29.7 C
Jakarta
Jumat, 3 Mei, 2024

Apa Saja Bank Swasta di Indonesia? Inilah Jenis dan Daftarnya

JAKARTA, duniafintech.com – Beberapa nama bank swasta atau private bank, seperti BCA, Bank Permata, dan bank lainnya, sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Seperti halnya bank milik pemerintah, bank jenis ini juga ikut berperan dalam kegiatan ekonomi. Sejumlah inovasi pun dilakukan oleh perbankan swasta nasional demi mempermudah masyarakat dalam menyimpan uang ataupun memperoleh modal.

Adapun perbedaan bank pemerintah dan bank swasta ini hanya terletak pada kepemilikannya. Bank milik pemerintah adalah bank umum yang keseluruhan atau sebagian besar modalnya berasal dari pemerintah. Karena itu, bank milik pemerintah termasuk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), misalnya BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.

Sebaliknya, private bank nasional adalah bank umum yang kepemilikan modalnya dikuasai oleh swasta atau pengusaha nasional atau badan-badan hukum yang pimpinannya berstatus sebagai warga negara Indonesia, misalnya BCA, CIMB Niaga, Mega, dan lainnya.

Pengertian Bank Swasta

Private bank adalah bank yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki pihak swasta dan akta pendirian serta kegiatannya juga dijalankan oleh swasta. Lantaran dimiliki swasta, pembagian keuntungannya pun untuk pihak swasta.

Kepemilikan bank non-BUMN bisa berstatus sebagai penguasa individu ataupun badan-badan hukum. Sementara untuk kegiatan bisnisnya, hampir sama dengan bank umum milik pemerintah, yakni:

  • Menghimpun dana (funding)
  • Menyalurkan dana (lending)
  • Memberikan jasa-jasa lainnya (services)

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perbankan, bank non-BUMN hanya boleh menjalankan kegiatan usahanya setelah mendapatkan perizinan Menteri Keuangan dengan mendengar pertimbangan Bank Indonesia.

Jenis Bank Swasta Berdasarkan Kepemilikannya

Berdasarkan konteks kepemilikan, ada bank milik negara yang berada di bawah Kementerian BUMN, seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN. Kemudian, juga ada Bank Pembangunan Daerah, misalnya Bank Jatim, Bank DKI, dan Bank Jabar.

Bank non-BUMN sendiri bisa dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan kepemilikannya, yakni:

  1. Bank milik swasta nasional

Bank milik nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki pihak swasta nasional. Misalnya BCA, Bank Danamon, dan Bank Muamalat.

  1. Bank milik swasta campuran

Bank milik campuran adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak swasta nasional dan swasta asing. Akan tetapi, sebagian besar dimiliki pihak swasta nasional.

Dengan demikian, dalam bank milik swasta campuran, pemegang saham mayoritasnya tetap warga negara Indonesia. Pada laman resmi OJK, inilah beberapa contoh bank campuran di Indonesia, yakni:

  • Bank ANZ Indonesia
  • Bank Woori Indonesia
  • Bank Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited
  • Bank DBS Indonesia
  • Bank CTBC Indonesia
  • Bank Mizuho Indonesia

Jenis Bank Non-BUMN Berdasarkan Transaksi Aktivitas Valas

Mengacu pada aktivitas transaksi valas, bank non-BUMN bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni nasional devisa dan nondevisa.

  1. Nasional Devisa

Merupakan bank yang sebagian besar kepemilikannya berada di pihak swasta nasional dan dapat melakukan kegiatan transaksi berhubungan dengan mata uang asing (valas) atau transaksi ke luar negeri.

Bank yang satu ini bisa melakukan transfer ke luar negeri ataupun jual beli valuta asing. Keberadaan bank ini sangat penting sekali bagi para pengusaha ekspor impor atau pekerja yang mendapatkan uang dari luar negeri. Daftar bank jenis ini, sebagaimana dilangsir dari situs OJK, adalah:

  • Bank Antar Daerah
  • Bank Artha Graha Internasional, Tbk
  • Bank Bukopin, Tbk
  • Bank Bumi Arta
  • Bank ICB Bumiputera Indonesia, Tbk
  • Bank Central Asia, Tbk
  • Bank CIMB Niaga, Tbk
  • Bank Danamon Indonesia, Tbk
  • Bank Ekonomi Raharja, Tbk
  • Bank Ganesha
  • Bank Hana
  • Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk
  • Bank ICBC Indonesia
  • Bank Index Selindo
  • Bank SBI Indonesia
  • Bank Internasional Indonesia, Tbk
  • Bank QNB Kesawan, Tbk
  • Bank Maspion Indonesia
  • Bank Mayapada Internasional, Tbk
  • Bank Mega, Tbk
  • Bank Mestika Dharma
  • Bank Metro Ekspress
  • Bank Muamalat Indonesia
  • Bank Mutiara
  • Bank Nusantara Parahyangan, Tbk
  • Bank OCBC NISP, Tbk
  • Pan Indonesia Bank, Tbk
  • Bank Permata, Tbk
  • Bank Sinarmas, Tbk
  • Bank Of India Indonesia, Tbk
  • Bank Syariah Mega Indonesia
  • Bank UOB Indonesia
  • Bank BNP Paribas Indonesia
  • Bank Capital Indonesia
  • Bank KEB Indonesia
  • Bank Rabobank International Indonesia
  • Bank Resona Perdania
  • Bank Maybank Syariah Indonesia
  • Bank Windu Kentjana International
  • Bank Commonwealth
  1. Bank Nondevisa

Adalah bank nasional yang tidak bisa melakukan aktivitas yang berhubungan dengan valas. Daftar bank ini adalah sebagai berikut:

  • Anglomas Internasional Bank
  • Bank Artos Indonesia
  • Bank BCA Syariah
  • Bank Jasa Jakarta
  • Bank Kesejahteraan Ekonomi
  • Bank Ina Perdana
  • Bank Harda Internasional
  • Bank Fama Internasional
  • Bank Sahabat Sampoerna
  • Centratama Nasional Bank
  • Bank Dinar Indonesia
  • Bank Mayora
  • Bank Mitra Niaga
  • Bank Mukti Arta Sentosa (Mas)
  • Bank Nationalnobu (Alfindo Sejahtera)
  • Bank Panin Syariah
  • Prima Master Bank
  • Bank Pundi Indonesia, Tbk
  • Bank Royal Indonesia
  • Bank Andara
  • Bank Victoria Internasional, Tbk
  • Bank Victoria Syariah
  • Bank Yudha Bhakti
  • Bank Bisnis Internasional

Bank Non-BUMN Terbesar di Indonesia dari Sisi Aset

Di antara indikator yang dapat dipakai dalam mengukur seberapa besar sebuah bank, yakni dengan melihat aset yang dimiliki. Inilah daftar bank non-BUMN dengan aset terbesar di Indonesia sampai Maret 2021 lalu.

  1. Bank BCA

Bank BCA adalah bank swasta terbaik dan terbesar di Indonesia dengan total aset yang telah berhasil menembus Rp1.000 triliun. Menurut data RTI Business, hingga 31 Maret 2021, aset bank BCA mencapai Rp1.090,38 triliun.

Adapun bank yang sudah berdiri sejak tahun 1957 ini punya sejumlah produk simpanan, seperti Tahapan, Tabunganku, dan yang paling digemari milenial adalah Tahapan Xpresi. Di sisi lain, untuk produk pinjaman, BCA punya Kredit Tanpa Agunan, Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Pemilikan Apartemen, Kredit Kendaraan Bermotor, dan kredit modal kerja.

  1. Bank CIMB Niaga

Berdiri sejak tahun 1995 dan mendapatkan izin sebagai bank devisa pada 1974, Bank CIMB Niaga adalah bank pertama di Indonesia yang menawarkan layanan transaksi keuangan menggunakan Automatic Teller Machine atau yang kini dikenal sebagai mesin ATM.

 

Bank ini pun mampu bertumbuh positif dengan berbagai inovasi yang dilakukannya. Dari segi digitalisasi, CIMB Niaga telah memiliki layanan OCTO Mobile dan OCTO Clicks sehingga memungkinkan nasabah untuk bertransaksi tanpa harus keluar rumah.

Hingga 31 Maret 2021 lalu, Bank CIMB Niaga sudah memiliki aset senilai Rp272,6 triliun dan menjadikannya bank dengan aset terbesar kedua di tanah air. Di antara keunggulan layanan CIMB Niaga, yakni layanan kredit rumah, dengan pangsa pasar terbesar ketiga di Indonesia.

  1. Bank OCBC NISP

OCBP NISP sejak tahun lalu mulai menarik generasi milenial sebab menggandeng rapper Indonesia yang berkarier di Amerika Serikat, Rich Brian. Mereka pun berharap dengan menggandeng Rich Brian, bank ini akan lebih dekat dengan nasabah milenial.

Bank OCBC NISP juga menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia dengan aset mencapai Rp207,74 triliun. Bank yang satu ini punya sejumlah produk simpanan yang mencakup deposito dan giro, produk wealth management, dan pinjaman.

  1. Bank Pan Indonesia

PT Bank Pan Indonesia atau Bank Panin masuk dalam jajaran bank dengan aset terbesar yang mencapai Rp218,07 triliun. Bank yang satu ini adalah hasil merger dari tiga bank, yaitu Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.

Diketahui, Bank Panin punya produk tabungan seperti tabungan berjangka bernama Tabungan Rencana, SimPel atau Simpanan Pelajar, Tabungan Junior untuk anak-anak, Tabungan RDN untuk bertransaksi di pasar modal, dan Tabungan PanDollar untuk nasabah yang ingin menabung dalam valuta asing.

  1. Bank Permata Indonesia

Bank Permata adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang merupakan hasil dari merger lima bank sebelumnya, yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot.

Bank Permata pada Mei 2020 lalu resmi diakuisisi oleh Bangkok Bank Public Company Limited. Bank Thailand itu mengambil alih saham yang sebelumnya dipegang Standard Chartered Bank dan Astra International. Bank Permata kini sudah memiliki aset Rp197,72 triliun.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE