11,5.

Strategi ini terlihat mudah dan sederhana? Namun, kamu tetap harus memperhatikan berbagai hal yang mempengaruhi penggunaan teknik yang satu ini. 

Teknik ini akan sangat membantu dalam menentukan kapan sebaiknya membeli atau menjual saham. 

Jadi, trader harus terlebih dahulu menentukan periode waktu yang diinginkan serta memasang garis kombinasi angka fibonacci pada titik harga saham di waktu penutupan bursa.

  1. Bollinger Band

Bollinger band merupakan teknik saham sekaligus indikator pada pergerakan harga saham. 

Teknik satu ini menggunakan prinsip standar deviasi dari moving average. 

Saat memutuskan untuk menggunakan teknik ini, kamu akan melihat 3 garis, yaitu moving average, garis bollinger band atas, dan garis bollinger band bawah.

Sementara pergerakan garis bollinger band akan menunjukan beberapa hal, di antaranya:

  • Apakah tren harga saham berlanjut atau berputar ke arah sebaliknya
  • Target harga saham yang potensial
  • Kapan volatilitas harga berakhir
  • Periode konsolidasi harga saham

Nah, dengan teknik ini, kamu juga bisa mendapatkan gambaran apakah saham overbought atau oversold.

Sebaiknya, kamu mencari saham dengan garis bollinger band cenderung stabil. 

Pasalnya, hal itu dapat mengindikasikan kalau harga saham mungkin tidak melonjak tinggi sehingga relatif aman dari turunnya harga yang terlalu tajam.

Sebaiknya, kamu mengambil posisi sell atau jual saat harga saham menyentuh garis bollinger band atas. 

Sementara itu, saat garis bollinger band bawah, sebaiknya beli saham yang kamu targetkan. 

Akan tetapi, para trader juga harus mengingat bahwa harga saham dapat turun melewati garis bollinger band bawah.

Indikator Teknikal Saham untuk Scalping – Apa Itu Scalping Saham?

Dalam pengimplementasian teknik scalping saham, kamu juga harus memperhatikan beberapa indikator untuk scalping saham. 

Buat yang belum familiar, inilah beberapa indikator teknikal yang digunakan untuk scalping saham:

  1. Moving Average (MA)

Salah satu indikator yang paling mudah dalam scalping saham adalah moving average. 

Trader bisa menentukan time frame untuk menjual atau membeli saham.

Kemudian, ia bisa meletakkan beberapa garis kombinasi indikator yang satu ini.

Bagi yang ingin mencoba teknik ini, SMA 5-8-13 pada chart 2 menit adalah salah satu rekomendasi kombinasi untuk indikator moving average. 

Kombinasi tersebut bisa mengidentifikasikan tren kapan seseorang harus menjual atau membeli saham. 

Bukan hanya itu, kombinasi tersebut juga dapat memberikan prediksi kapan trend akan berubah arah.

Chart akan naik turun setelah mulai dioperasikan. Garis akan berada pada SMA 5 atau 8 saat tren masih kuat. 

Nah, kalau sudah hampir mendekati 13 maka itu bisa menjadi pertanda bagi trader untuk close sebab akan terjadi reversal.

Apabila ingin kembali membuka posisi maka trader harus menunggu hingga semua garis menyatu.

  1. Stochastic

Indikator teknikal saham untuk scalping yang selanjutnya adalah stochastic.

Indikator satu ini biasanya digunakan sebagai pelengkap indikator lain yang ada pada sebuah sistem sehingga memiliki cara kerja yang sedikit berbeda.

Apabila ingin mendapatkan indikator scalping saham paling akurat maka sebaiknya gabungkan dua indikator, moving average, atau bollinger bands.

  1. Bollinger Bands

Selain untuk trading saham, ternyata indikator bollinger band juga banyak digunakan untuk jual beli foreign exchange atau forex. 

Untuk menerapkannya, gunakan period 13 dan deviation 2.

Dalam hal ini, kamu bisa mengambil posisi beli (buy) saat harga mulai menyentuh lower band dan sebaliknya.

Dalam indikator bollinger band, akan lebih baik bagi kamu untuk menghindari pemasangan stop loss dan TP yang terlalu banyak. Coba gunakan 10 banding 5 pip antara stop loss dan TP.

