30.7 C
Jakarta
Jumat, 8 November, 2024

Berita Bitcoin Hari Ini: Bulan November, Bulan Positif Untuk Bitcoin

JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini terkait optimisme di pasar aset kripto sepanjang Oktober yang dipicu oleh antisipasi ETF Bitcoin telah mendorong Bitcoin (BTC) mencapai level tertinggi sejak Mei tahun lalu, dengan kenaikan yang luar biasa sebesar 22,85% dari tanggal 1 Oktober hingga 31 Oktober. Sejak awal tahun, harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 100%, naik dari $16.600 pada 1 Januari 2023 menjadi mencapai level tertinggi $35.200 pada bulan Oktober ini.

Pada Selasa (31/10) pukul 08.00 WIB, BTC diperdagangkan dengan harga USD 34.511, menguat sebanyak 0,55% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 0,57% dalam tujuh hari terakhir. Sementara itu, Ethereum (ETH) diperdagangkan dengan harga USD 1.810, mengalami kenaikan sebanyak 0,98% dalam 24 jam terakhir dan naik 0,22% dalam tujuh hari terakhir.

Kapitalisasi pasar aset kripto global pada Selasa (31/10) pukul 08.00 WIB mencapai USD 1.255 triliun, mengalami kenaikan sebesar 0,80% dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Awal November Bitcoin dan Ethereum Naik

Selama seminggu terakhir, beberapa altcoin juga mengalami kenaikan signifikan. Misalnya, Conflux (CFX) naik sebesar 32,50% dan diperdagangkan dengan harga USD 0,1650. Sementara Aptos (APT) diperdagangkan dengan harga USD 7,24, naik sebanyak 15,30% dalam tujuh hari terakhir. Axie Infinity (AXS) juga mengalami kenaikan sebanyak 17,16% dalam seminggu terakhir dan diperdagangkan dengan harga USD 5,63.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan Bitcoin berpotensi untuk menutup bulan Oktober dengan hasil positif, dengan harga saat ini di atas USD 34.000, naik lebih dari 20% sejak 1 Oktober ketika berada pada harga USD 28.000. Dua minggu pertama bulan November mungkin akan menjadi peluang untuk membeli saat harga turun menjadi USD 30.000, sehingga momen bullish selama Oktober berpotensi berlanjut hingga November.

“Ini karena November telah terbukti sebagai bulan positif sepanjang sejarah Bitcoin sejak tahun 2013,” kata Panji.

Panji mengatakan data dari coinglass menunjukkan bahwa sejak tahun 2013 hingga tahun 2017, Bitcoin terus mengalami kenaikan yang signifikan di setiap November. Meskipun dari tahun 2018 hingga 2022, Bitcoin hanya mengalami kenaikan sekali pada November, yaitu pada tahun 2020. Namun, jika melihat pergerakan rata-rata Bitcoin setiap bulan November sejak tahun 2013 hingga 2022, menjadikannya sebagai bulan yang paling bullish dengan kenaikan rata-rata sekitar 50,61%.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Ini Prediksi di Bulan November 2023

Meskipun data menunjukkan kecenderungan bullish Bitcoin pada November, pekan ini akan ada sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi mempengaruhi pasar aset kripto. Pada Selasa (31/10), Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter selama dua hari, di mana suku bunga acuan diperkirakan akan tetap di level 5,25%-5,50%.

Investor juga akan memantau pernyataan yang akan disampaikan oleh Ketua Fed Jerome Powell dan sesi tanya jawabnya untuk mencari petunjuk mengenai langkah bank sentral ke depan dalam menentukan suku bunga.

Pada hari yang sama, pemerintah AS juga akan merilis data mengenai biaya tenaga kerja dari bulan Juli hingga September. Selain itu, The Conference Board akan merilis indeks kepercayaan konsumen untuk bulan Oktober. Pelaku pasar juga akan memperhatikan laporan ketenagakerjaan bulan Oktober yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat (3/11).

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Masuk Zona Hijau

Saat ini, indeks ketakutan dan keserakahan (Fear & Greed Index) yang mengukur sentimen pasar aset kripto telah mencapai level tertinggi sejak Bitcoin mencapai rekor tertingginya pada November 2021. Data terbaru menunjukkan bahwa indeks berada pada angka 72/100 dalam beberapa hari terakhir, masuk dalam kategori “keserakahan” atau greed, yang setara dengan beberapa hari setelah Bitcoin mencapai rekor tertinggi $69.000 hampir dua tahun lalu.

Dia mengatakan dengan sejumlah rilis data ekonomi AS minggu ini dan situasi saat ini di pasar kripto yang sudah masuk dalam zona keserakahan, penting untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio, menetapkan tujuan dan batasan risiko dengan menggunakan fitur Take Profit dan Stop Loss, dan menghindari FOMO (Fear of Missing Out).

“Ikuti terus berita dan tren pasar. Perhatikan pergerakan Bitcoin untuk mendapatkan wawasan tentang potensi pergerakan harga, dan selalu waspada dalam mengelola risiko di pasar kripto yang penuh volatilitas,” tambahnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU