28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Aset Kripto Glitch Listing di Indodax

Aset kripto Glitch (GLCH) belum lama ini sudah listing di Indodax, Indonesia Bitcoin and cryto exchanges. Glitch adalah protokol super blockchain di aplikasi keuangan terdesentralisasi.

CEO Glitch Sean Ryan mengatakan, protokol Glitch adalah protokol DeFi. Glitch mengklaim sebagai super blockchain yang tecipta untuk mendukung dan menyediakan kerangka kerja untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi. Proyek ini dibangun dan dirancang untuk bekerja dalam simbiosis dengan platform Ethereum.

Baca Juga : Indodax Academy Gelar Lomba Menulis dengan Hadiah Puluhan Juta

Baca Juga : Tokenomy & Indodax Keluarkan Laporan Investor Aset Kripto

“Ini bertujuan untuk menjadi solusi yang dapat diskalakan. Kemudian memberikan peningkatan yang akan memungkinkan proses ribuan transaksi setiap detik,” katanya, Senin (31 Mei 2021).

Sebagai protokol DeFi (decentralized finance), protokol ini menawarkan platform kontrak pintar untuk memfasilitasi aplikasi terdesentralisasi (dApps). Selain dukungan yang diberikannya, protokol Glitch juga memberikan pengalaman pengguna yang ditingkatkan dan interoperabilitas lintas rantai yang efisien.

“Glitch adalah blockchain dengan protokol agnostik yang bertujuan untuk menunjuk trilemma skalabilitas yang blockchain Lain. Mulai dari biaya yang luar biasa tinggi hingga protokol yang menyediakan keuntungan yang tidak berkelanjutan,” katanya.

Aset Kripto Glitch Hadir untuk DeFi

Menurut Sean, mayoritas ekosistem dApp bukanlah dibangun khusus untuk komunitas. Glitch memiliki target untuk memecahkan itu dan membangun sistem DeFi. Mereka fokus dan mengizinkan setiap partisipan mendapat hadiah dan berinteraksi dengan protokol secara virtual tanpa biaya.

“Baru-baru ini, kami berpartner dengan Polygon yang awalnya dikenal dengan MATIC. Ini untuk mendorong interoperabilitas dan membuat dApps beroperasi dengan sangat cepat. Kami juga berpartner dengan Union, teknologi platform yang dengan proteksi kontrak pintar-nya menjadi kunci bagi kami untuk mempertahankan ekosistem bagi dApps yang akan dibangun. Dan Cellframe yang dengan tipe signature dan multi-sig yang quantum resistant  tentu menaikkan standar,” jelas Rohan Barde, Kepala R&D.

Untuk sisa tahun 2021 ini, ada banyak program yang telah mereka jalankan. Glitch akan mendorong peluncuran kedua testnet dan mainnet,  memulai GEX (Glitch Decentralized Exchange). Kemudian, memberi hibah kepada para developers atau pengembang ekosistem, melanjutkan menjalin kemitraan dengan berbagai ruang blockchain, listing di banyak pertukaran level atas, dan masih banyak lagi.

“Kami telah listing di Indodax sebagai langkah kami pada tahun ini untuk menjangkau lebih luas para pegiat aset kripto di Indonesia dan seluruh dunia,” tutupnya.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU