27.9 C
Jakarta
Jumat, 26 September, 2025

Andreas Soetanto Bawa Batik Solo Sukses ke Pasar Global bersama Shopee

Batik Solo terus menemukan ruang baru di tengah perubahan gaya hidup masyarakat. Sebagai warisan budaya lokal, batik dilestarikan melalui inovasi para UMKM pengrajin yang menghadirkan karya dalam bentuk fesyen modern, dekat dengan keseharian masyarakat.

Salah satu contohnya adalah kisah Batik Solo Sukses, UMKM Batik yang didirikan Andreas Soetanto di Kota Solo, Jawa Tengah. Berdiri pada 2020, Andreas memberdayakan pengrajin batik di lingkungannya dan berhasil menghadirkan inovasi produk kemeja batik yang menjadi pilihan masyarakat.

Bagi Andreas Soetanto, Pemilik Batik Solo Sukses, batik bukan sekadar kain, melainkan identitas yang patut dilestarikan. Ia bercerita, “Sejak awal, saya ingin menjual produk yang dapat membawa cerita dan makna di setiap motifnya. Tentu penuh tantangan, apalagi ketika pasar lebih banyak mencari produk cepat dan praktis. Namun saya percaya, dengan cara yang tepat, batik tetap bisa dekat dengan generasi muda.”

“Kehadiran Shopee menjadi salah satu cara saya menjaga mimpi itu, lewat Shopee usaha saya bisa menjangkau banyak pecinta batik di berbagai daerah hingga luar negeri. Bahkan, hampir 95 persen dari total penjualan Batik Solo Sukses berasal dari penjualan di platform Shopee.”

Jatuh bangun Andreas ciptakan kemeja Batik berkualitas bersama pengrajin lokal

Berdiri di kawasan Pasar Kliwon, Solo, yang merupakan sentra batik yang sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu, pria yang akrab disapa Andre ini memulai usahanya dengan semangat untuk melestarikan warisan budaya sekaligus menjadikannya sumber penghidupan. Awalnya, ia tidak langsung memilih batik sebagai produk utama namun mengeksplorasi mulai dari sarung hingga kemeja koko, untuk melihat produk mana yang paling bisa diterima pasar. Seiring berjalannya waktu, Andreas menyadari bahwa batik memiliki nilai lebih, baik dari sisi budaya maupun keunikan desain.

Keputusan itu tentu tidak mudah karena di awal perjalanan, ia harus berjuang meningkatkan penjualan batiknya. Andreas juga sempat merasa frustasi ketika menghadapi masalah pencurian foto produk oleh kompetitor. Tantangan ini cukup besar, karena bagi brand yang baru tumbuh, kualitas visual adalah salah satu senjata utama untuk menarik perhatian konsumen. Alih-alih menyerah, Andreas menjadikan tantangan sebagai motivasi untuk berbenah. Ia mulai memperbaiki kualitas foto produk, membuat konten visual yang lebih menarik, sekaligus menyesuaikan desain dengan tren warna yang sedang diminati.

Mempertahankan motif khas bertema fauna yang menjadi ciri Batik Solo Sukses, ia berusaha memadukan sentuhan tradisional dengan nuansa modern. Beberapa produk andalannya yang paling laris adalah kemeja batik pria Kutut Burgundy, kemeja batik pria Mahkota, dan Raflesia, yang mencapai ribuan penjualan setiap bulannya.

“Perlahan, strategi tersebut membuahkan hasil. Setahun berselang, penjualan meningkat signifikan, dan kini Batik Solo Sukses berhasil membuka lapangan kerja bagi lebih dari 50 karyawan, termasuk para penjahit dari Sragen yang menjadi mitra produksi utama. Bagi saya, hal ini bukan sekadar soal pertumbuhan bisnis, tetapi juga kontribusi nyata untuk membuka lapangan kerja di daerah,” tambah Andreas.

Shopee jadi rumah Batik Solo Sukses dalam bertransformasi dan bertumbuh

Cermat beradaptasi dengan dunia digital, Andreas telah mencoba beberapa platform e-commerce. Namun, sejak bergabung pada tahun 2020, Shopee telah menjadi kanal yang memberikan dampak paling besar terhadap perkembangan Batik Solo Sukses.

“Penjualan tertinggi selalu berasal dari Shopee. Beragam program dan fitur interaktif telah saya optimalkan demi menciptakan pertumbuhan yang konsisten dan signifikan setiap tahunnya.  Kami aktif ikutan berbagai promo mulai dari kampanye belanja angka kembar dan kampanye tematik lainnya.Di kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, penjualan Batik Solo Sukses berhasil meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan hari biasa. Ditambah, kehadiran fitur Shopee Live yang konsisten berkontribusi hingga lebih dari 30 persen penjualan saya setiap bulannya,” jelas Andreas.

Tak hanya sukses di pasar domestik, Andreas juga berhasil  membawa produk-produknya menembus pasar internasional melalui Program Ekspor Shopee sejak 2021. Program ini menjadi pintu masuk penting bagi Batik Solo Sukses untuk dikenal lebih luas, bahkan hingga menembus negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan Singapura. Bagi Andreas, kesempatan ini bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga membawa identitas budaya Indonesia ke panggung global.

Andreas juga menekankan bahwa kunci keberlangsungan bisnis terletak pada konsistensi. Menurutnya, setiap pelaku UMKM harus berani beradaptasi dengan tren digital, namun tetap setia pada visi dan misi yang dipegang sejak awal. “Jangan berhenti mencoba. Konsistensi itu penting, meski keuntungan sedikit yang penting kita tetap berjalan. Jangan lupa juga selalu punya tujuan dan visi misi yang jelas,” pungkas Andreas.

Batik Solo Sukses turut berpartisipasi di Kampanye Festival Batik Lokal Shopee yang berlangsung hingga 5 Oktober 2025 sebagai bentuk kontribusi melestarikan identitas bangsa untuk generasi mendatang. Melalui kampanye ini, pengguna dapat mengakses ragam varian produk kerajinan batik mulai dari kemeja, rok, celana, hingga aksesoris dari banyak UMKM Batik unggulan melalui laman Shopee Pilih Lokal dengan berbagai penawaran dan promo menarik seperti diskon s/d 80%.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU