JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini mengenai terkait Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menekankan pentingnya partisipasi dan pemanfaatan perdagangan digital di seluruh negara anggota ASEAN. Dalam upaya untuk mengurangi kesenjangan digital di wilayah tersebut, Wamendag Jerry mengajak semua negara ASEAN untuk bekerja sama.
“Potensi digital ASEAN dan Indonesia sangat besar, didukung oleh berbagai perjanjian kerja sama di bidang ekonomi digital sejak awal 2000-an. Digitalisasi adalah isu strategis, namun saat ini masih terdapat kesenjangan besar dalam kesiapan digital di Indonesia. Hal ini sangat penting karena perdagangan digital memiliki dampak signifikan terhadap UMKM,” kata Jerry.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: QR Code Jadi Salah Satu Proyek Strategis ASEAN
Jerry mengatakan isu kebijakan dekarbonisasi dan ekonomi hijau yang sedang diterapkan di sebagian besar negara.
“Dekarbonisasi dapat mendukung kemajuan kolektif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) karena banyak dari tujuan tersebut terkait erat dengan ekonomi hijau,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Lead Advisor for Southeast Asia Region di ERIA, Lili Yan Ing, juga menekankan peran penting perdagangan digital dalam pertumbuhan ASEAN di masa depan.
“Pada 2030, perdagangan digital di ASEAN diperkirakan mencapai US$10 triliun, dengan sepuluh persennya berasal dari wilayah ini. Hal ini dapat terjadi karena ASEAN memiliki populasi muda yang mahir dalam teknologi digital, dengan 460 juta pengguna internet atau 80 persen dari total populasi ASEAN,” ungkap Lili.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: Terkendali, Inflasi Indonesia 3,27 Persen, Agustus 2023 Deflasi 0,02 Persen
Kementerian BUMN Percepat Ekosistem Digital
Transformasi digital telah menjadi salah satu kunci penting dalam memperkuat perekonomian dan layanan publik di Indonesia. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menjadi pionir dalam mendorong proyek-proyek strategis dalam upaya mempercepat ekosistem digital di Indonesia.
Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani, menggarisbawahi peran penting Kementerian BUMN dalam mempercepat ekosistem digital dengan fokus pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.
“Telkom Group telah membangun infrastruktur digital di Indonesia dengan menggelar jaringan serat optik sepanjang lebih dari 173 ribu km, termasuk 64 ribu km di tingkat internasional,” ungkap Rosan.
Layanan mobile broadband Telkomsel, yang didukung oleh lebih dari 36 ribu menara telekomunikasi melalui Mitratel yang tersebar di seluruh Indonesia, merupakan salah satu layanan terluas dan tercepat. Telkom juga telah mengembangkan 32 pusat data (data center) di Indonesia dan Singapura untuk mendukung penyimpanan data digital yang semakin besar.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: Pemerintah Dorong Transformasi APBN
Selain meningkatkan layanan, Kementerian BUMN juga mendukung pertumbuhan inovasi digital melalui lima perusahaan ventura korporat, yaitu MDI Ventures, Mandiri Capital, BRI Ventures, BNI Ventures, dan Telkomsel Mitra Inovasi.
Transformasi digital juga menjadi perhatian utama dalam ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) ke-43 yang berlangsung di Jakarta pada 5-6 September 2023. AIPF mengangkat isu inklusifitas dalam transformasi digital karena memiliki dampak positif terhadap perkembangan bisnis. Dalam lingkup BUMN, transformasi digital dimulai melalui PT Telkom Indonesia Tbk dengan menerapkan strategi Five Bold Moves.
Strategi Five Bold Moves dimulai dengan go public-nya PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (MTEL) di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2021, yang merupakan salah satu IPO terbesar di Indonesia. Selanjutnya, eksekusi strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) mengintegrasikan bisnis IndiHome ke Telkomsel untuk memberikan layanan broadband yang lebih baik dan efisien. Integrasi ini berdampak pada fokus Telkom pada pasar B2B, sementara Telkomsel fokus pada bisnis B2C.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: Industri Halal Tingkatkan PDB US$5,1 Miliar
Telkom juga akan memisahkan infrastruktur serat optik menjadi entitas tersendiri bernama InfraCo. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset yang ada dan meningkatkan jumlah pelanggan di segmen grosir atau Other Licensed Operator (OLO).
Selain itu, Telkom terus mengembangkan bisnis Data Center dengan target total kapasitas mencapai 613 MW pada tahun 2030. Pengembangan sub-holding data center dengan merek NeutraDC adalah upaya Telkom untuk memenuhi kebutuhan data center di ASEAN.
“Pengembangan Data Center ini diharapkan akan mendukung ekonomi digital Indonesia dan memberikan nilai tambah bagi Telkom Group,” kata Rosan.
Transformasi digital yang difokuskan pada AIPF diharapkan dapat memunculkan diskusi konstruktif antara negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik serta mengidentifikasi proyek-proyek nyata yang mendorong kolaborasi dalam transformasi digital yang inklusif di Indo-Pasifik.