Meski indikator bollinger band bisa digunakan di lingkup pasar ranging atau sideway, tetapi pada waktu harga trending, kamu mungkin mengalami kerugian.

Pada dasarnya, memang tidak ada strategi scalping saham yang sempurna, jadi pastikan untuk lebih berhati-hati. 

Pahami dengan baik apa yang akan kamu lakukan guna meminimalisir kemungkinan mengalami kerugian, mimpi buruk yang tidak pernah diharapkan para trader namun bisa terjadi kepada siapa saja.

Perbedaan Apa Itu Scalping Saham dengan Swing Trading

Meski secara teori scalping saham dengan swing trading hampir sama, tetapi ada beberapa perbedaan antara keduanya.

Apa saja? Mari kita coba cari tahu swing trading vs scalping!

Scalping saham merupakan strategi trading jangka pendek yaitu dalam hitungan menit atau bahkan detik. 

Strategi scalping terbaik tentunya melibatkan banyak trading dengan cuan atau keuntungan yang kecil dibandingkan cuan yang besar. 

Dalam satu hari, trading bisa hingga ratusan kali.

Scalping akan memanfaatkan grafik centang atau grafik 1—5 menit.

Targetnya juga lebih kecil atau banyak. Saat scalping saham, trader bisa memantaunya secara konstan saat trading. 

Sayangnya, scalping saham memiliki risiko yang besar sehingga tidak disarankan bagi trader yang baru memulai invest saham.

Jika scalping dilakukan dalam hitungan menit maka berbeda halnya dengan swing trading yang dilakukan dalam beberapa minggu hingga bulanan.

Swing trading secara umum dilakukan selama beberapa hari. Jumlahnya bahkan hanya beberapa saja. 

Adapun grafik yang digunakan adalah grafik harian hingga mingguan.

Meski target keuntungan dari swing trading hanya beberapa tetapi lebih besar dari scalping saham. 

Yang menarik dari swing trading adalah siapapun bisa menggunakannya, baik investor pemula, menengah, atau yang sudah mahir sekalipun.

Agar bisa mengerti perbedaan scalping saham dengan swing trading, kamu bisa terlebih dahulu mencari tahu apa itu swing saham.

Baca juga: Penyebab Saham Turun, Apa Saja Ya? Simak Ulasannya di Sini

Tips Melakukan Scalping Saham

  1. Mulailah secara perlahan dari swing trading terlebih dahulu

Seperti yang sudah dikatakan kalau scalping saham sebaiknya tidak dilakukan oleh para pemula karena risikonya yang tinggi. 

Kalau kamu sudah terbiasa melakukan trading saham menggunakan strategi atau teknik apapun dan ingin mencoba scalping saham maka mulailah secara perlahan.

Kamu bisa memulai dengan swing trading terlebih dahulu.

Pastikan kamu sudah merasa nyaman dengan swing trading yang memiliki rentang waktu moderat, hitungan hari hingga minggu.

Dengan swing trading, kamu tidak harus selalu mengamati bursa saham secara real-time sehingga lebih longgar dan kemudian bisa mulai beralih ke scalping apabila sudah terbiasa dengan swing trading dengan rentang waktu trading jauh lebih sempit.

Apa Itu Scalping Saham

  1. Perdalam kemampuan

Berinvestasi bisa dilakukan meski dengan modal kecil sekalipun. 

Modal kecil juga bisa kamu gunakan untuk mulai memperdalam kemampuan dalam scalping saham. 

Tujuannya adalah untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya rugi saat ingin mengetahui sejauh mana kemampuan kamu dalam analisis teknikal saham.

Selain itu, kamu juga tidak perlu mengincar selisih harga yang besar sehingga tidak menjauh dari praktik scalping saham yang sebenarnya. 

Saat hendak memulai scalping, sebaiknya pilih saham yang mudah dijual atau bersifat liquid.

  1. Pelajari dan pahami analisis teknikal dan gejolak bursa

Agar bisa memasuki model atau strategi trading yang baru, tentunya kamu harus menyadari betapa pentingnya mempelajari kembali dan memahami analisis teknikal saham. 

Pastikan kamu juga mempelajari kembali cara membaca gejolak bursa yang menjadikan tren dan momentum sebagai patokan.

Hal tersebut sangatlah penting karena saat scalping, kamu akan menggunakannya sebagai strategi utama agar bisa masuk dan keluar saham. 

Jangan lupa untuk memahami indikator teknikal yang akan sangat membantu dalam transaksi jangka pendek.

  1. Manfaatkan screening di luar waktu jual beli saham

Screening akan membantu memfilter saham-saham agar bisa mendapatkan saham yang sesuai dengan kriteria kamu sebagai calon pemegang saham. 

Akan lebih baik jika menggunakan software khusus sehingga akan jauh lebih efektif dan efisien termasuk dalam hal waktu, juga bisa menghindari faktor subjektif dalam memilih saham.

Screening bisa kamu lakukan di malam ini sehingga kamu bisa mempersiapkan data yang diperlukan saat kembali memasuki bursa di pagi hari.

  1. Jangan lupa mempersiapkan peralatan

Saat scalping saham, pemantauan dilakukan secara real time. Untuk mobilitas yang tinggi tersebut, kamu harus memastikan bahwa perangkat yang digunakan akan sangat mendukung dengan spesifikasi yang mumpuni. 

Sebaiknya, gunakan komputer alih-alih menggunakan smartphone yang terbatas secara fungsi. 

Pastikan kamu juga memiliki koneksi internet yang stabil agar tidak menghambat proses scalping saham.

  1. Cari tahu broker yang akan dipilih

Tips melakukan scalping saham berikutnya adalah mencari tahu broker yang akan kamu pilih.

Sebaiknya, pertimbangkan sekuritas terbaik untuk scalping saham.

Kamu juga bisa menentukan saham yang cocok untuk scalping. Beberapa broker membatasi jumlah transaksi serta menghindari trader yang hanya menyimpan saham dalam hitungan menit saja.

Bahkan, ada broker yang memasang biaya tambahan yang akan berimbas pada return yang semakin berkurang.

Oleh sebab itu, kenali dengan baik siapa yang akan menjadi broker pilihanmu. 

Cari tahu sebanyak mungkin informasi termasuk biaya jual dan biaya beli saham untuk setiap transaksi yang terjadi.

  1. Sebaiknya, hindari transaksi margin dan short selling

Investasi tidak selalu tentang cuan atau untung. Nyatanya, setiap investor harus siap dengan risiko kerugian bahkan modal tidak kembali. 

Jadi, sebelum memulai investasi saham, pastikan kamu sudah mempersiapkan diri akan berbagai risiko yang bisa terjadi di waktu trading nanti.

Gunakan modal sesuai dengan kemampuan finansial dan sebaiknya hindari menggunakan pinjaman dana dari broker atau yang dikenal dengan istilah margin. 

Bukan hanya itu, kamu juga harus sebisa mungkin menghindari short selling atau menjual saham pinjaman dari broker dan kemudian kembali membelinya di harga rendah.

  1. Perhitungkan biaya setiap transaksi

Tips scalping saham lainnya yang juga sangat bermanfaat adalah perhitungkan biaya setiap transaksi. 

Scalping akan melibatkan transaksi dalam jumlah besar pada setiap sesinya di mana transaksi tersebut juga mengharuskan kamu membayar biaya atau komisi untuk broker.

Tampaknya poin satu ini berhubungan dengan poin keenam, dimana kamu harus benar-benar mengenali siapa yang akan menjadi broker pilihanmu. 

Selain menyediakan akses ke pasar saham, broker juga menawarkan rate komisi yang bervariasi. 

Tanyakan, apakah broker yang kamu hendak pilih memperbolehkan trader melakukan scalping saham.

  1. Amati trend

Scalping saham memang tidak disarankan untuk pemula. Namun, jika kamu sudah terbiasa trading saham menggunakan teknik atau strategi lain, kamu bisa mulai melakukan scalping saham. 

Meski demikian, kamu harus mengamati trend trading agar bisa mendapatkan profit bahkan yang lebih besar daripada yang diharapkan.

Baca juga: Cara Investasi Saham dengan Modal Kecil yang Dijamin Aman

Sebagai tambahan informasi, bagi kamu yang ingin belajar tentang dunia aset kripto, kamu bisa mempelajarinya di INDODAX Academy.

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU