34.3 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

Banyak Pengangguran di Masa Pandemi, tapi Unicorn dan Decacorn Bermunculan

JAKARTA, duniafintech.com – Dengan situasi global yang mengkhawatirkan terkait masalah kesehatan dan ekonomi, ada banyak pengangguran di masa pandemi ini. Namun, sejalan dengan krisis yang terjadi, justru unicorn dan decacorn bermunculan, utamanya di Indonesia.

Dalam beberapa hari belakangan, ada dua nama besar yang mencuri perhatian terkait hal ini, yaitu J&T dan Kopi Kenangan. Berikut ulasannya, seperti dilangsir dari surabaya.inews.id, Selasa (28/12).

  1. J&T jadi Decacorn

J&T atau PT Global Jet Express resmi masuk dalam daftar perusahaaan penyandang gelar decacorn kedua asal Indonesia, menyusul di belakang Gojek dan Tokopedia (GoTo). Perusahaan logistik ini diketahui sekarang memiliki valuasi di atas US$10 miliar.

Merujuk pada laporan perusahaan riset yang berbasis di Shanghai dan Mumbai, yaitu Hurun Report, saat ini nilai valuasi dari J&T sudah mencapai hingga sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp283,78 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.189 per dolar Amerika Serikat).

Ditinjau segi usia, perusahaan ini sejatinya masih terbilang baru, yaitu enam tahun. Adapun perusahaan logistik terbesar di Indonesia besutan Tony Chen itu sekarang sudah memiliki ribuan kantor cabang dan agen yang tersebar luas di seluruh penjuru tanah air.

Lebih jauh, dalam perkembangannya, perusahaan yang didirikan oleh founder perusahaan handphone dengan brand Oppo ini juga terus bersinergi dan bermitra dengan beberapa perusahaan marketplace besar yang lainnya, sebut saja Bukalapak, Shopee, hingga Tokopedia. Hal itu membuat perusahaan ini kian familiar dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, ada Gojek yang sudah berhasil menjadi perusahaan pertama asal Indonesia yang menyandang status decacorn usai melakukan merger dengan Tokopedia menjadi GoTo. Entitas gabungan ini diperkirakan punya valuasi sampai dengan lebih dari US$40 miliar.

Sebagai informasi, perusahaan start-up atau rintisan lainnya yang sekarang ini juga berstatus unicorn atau memiliki valuasi di atas US$1 miliar adalah Bukalapak (valuasi US$6 miliar), Traveloka (US$3 miliar), OVO (US$2,9 miliar) serta Ajaib dan Xendit dengan valuasi masing-masing sebesar US$1 miliar.

  1. Kopi Kenangan jadi unicorn

Sebelumnya diwartakan,  brand kopi kekinian “Kopi Kenangan” juga telah mengumumkan penutupan putaran pendanaan seri C tahap pertama senilai $96 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. Adapun pendanaan Seri C ini dipimpin oleh Tybourne Capital Management dan diikuti sejumlah investor dari seri sebelumnya, yakni Horizons Ventures, Kunlun dan B Capital, serta investor baru, Falcon Edge Capital.

Menurut Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan, melalui pendanaan ini, valuasi perusahaan saat ini mencapai $1 miliar. Hal itu menempatkan Kopi Kenangan sebagai perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara.

“Merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat mengumumkan pendanaan yang menempatkan Kopi Kenangan sebagai perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara,” ucapnya, kemarin (27/12).

Dukungan dari para investor, baik mereka yang mendukung sejak awal maupun para investor baru, sambungnya, menjdi bukti sekaligus motivasi bagi perusahaan untuk terus fokus dalam meningkatkan produktivitas gerai dengan memanfaatkan teknologi demi mewujudkan pengalaman terbaik bagi setiap pelanggan.

“Visi kami adalah menjadi merek yang paling dicintai para pelanggan di Asia Tenggara,” paparnya.

Ia menerangkan, pendanaan itu diperoleh usai Kopi Kenangan mengukuhkan posisinya sebagai brand dengan permintaan domestik yang tinggi, termasuk dari beberapa portfolio barunya, misalnya brand roti bernama Cerita Roti, ayam goreng Chigo, soft-cookies Kenangan Manis, sekaligus menghadirkan berbagai inovasi baru, di antaranya menu topping Sultan Boba.

Di samping itu, jaringan gerai kopi ini pun berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan yang baik selama 12 bulan terakhir, dengan angka penjualan lebih dari dua kali lipat ketimbang tahun lalu. Hal itu berhasil dilakukan dengan menjaga tingkat profitabilitas yang sehat pada setiap gerai sekaligus memangkas periode balik modal setiap gerai menjadi lebih singkat.

Perlu diketahui, dalam setahun terakhir, aplikasi Kopi Kenangan juga tercatat sebagai aplikasi kopi yang paling banyak diunduh dan berhasil meraih peringkat terbaik di tanah air.

Di sisi lain, dengan pendanaan baru ini, mereka berencana untuk mempercepat ekspansi Cerita Roti, Chigo, dan Kenangan Manis ke seluruh Indonesia dan bakal terus memperluas jaringannya sampai merambah pasar internasional.

Disampaikan Edward, dalam lima tahun ke depan, pihaknya akan fokus pada ekspansi bisnis di kawasan Asia Tenggara. Ke depannya, pihaknya juga bakal melengkapi produknya sesuai dengan permintaan pasar

“Terkait rencana lima tahun ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas jangkauan secara cepat hingga mencapai ribuan gerai di Asia Tenggara, sekaligus melengkapi portfolio kami dengan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar,” sebutnya.

Managing Director, Tybourne Capital Management, Bosun Hau menambahkan, hanya dalam waktu singkat, Kopi Kenangan berhasil mengembangkan bisnis secara signifikan sekaligus mengatasi berbagai tantangan dan krisis akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

“Kami sangat menantikan dapat melihat potensi Kopi Kenangan dan visinya untuk menjangkau pasar F&B yang berkembang pesat di Asia Tenggara,” ucapnya.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE