30.1 C
Jakarta
Selasa, 5 November, 2024

Berita Ekonomi Hari Ini: Strategi Pemerintah Bangkit Pasca Pandemi

JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini dimulai dari rencana pemerintah untuk mempercepat agenda reformasi untuk di sektor ekonomi. Berita ekonomi hari ini, pemerintah saat ini fokus untuk dalam bentuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan kualitas sumber daya manusia. 

Apalagi saat ini semua negara diterpa badai pandemi Covid-19 yang menyebabkan, seluruh sistem perekonomian negara-negara mengalami penurunan signifikan. Sehingga diperlukan strategi pembangunan ekonomi dengan cepat. 

Berikut ulasannya berita ekonomi hari ini:

Pasca Pandemi, Pemerintah Percepat Agenda Reformasi Ekonomi 

Agenda reformasi struktural merupakan salah satu fokus pemerintah sejak awal masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Melalui reformasi struktural, pemerintah berharap mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mengurangi ketimpangan, meningkatkan investasi, dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Analis Kebijakan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Johan Kasim menilai, selama sepuluh tahun terakhir pemerintah telah menjalankan berbagai agenda reformasi struktural baik dalam bentuk pembangunan infrastruktur, pembangunan kualitas sumber daya manusia, serta perbaikan regulasi. Menurutnya, seluruh langkah tersebut dilakukan untuk membangun struktur perekonomian yang lebih baik.

Saat diterpa pandemi, agenda reformasi struktural sedikit bergeser menjadi agenda penanganan pandemi. Pada 2024, Johan mengatakan konsistensi reformasi struktural harus terus dibangun. Banyak potensi perekonomian yang dapat didorong untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.

“Agenda reformasi struktural mentransformasikan perekonomian untuk mendorong penciptaan nilai tambah yang lebih besar dan juga inklusif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Ini adalah agenda penting untuk kita bisa mencapai visi Indonesia maju 2045,” tegas Johan.

Johan juga menyebut, salah satu agenda reformasi struktural yang sangat menarik ialah hilirisasi di sisi sumber daya alam, salah satunya adalah nikel. Nikel digunakan sebagai komponen pembangun baterai mobil listrik atau motor listrik. 

Saat ini, kebutuhan dunia akan nikel juga tinggi. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendorong pengolahan nikel agar memiliki nilai tambah lebih besar lagi, bisa menarik investasi, dan membuka lapangan pekerjaan.

“Mungkin kita semua sudah pernah dengar mengenai pengolahan nikel. Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia, tetapi kita tidak mau hanya mengekstraksi nikel lalu kemudian mengekspor nikel itu sendiri dalam bentuk mentah atau dalam bentuk mungkin olahan yang mempunyai nilai tambah yang sedikit,” ujar Johan.

Selain itu, pemerintah juga menggandeng negara Inggris untuk meningkatkan ekonomi hijau. Berikut ulasannya:

Pemerintah Gandeng Negara Inggris Tingkatkan Ekonomi Hijau

Sebagai salah satu pemantik akselerasi peningkatan perekonomian nasional, penguatan hubungan bilateral terus dilakukan Pemerintah dengan berbagai negara mitra, termasuk dengan Inggris. Kemitraan antara Indonesia dan Inggris hingga kini menunjukkan hasil yang konkret dalam berbagai bidang mulai dari transisi energi, transportasi rendah karbon, perdagangan, investasi, hingga pendidikan.

Tercatat pada tahun 2022, Inggris memiliki realisasi Foreign Direct Investment di Indonesia hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD322,9 juta menjadi USD628,3 juta. Berbagai capaian positif tersebut perlu terus dikembangkan melalui penguatan kemitraan dan kolaborasi antar pihak.

“Saya sangat percaya bahwa kemitraan antara Indonesia dan Inggris akan mampu mencapai tingkatan baru dan dapat membawa manfaat bagi kedua negara kita,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 

Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa kemitraan antara Indonesia dan Inggris yang dilaksanakan pada berbagai bidang tersebut menerapkan konsep lead by example, salah satunya terkait kerja sama untuk transisi energi dan pengurangan deforestrasi.

Sebagai bagian dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia juga akan meluncurkan Rencana Investasi Komprehensif sebesar USD20 miliar untuk mendorong transisi sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Selain itu, Indonesia dan Inggris juga telah membentuk Joint Economic and Trade Committee (JETCO) pada tahun 2022 lalu untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi yang menjadi kepentingan bersama. Dalam pertemuan awal JETCO, kedua belah pihak telah sepakat untuk fokus melakukan perundingan mengenai energi terbarukan, green growth, makanan, minuman, dan agrikultur.

Melalui optimalisasi JETCO tersebut, Airlangga berharap agar perdagangan bilateral kedua pihak dapat kembali meningkat, mengingat telah terjadi peningkatan pada tahun 2022 mencapai 5,30% dibandingkan tahun sebelumnya. Kedepannya, Menko Airlangga juga berharap bahwa kemitraan antara kedua belah pihak dapat diperdalam melalui kerja sama Free Trade Agreement (FTA).

“Kemitraan Indonesia dan Inggris harus terus mengarah pada pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan. Untuk tujuan ini, kita harus terus memperkuat kemitraan kita dua arah, perdagangan berkelanjutan dan investasi hijau,” kata Airlangga. 

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU