31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Begini Cara Kim Jong-un Atasi Covid-19 di Korea Utara

JAKARTA,duniafintech.com – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meminta militer negaranya untuk menyelesaikan masalah suplai obat Covid-19 di Pyongyang.

Kim Jong-un, dalam media pemerintah Korea Utara KCNA mengatakan, obat-obatan yang dibeli negara tak menjangkau masyarakat secara akurat dan tepat waktu.

Korea Utara sedang kelimpungan usai virus Corona masuk ke wilayahnya. Pemimpin Korut Kim Jong-Un mengkritik jajarannya karena beragam masalah terjadi saat penanganan pandemi.

Media pemerintah Korut melaporkan bahwa lebih dari 1 juta orang terjangkit ‘demam.’ Padahal, Kim Jong-Un telah memerintahkan lockdown nasional untuk memperlambat penyebaran Corona di tengah masyarakat yang tidak divaksinasi.

Baca juga: Wow Ketahuan, Hacker Korut Curi Kripto para Gamers Senilai Rp 8,8 Triliun

Kim Jong-Un dilaporkan ‘mengkritik keras’ para pejabat kesehatan Korut atas apa yang disebutnya sebagai ‘respons pencegahan epidemi yang gagal.’ Khususnya kegagalan apotek buka 24 jam untuk menyalurkan obat-obatan.

Dikutip dari Reuters, kondisi ini membuat Jong-un buru-buru memerintahkan penempatan pasukan dari unit medis militer untuk menstabilkan suplai obat-obatan di Kota Pyongyang.

Selain itu, Jong-un juga mengatakan beberapa apotek di Korut tak memiliki peralatan yang cukup untuk menjalankan tugas mereka dengan baik, meski pihak berwenang telah memerintahkan distribusi cadangan obat nasional.

Jong-un juga menyinggung kurangnya obat-obatan yang diperlukan, termasuk juga penjual obat yang tak menggunakan pakaian pelindung yang layak. Ia juga mengatakan kebersihan di apotek masih di bawah standar.

Baca juga: Korea Utara Retas Uang Kripto Rp8.8 Triliun, Amerika Serikat Murka

Tak hanya itu, Kim turut mengkritik kinerja sektor kesehatan dan kabinet Korut, menilai mereka tak bertanggung jawab.

Korut melaporkan kasus Covid-19 pertamanya pada Kamis (12/5) lalu. Hingga Minggu (16/5), sebanyak 1.213.550 dilaporkan mengalami ‘demam’ misterius yang diduga terkait SARS-CoV-2. Sebanyak 52 di antaranya menyebabkan kematian.

Beberapa pakar khawatir wabah tersebut bakal menghancurkan sistem kesehatan Korut.

Korut sendiri dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem kesehatan terburuk. Hingga saat ini, Korut juga belum memiliki vaksin Covid-19, obat antivirus, dan kapasitas untuk melakukan pengujian massal.

Baca juga: Tergiur Bayaran dengan Kripto, Perwira Militer Korsel Curi Rahasia Negara Buat Korut

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU