29.1 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Bagaimana Perlindungan Kesehatan Penduduk Lansia Indonesia Saat Ini?

DuniaFintech.com – Bagaimana perlindungan kesehatan penduduk lansia Indonesia? Seperti yang kita ketahui, semakin bertambahnya usia kita, semakin besar pula risiko yang muncul dan mengancam kesehatan kita. Sejalan dengan hal itu, tentu saja biaya kesehatan pun akan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. 

Fakta ini menunjukkan bahwa di masa yang akan datang, kita butuh menyediakan dana dalam jumlah yang sangat besar untuk mengantisipasi masalah ini. 

Salah satu cara terbaik untuk menghadapi risiko finansial akibat tingginya biaya kesehatan adalah dengan memiliki asuransi, baik dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan atau nasabah asuransi kesehatan swasta. Hal itu disebabkan biaya pengobatan yang kerap terlampau lebih besar dari dana darurat masing-masing orang pada umumnya.

Menggunakan uang pribadi untuk membayar biaya pengobatan bukanlah hal yang tepat, lantaran hal itu bisa sangat mengganggu pengeluaran biaya hidup dan lainnya.

Baca juga :

Bagaimana perlindungan kesehatan penduduk lansia Indonesia saat ini? Apakah sudah terlindungi dengan baik?

Kepemilikan asuransi swasta penduduk usia 60 tahun ke atas menurun

Bagaimana Perlindungan Kesehatan Penduduk Lansia Indonesia Saat Ini?

Data Profil Statistik Kesehatan 2019 menunjukkan bahwa, seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak penduduk di atas usia 60 tahun yang memiliki jaminan kesehatan. Tapi, kepemilikan asuransi swasta bagi penduduk dengan usia di atas 60 tahun justru makin menurun, dari 0,83% di 2017 jadi 0,56% saja di tahun 2019. 

Sedangkan, jumlah kepesertaan BPJS terlihat meningkat dari tahun ke tahun secara cukup signifikan. Dari yang awalnya 50,5% di 2017 menjadi 62,3% di 2019. Nampaknya, makin banyak penduduk berusia 60 tahun ke atas yang menjatuhkan pilihan pada BPJS Kesehatan sebagai jaminan kesehatan mereka. 

Hal ini masuk akal, mengingat premi atau iuran BPJS Kesehatan jauh lebih terjangkau ketimbang premi asuransi swasta secara umum. Namun, apakah BPJS Kesehatan merupakan pilihan ideal bagi penduduk berusia 60 tahun ke atas?

Dalam Profil Statistik Kesehatan 2019, disebutkan pula bahwa kepemilikan asuransi swasta bagi penduduk dengan rentang usia yang lebih muda justru lebih tinggi. Sebut saja, untuk yang berusia 40 hingga 44 tahun berjumlah 1,17% dari total penduduk di usia tersebut.

Makin tua usia, kenyamanan jelas dibutuhkan dan penyakit kritis terus bermunculan

Penyakit-penyakit kritis bahkan sudah mulai menyerang penduduk di saat usia mereka masih produktif hingga menginjak 60 tahun.

Data di Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa, nilai rata-rata prevalensi kanker penduduk usia 54 hingga 75 tahun ke atas mencapai 4 per 1.000 penduduk. 

Sementara itu, nilai rata-rata prevalensi penyakit jantung terlihat lebih tinggi yakni 4,4 per 1.000 penduduk. Yang juga tak kalah mengerikan adalah, tingkat rata-rata prevalensi diabetes melitus ternyata 5,2 per 1.000 penduduk. 

Kemungkinan kebutuhan pelayanan medis yang cepat bagi yang memiliki kondisi tersebut jauh lebih besar dari mereka yang masih sehat dan dalam usia produktif.

Sebagai contoh, penduduk lanjut usia yang terserang penyakit kritis seperti stroke misalnya, cenderung butuh sesegera mungkin mendapat penanganan dokter khusus. Namun, BPJS Kesehatan mensyaratkan adanya rujukan terlebih dahulu dari faskes tempat pasien terdaftar, sebelum bisa mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Alhasil, berbagai resiko berat, termasuk resiko meninggal dunia karena keterlambatan penanganan lebih mungkin terjadi.

Bisa dikatakan bahwa, semakin bertambahnya usia kita maka kecepatan penanganan sekaligus kenyamanan berobat adalah hal yang terlalu penting untuk diabaikan. Itulah sebabnya asuransi kesehatan swasta juga dibutuhkan.

Dengan ini, terlihat bahwa kepemilikan BPJS dan asuransi kesehatan yang tepat guna memang saling melengkapi. Keseimbangan antara kenyamanan saat mengetahui segala penyakit dapat dilindungi oleh BPJS dan keadaan sakit darurat dapat segera ditangani menggunakan asuransi swasta, dapat memberikan dampak baik bagi penduduk lanjut usia sekaligus keluarga.

Namun dapat diingat, tujuan asuransi adalah untuk menghindari risiko finansial berlebih, sehingga pilihannya dapat disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita setiap bulannya. 

(DuniaFintech/ Dinda Luvita)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE