27 C
Jakarta
Selasa, 21 Maret, 2023

BANK INDONESIA SEGERA GUNAKAN BLOCKCHAIN UNTUK TERBITKAN RUPIAH DIGITAL?

duniafintech.com – Peredaran uang palsu memang kerap menjadi permasalahan bank sentral di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, Bank Indonesia melontarkan sebuah ide untuk mulai menggunakan teknologi blockchain demi memantau peredaran Rupiah dan mengkonversi mata uang kita ke dalam bentuk digital.

Kemungkinan penggunaan teknologi blockchain ini akan dimanfaatkan untuk menerbitkan rupiah dalam bentuk digital yang artinya juga mengurangi penggunaan uang fisik.

Baca juga: mengapa-blockchain-tumbuh-lebih-pesat-ketimbang-bitcoin-dan-mata-uang-virtual/

Langkah tersebut dilakukan untuk membuat industri pembayaran dalam negeri menjadi lebih efisien. Asisten Deputi Direktur Eksekutif Departemen Sistem Pembayaran BI Susiati Dewi menyebut bahwa ujicoba penggunaan teknologi tersebut akan mulai dilakukan tahun ini.

Mencegah Pemalsuan Uang

Ketika uang digital diterbitkan melalui sistem blockchain, bisa dipastikan pemalsuan rupiah akan menjadi sulit. Hal ini tentu saja akan memangkas angka kriminal dari pelaku pemalsuan uang.

Baca juga: klik-acc-tawarkan-lebih-dari-satu-pinjaman-kepada-pengguna/

Mungkin saja suatu saat sebagian uang fisik akan mulai diedarkan dalam bentuk digital. Memang tidak akan dilakukan dalam waktu dekat karena saat ini pun belum ada negara di dunia yang melakukannya,” ungkap Susi sebagai mana dilansir oleh Kontan, Jumat (26/1) lalu.

Lantas apa bedanya uang rupiah digital ini dengan cryptocurrency seperti Bitcoin? Meskipun sama-sama menggunakan teknologi blockchain, nilai aset yang akan diterbitkan tentu akan jauh lebih besar dari mata uang virtual yang selama ini beredar. Jika mata uang virtual hanya dimiliki oleh perusahaan, maka uang Rupiah digital ini merupakan milik negara.

Sistem buku besar publik alias blockchain yang bisa dilihat dengan jelas adalah seperti yang dilakukan oleh Stellar. Sebagai sebuah perusahaan penyedia cryptocurrency, mereka mencatat semua transaksi dan persebaran mata uang yang mereka terbitkan.

Baca juga: menteri-keuangan-serahkan-keputusan-untuk-berinvestasi-bitcoin-pada-masyarakat/

Langkah Bank Indonesia dalam teknologi blockchain sebenarnya sudah lama mulai berhembus. Namun karena masih ada beberapa risiko yang harus dipelajari, semuanya masih dipertimbangkan secara matang.

Bank Central Asia bersama Bank Danamon Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Permata dan Bank Rakyat Indonesia disebut-sebut akan mengadopsi sistem blockchain.

 

Written by: Dita Safitri

4 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Tips Beli Rumah KPR yang Perlu Dipertimbangkan, Cek Yuk!

JAKARTA, duniafintech.com – Tips beli rumah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tentu penting diketahui jika kamu ingin mencoba skema ini. KPR sendiri telah menjadi...

Pinjol Cepat Cair dan Mudah Berizin OJK, Inilah Daftarnya

JAKARTA, duniafintech.com – Pinjol cepat cair adalah layanan finansial yang wajib diketahui saat mencari pendanaan cepat dan anti ribet. Saat ini, pengajuannya pun terbilang mudah...

BPH Migas Jamin Ketersediaan dan Akses Energi hingga Pelosok Negeri

JAKARTA, duniafintech.com - Produksi energi fosil yang terbatas BPH Migas jamin akses energi membuat ketahanan energi Indonesia cenderung rentan menyesuaikan dengan kondisi perekonomian global....

OJK Dorong Industri Jasa Keuangan Berikan Akses Pendanaan untuk Petani Sawit

JAKARTA, duniafintech.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan pendanaan oleh Industri Jasa Keuangan (IJK) kepada kelompok petani khususnya perkebunan kelapa sawit dengan...

Transfer Makin Murah, ShopeePay dan DANA Gabung BI-FAST

JAKARTA,duniafintech.com - Bank Indonesia mencatat jumlah peserta BI-FAST bertambah, termasuk ShopeePay dan DANA, sebanyak 16 yang terdiri 14 bank dan 2 Lembaga Selain Bank...
LANGUAGE