30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Perkembangan Aset Digital di Afrika Selatan

duniafintech.com– Sebagai negara terkaya nomor dua di Benua Afrika (berdasarkan raihan GDP), Afrika Selatan bisa dibilang cukup menerima teknologi baru seperti aset digital dan Blockchain. Hingga saat ini sudah tak terhitung banyaknya perusahaan aset digital yang menjejakkan kaki di negara itu.

Pada bulan April lalu, ChainEX, sebuah platform aset digital mulai beroperasi di Afrika Selatan dengan menyediakan layanan trading untuk 20 jenis aset. Semuanya bisa dibeli dengan mata uang fiat setempat.

Salah satu alasan terbesar yang membuat ChainEX menganggap negara itu sebagai market yang menjanjikan adalah karena negara tersebut merajai peringkat dalam statistik Google sebagai negara dengan pencarian tentang Bitcoin tertinggi disusul oleh Slovenia, Austria, Belanda dan Australia. Bitcoin juga menjadi kata paling dicari di Investopedia, sebuah situs pembelajaran finansial di negara tersebut. Ini merupakan bukti bahwa minat masyarakat setempat dengan aset digital dan teknologi yang menyertainya sangat besar.

Baca juga: TechInnovation Hadirkan Kolaborasi Terbaru

Resesi Afrika Selatan Tingkatkan Adopsi Terhadap Kripto

Di awal bulan ini, mata uang fiat setempat, ZAR mengalami penurunan nilai ke harga terendah. Sebagai reaksi, orang-orang di Afrika Selatan mulai mengambil langkah yang mirip dengan yang pernah dilakukan Turki beberapa waktu lalu: adopsi mata uang virtual. Sebagai negara dengan lalu lintas pencarian yang tinggi untuk Bitcoin pada tahun 2018, Afrika Selatan tidak asing dengan semua hal yang berbau crypto. Banyak orang Afrika Selatan sudah sering berdagang di Bitcoin dan berbagai aset digital lainnya dan negara ini menjadi tuan rumah sejumlah pengusaha Blockchain, yang paling terkenal adalah pengembang utama Monero Riccardo “Fluffy Pony” Spagni.

Sentimen positif dalam cryptocurrency digemakan oleh presiden baru Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada pertemuan Uni Afrika baru-baru ini di Rwanda, di mana ia mempresentasikan ide-idenya tentang mata uang tunggal untuk Afrika, mungkin akan bersifat digital nantinya.

Baca juga: Event IP Activator Batch 2 Wujudkan Ide Bisnis

Tumbuhnya Perusahaan Aset Digital Lokal

Tidak hanya ramai oleh platform digital asset exchanger dari luar negara, Afrika Selatan sendiri juga mulai memunculkan perusahaan-perusahaan lokalnya. Salah satunya adalah Tari. Tari merupakan platform yang berusaha memberikan pengalaman terbaik bagi para penggunanya agar mereka lebih mudah mengelola, menggunakan serta mentransfer aset digital yang mereka miliki.

Proyek ini didukung oleh beberapa penyedia dana modal ventura terkemuka di Silicon Valley dan dikepalai oleh Spagni, Naveen Jain, wirausahawan dan angel investor AS, dan Dan Teree, yang membangun Ticketfly menjadi salah satu pemain terbesar dalam industri tiket AS sebelum menjualnya ke Pandora di tahun 2015.

Melihat bagaimana euforia dan ketertarikan penduduk setempat, hingga saat ini Afrika Selatan diramalkan akan terus mengadopsi teknologi aset digital, Blockchain dan mata uang virtual secara aktif.

Written by : Dita Safitri

2 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU