28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Aset Industri Asuransi Meroket, Tembus Rp1.132 Triliun

JAKARTA, 3 Oktober 2024 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa total aset industri asuransi mencapai Rp1.132,49 triliun hingga Agustus 2024, mengalami kenaikan 1,32% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.117,75 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menyampaikan bahwa aset asuransi komersial mencatat total Rp912,78 triliun, tumbuh 2,42% secara tahunan.

“Kinerja asuransi komersial terlihat dari akumulasi pendapatan premi yang mencapai Rp218,55 triliun, naik 5,82% secara tahunan. Premi asuransi jiwa tumbuh 0,56% yoy dengan nilai Rp118,96 triliun, sementara premi asuransi umum dan reasuransi naik 12,89% menjadi Rp99,59 triliun,” ujar Ogi dalam konferensi pers mengenai Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK hasil RDKB September 2024 kemarin.

Kondisi Aset Industri Asuransi

Ogi juga menjelaskan bahwa permodalan industri asuransi komersial masih dalam kondisi yang sehat, dengan Risk Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa dan umum secara agregat masing-masing tercatat sebesar 457,02% dan 323,74%, jauh di atas ambang batas minimum 120%.

Sementara itu, pada asuransi nonkomersial yang mencakup aset BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta program asuransi bagi ASN, TNI, dan POLRI terkait jaminan kecelakaan kerja dan kematian, total aset tercatat Rp219,71 triliun, mengalami penurunan 3,02%.

Aset Dana Pensiun

Di sektor dana pensiun, total aset per Agustus 2024 mencapai Rp1.485,43 triliun, tumbuh 9,07% secara tahunan dari Rp1.361,87 triliun pada Agustus 2023. Aset program pensiun sukarela meningkat 4,83% yoy menjadi Rp378,45 triliun, sedangkan aset program pensiun wajib, yang mencakup jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan serta program tabungan hari tua ASN, TNI, dan POLRI, mencapai Rp1.106,97 triliun, tumbuh 10,60% yoy.

Di sektor penjaminan, total aset perusahaan penjaminan tumbuh 7,26% secara tahunan, mencapai Rp47,90 triliun pada Agustus 2024, naik dari Rp44,66 triliun pada Agustus 2023, menurut Ogi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU