28.6 C
Jakarta
Rabu, 18 Desember, 2024

Berita Ekonomi Hari Ini: QR Code Jadi Salah Satu Proyek Strategis ASEAN

JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini terkait Asean Business Advisory Council (Asean-BAC) yang membawakan lima proyek strategis.

Adapun kelima proyek strategis tersebut melibatkan pemerintah hingga sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara Asean.  

Sebagaimana diketahui, Asean-BAC melalui agenda Asean Business & Investment Summit (ABIS) 2023 memfasilitasi pertukaran ide dan perspektif dalam upaya kolaborasi strategis Asean.  

Berikut ini berita ekonomi hari ini selengkapnya, seperti dikutip dari Bisnis.com, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Terkendali, Inflasi Indonesia 3,27 Persen, Agustus 2023 Deflasi 0,02 Persen

ISFF 2023 INDODAX

Berita Ekonomi Hari Ini: Baru Langkah Awal

Ketua Asean Business Advisory Council (Asean-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan ide-ide yang disampaikan tersebut baru langkah awal, sedangkan untuk perlu aksi nyata untuk mewujudkan hasil yang memberikan perubahan.  

“Kami ingin menjembatani inovasi strategis dengan inisiatif pemerintah dan kontribusi swasta. Disini, saya berdiri dengan 7 dari lead Asean-BAC, avenger kami akan mempresentasikan legacy proyek kami,” kata Arsjad.

Adapun, lima proyek yang dimaksud berkenaan dengan digital transformation, sustainable development, health resilience, food security, trade & investment facilitation.

Dalam isu transformasi digital, legacy project pertama yakni Asean QR Code, saat ini berhasil terhubung dengan berbagai negara seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia, Vietnam dan Thailand, serta Kamboja.  

Hal ini mampu mendorong UMKM untuk bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di kawasan, yang diprediksi mencapai US$133 miliar pada tahun 2025.

Legacy project berikutnya, yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace lending Platform, Asean-BAC telah mendukung UMKM dalam mengakses informasi dan pembiayaan untuk usahanya.

Dia menuturkan pada 8-11 Agustus 2023 akan ada business matching antara pihak Japan External Trade Organization (Jetro) dengan Kadin Indonesia, untuk menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang guna saling berbagi pengalaman dan best practice. 

Di sisi lain, diketahui bahwa terdapat juga Asean Mentorship for Entrepreneurs Network yang siap untuk memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga Asean.  

Selanjutnya, pada isu pembangunan berkelanjutan, Asean-BAC telah mendapatkan pencapaian dalam legacy Asean Carbon Center of Excellence dan Net Zero Hub pada ASEAN Carbon Center of Excellence telah dibuat ASEAN Alliance on Carbon Market (AACM).  

Net Zero Hub yang turut didorong Asean-BAC telah berhasil mendorong kerja sama antar perusahaan di Asean, yang nantinya akan saling membagikan pengetahuan dan praktik, saat mereka berupaya untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai emisi nol karbon.

Jaringan Kemitraan

Pada isu ketahanan kesehatan, Asean-BAC telah berhasil mengumpulkan perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat dan mendukung Asean One-Shot Campaign.  Tujuannya sendiri adalah untuk mengembangkan vaksin, terapi, hingga infrastruktur kesehatan yang nantinya berguna untuk meningkatkan ketahanan kesehatan di kawasan. 

Dari sisi ketahanan pangan, Asean-BAC telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura. 

Seluruh pihak yang tergabung di dalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. 

Terakhir, pencapaian Asean-BAC melalui Asean Business Entity sebagai bagian dari isu prioritas fasilitasi perdagangan dan investasi. Dari pencapaian legacy ini yang dinilai penting adalah terbentuknya komitmen perusahaan seperti Astra International Tbk., Sinar Mas, dan perusahaan lainnya untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN.

Berita Ekonomi Hari Ini: Terkendali, Inflasi Indonesia 3,27 Persen, Agustus 2023 Deflasi 0,02 Persen

Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Indonesia pada Agustus 2023. Menurut BPS, inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 3,27 persen pada Agustus 2023 secara tahunan. Secara bulanan, BPS mencatat terjadi deflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,02 persen. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa tingkat inflasi tersebut menurun dibandingkan dengan posisi inflasi bulan sebelumnya. 

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Shopee Bawa UMKM Akses Global

Berita Ekonomi Hari Ini

“Pada Agustus 2023 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen secara bulan ke bulan atau terjadi penurunan IHK dari 115,24 pada Juli 2023 menjadi 115,22 pada Agustus 23,” katanya dalam konferensi pers, pagi ini, Jumat (1/9/2023). 

Capaian ini berbalik dari konsensus Bloomberg yang terdiri dari 27 ekonom memperkirakan inflasi Agustus 2023 akan naik, dengan nilai tengah rata-rata prediksi di level 3,34 persen (yoy).  

Dari 27 ekonom, hanya Moody’s Analytics Singapore Pte. Ltd. Yang memproyeksikan inflasi RI untuk bulan kedelapan ini di bawah 3 persen, yakni 2,9 persen.  

Sementara proyeksi tertinggi dirilis oleh Mohamed Faiz Nagutha dari Bank of America NA dan Sin Beng Ong dari JP Morgan Chase Bank NA, dengan nilai 3,5 persen (yoy).

Adapun PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan Australia & New Zealand Banking Grp. Mematok inflasi pada nilai rata-rata, yaitu 3,34 persen (yoy).  

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan (month-to-month/mtm) mencapai 0,05 persen pada Agustus 2023. Melandai dari Juli 2023 yang sebesar 0,21 persen.  

Faisal menjelaskan perlambatan inflasi Agustus 2023 secara bulanan terutama disebabkan oleh penurunan harga makanan. 

Di sisi lain, inflasi tahunan yang lebih tinggi menurutnya lebih disebabkan oleh low base effect dari periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Pemerintah Dorong Transformasi APBN

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU