JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa Kementerian Kominfo tidak akan menoleransi segala bentuk aktivitas judi online oleh pegawainya. Menurutnya, pemberantasan judi online memerlukan kepedulian, komitmen, konsistensi, keberanian, dan keteguhan untuk tidak tergoda.
Dalam acara yang diadakan di Aryanusa Ballroom Gedung Danareksa Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, Menteri Budi menekankan pentingnya lima prinsip tersebut dalam upaya memerangi judi online yang memiliki dampak negatif besar, terutama bagi masyarakat kecil. Dia menjelaskan bahwa judi online menguras uang rakyat kecil dan menipu masyarakat dengan iming-iming keuntungan besar yang tidak realistis.
WOW! Transaksi Judi Online 2023 Capai Rp327 Triliun
Data dari Pusat Pengawasan dan Analisa Transaksi Keuangan menunjukkan bahwa nilai transaksi judi online pada tahun 2023 mencapai Rp327 triliun dan diperkirakan akan meningkat hingga Rp900 triliun pada tahun 2024. Menteri Budi juga menegaskan bahwa pegawai Kementerian Kominfo harus berani menolak ajakan atau godaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menteri Budi mengajak seluruh pegawai Kementerian Kominfo untuk aktif menyampaikan ide-ide solutif dan mengembangkan inovasi dalam upaya pemberantasan judi online. Dia juga mengapresiasi 5.928 pegawai Kementerian Kominfo yang telah menandatangani Pakta Integritas Pencegahan Aktivitas Judi Online pada 9 Juli 2024.
Tindak Tegas untuk yang Terlibat Judi Online!
Menteri Budi memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pegawai yang masih terlibat dalam aktivitas judi online dan berharap dukungan penuh dari Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo dalam melaksanakan kebijakan ini.
Dalam acara tersebut, Menteri Budi didampingi oleh Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Ismail dan para pejabat tinggi pratama Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo. Pegawai yang hadir, baik secara langsung maupun daring, menyatakan komitmen mereka untuk memberantas judi online dengan seruan “SDPPI Siap Berantas Judi Online!”
