30 C
Jakarta
Minggu, 28 April, 2024

Aplikasi Saham Online China, Apakah Menguntungkan?

JAKARTA, duniafintech.com – Aplikasi saham online china aktif memperdagangkan saham-saham yang ada di bursa efek. China adalah salah satu negara di Asia yang pasar modalnya sangat aktif. Pasar modalnya menyumbang GDP cukup besar bagi negaranya. Hal itu karena banyaknya investor domestik yang bertransaksi. Tidak hanya investor asal institusi, investor ritel yang membawa namanya sendiri pun sangat banyak di China. Hal ini karena mereka memiliki banyak pilihan untuk aplikasi saham online China.

Tiga pasar modal yang memberikan konstribusi besar di China

China mempunyai tiga bursa efek yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk transaksi saham yaitu, Bursa Efek Shanghai, Bursa Efek Shenzhen, dan Bursa Efek Hong Kong.

Sesuai dengan namanya, ketiga bursa efek itu berlokasi di Shanghai, Shenzhen, dan Hong Kong. Ketiganya punya andil yang sangat besar bagi pasar modal yang ada di China.

Warga China sendiri diperbolehkan memilih bursa efek mana yang mereka ingin menaruh modalnya. Tidak mengherankan juga apabila pilihan aplikasi transaksi saham dalam negerinya banyak

Berikut ini adalah bursa-bursa efek aktif di China :

1. Bursa Efek Shanghai

Bursa Efek Shanghai adalah bursa efek terbesar di China, dan kapitalisasinya terbesar kedua di dunia. Bursa Efek Shanghai adalah bursa efek yang pertama kali hadir di China, yaitu pada tahun 1990. Sama seperti namanya, kantor pusat bursa efek ini ada di Shanghai.

Investor asing diperbolehkan bertransaksi di sini, tapi hanya beberapa saham saja, jadi jumlahnya terbatas.

Waktu transaksi di bursa efek ini adalah pukul 09.30 hingga 11.30 dan 13.00 hingga 15.00 waktu setempat setiap hari Senin hingga Jumat. Hari Sabtu, Minggu, dan hari libur, bursa efek ini tutup. Jika anda penasaran, anda bisa berkunjung ke situs resminya di www.sse.com.cn

2. Bursa Efek Shenzhen

Bursa Efek Shenzhen adalah bursa efek terbesar kesembilan di Asia menurut data yang didapat pada tahun 2005. Bursa efek ini berpusat di kota Shenzhen. Ada sekitar lebih dari 2.000 perusahaan dalam negeri China yang melantai di bursa efek ini.

Selain itu jumlah sekuritasnya pun termasuk besar, yaitu ada lebih dari 10.000 perusahaan sekuritas. Hal itu menandakan betapa banyaknya investor yang berinvestasi di sana.

3. Bursa Efek Hong Kong

Perlu anda ketahui, bahwa Bursa Efek Hong Kong adalah bursa efek di China yang memperbolehkan investor asing bertansaksi secara bebas.

Lokasi bursa efek ini ada di Hong Kong dan ada sekitar 2.400 perusahaan yang melantai di sana. Menjadikannya sebagai bursa efek terbesar ketujuh di dunia.

Walaupun China membatasi investor asing yang masuk ke bursa efeknya untuk berinvestasi, hal itu tidak menjadi masalah karena investor di dalam negerinya yang sangat besar. Tidak hanya investor level institusi, yang level ritel pun tidak mau kalah dalam mengambil bagian. Hal itu juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk China yang semiliar lebih. Sebagian besar penduduknya ada di umur yang produktif.

Aplikasi saham online yang ada di China

Apabila anda ingin berinvestasi di China, hal itu sangat mungkin. Anda diberikan pilihan untuk berinvestasi di Bursa Efek Hong Kong, lalu memilih aplikasi saham online yang bisa memungkinkan untuk masuk ke sana.

Jika kamu ingin memilih aplikasi saham online asli buatan China, lebih baik diperhatikan kembali syarat-syaratnya karena tidak semuanya bisa untuk digunakan untuk calon investor asing. Apalagi aplikasi investasi saham lokal tersebut kebanyakan menggunakan bahasa Mandarin, jadi anda pun harus mengerti bahasa Mandarin.

Berikut aplikasi saham online di China yang cukup terpercaya, diantaranya :

  • Etoro

Etoro adalah salah satu aplikasi saham terbaik yang bisa and andalkan untuk membeli saham di China, khususnya di Bursa Efek Hong Kong. Untuk menggunakannya kamu harus menyediakan VPN terpercaya karena kamu tidak bisa mengaksesnya dengan koneksi biasa di Indonesia. Etoro saat ini digunakan di lebih dari 40 negara di dunia, dan terpercaya karena jelas regulasinya.

  • Webul

Webull merupakan aplikasi trading saham yang dimiliki oleh China dan beroperasi secara global hingga ke Amerika Serikat. Baru hadir pada tahun 2017 lalu atas inisiasi dari Wang Anquan yang pernah bekerja di Xiaomi dan Alibaba. Lokasi utama kantornya sendiri ada di New York, tapi kepemilikannya tetap atas perusahaan China bernama Fumi Technology.

Berinvestasi di Bursa China tampak menjanjikan. Apalagi selama masa pandemi semakin banyak investor ritel di China dan hal itu sangat berpengaruh pada perusahaan-perusahaan yang baru IPO mendapatkan dana segar serta menjadi semakin besar. Para investornya pun mendapatkan keuntungan maksimal.

Hal ini sebenarnya terjadi juga di Indonesia yang jumlah investor ritel mencapai angka 4 jutaan.

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila ingin berinvestasi di negara lain :

  • Memiliki resiko yang tinggi
  • Biaya yang dipersiapkan
  • Biaya lebih mahal jika dibandingkan pasar saham domestik
  • Tata cara trading yang bisa sangat berbeda di Indonesia
  • Lakukanlah riset secara mendalam terlebih dahulu
  • Mengerti Bahasa Inggris agar bisa dengan mudah mengoperasikan aplikasi saham online tersebut.

 

 

Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE