27.3 C
Jakarta
Kamis, 5 Desember, 2024

Berita Ekonomi Hari Ini: Hasil KTT Asean 2023: 93 Dokumen dan 2 Kesepakatan Konkret

JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini terkait hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta.

Hasil KTT yang sudah dilakukan sejak 5-7 September 2023 itu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berikut ini berita ekonomi hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Bisnis.com, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: ASEAN Kumpulkan 93 Proyek Kerja Sama, Mayoritas di Indonesia

ISFF 2023 INDODAX

Berita Ekonomi Hari Ini: Hasilkan 90 Outcome Dokumen

Adapun KTT Asean 2023 di Indonesia dihadiri oleh para pemimpin 11 negara anggota Asean dan sejumlah negara mitra wicara Asean seperti, Bangladesh, Cook Island, Amerika Serikat, Kanada, China, Jepang, Korea Selatan, hingga Rusia. 

“Selama 3 hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome dokumen dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret dengan mitra,” kata Jokowi saat menutup KTT ke-43 Asean di Jakarta, kemarin.

Jokowi memuji dan mengapresiasi komitmen dan optimisme para pemimpin negara yang hadir selama pertemuan KTT berlangsung 3 hari yang disebut telah memberikan energi positif. 

Lewat energi yang disiratkan tersebut, Jokowi merasa hal tersebut memperkuat harapan dan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. 

“Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasiifk sebagai teater perdamaian dan inklusivitas. Ini adalah pondasi kunci yang akan mengantarkan Asean ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia,” ujarnya. 

Menurutnya, perdamaian dan kemakmuran kawasan menjadi akar yang dibangun dari keketuaan Indonesia sebagai “Epicentrum of Growth”. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa tugas para pemimpin Asean belum selesai. 

Pasalnya, pekerjaan rumah wilayah Asean tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja. Ada banyak tantangan dinamis dan kompleksitas tantangan global yang akan dihadapi. 

“Untuk itu kita harus bahu membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan, kita harus menjadi nahkoda di negara sendiri,” tegasnya. 

Dia pun mengajak negara-negara Asean untuk memperkuat kolaborasi dan kerja sama untuk Asean yang damai dan makmur serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk masyarakat. 

Komitmen di KTT Asean 2023

Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 Asean hari kedua, Rabu (6/9/2023), menghasilkan komitmen dari negara anggota dan mitra. 

Seperti diketahui,  sejumlah agenda telah dilaksanakan pada hari kedua KTT Asean ke-43. Adapun kegiatan tersebut di antaranya 26th Asean-China Summit, 24th Asean-Republic of Korea (ROK) Summit, 26th Asean-Japan Summit, 26th Asean Plus Three (APT) Summit, Asean-US Summit, dan Asean Canada Summit.  

Menlu Retno menyampaikan bahwa pertemuan Asean-China menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam enam dokumen.  Selanjutnya, Retno Marsudi mengatakan bahwa dalam KTT Asean-Jepang tercatat tiga dokumen kerja sama. 

Dia menyatakan bahwa rata-rata para pemimpin menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan juga Laut China Selatan.  Selain itu, para pemimpin juga mendorong kerja sama pembangunan infrastruktur hijau, konektivitas, transisi energi, dan ekonomi digital. 

“Para Leaders sepakat untuk melakukan KTT peringatan 50 tahun kemitraan Asean-Jepang yang insyaAllah akan diselenggarakan pada bulan Desember tahun ini di Tokyo,” katanya di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (6/9/2023).

Lebih lanjut, Jepang juga menyampaikan komitmen pendanaan sebesar US$100 juta atau Rp1,5 triliun untuk mendukung implementasi Asean Outlook on Indo-Pacific (AOIP) melalui Japan-Asean Integration Fund (JAIF) 3.0. Lalu, Jepang juga meluncurkan Comprehensive Connectivity Initiative pada saat bicara di Asean Indo-Pacific Forum (AIPF). 

Adapun Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan Australia berkomitmen mendukung sejumlah inisiatif untuk meningkatkan hubungan dengan Asean senilai US$95,4 juta dolar Dia memiliki keyakinan terhadap peluang di kawasan Asean, juga potensi masyarakat, stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di Asean.

“Saya umumkan komitmen kami senilai US$95,4 juta untuk mendukung tiga inisiatif yang mendorong strategi prioritas kita,” katanya dalam Asean Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Pemerintah Percepat Ekosistem Digital

Berita Ekonomi Hari Ini

Berita Ekonomi Hari Ini: ASEAN Kumpulkan 93 Proyek Kerja Sama, Mayoritas di Indonesia

Sebelumnya diberitakan, business matching Asean Indo Pacific Forum (AIPF) digelar pada Rabu (6/9). Dalam kegiatan itu, sebanyak 93 proyek dengan nilai US$38,2 miliar akan ditawarkan. Menurut Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, dari 93 proyek yang akan ditawarkan tersebut, sekitar 65 persen akan diimplementasikan di Indonesia. 

“[Dari 93 proyek], lebih [dari] 65 persen saat ini rencananya akan diimplementasikan di Indonesia,” kata Rosan kepada awak media di sela-sela KTT ke-43 Asean di Hall B JCC, Jakarta.

Dalam konferensi pers, Rosan menuturkan bahwa nantinya dalam program AIPF akan dilakukan business matching yang melibatkan 129 perusahaan. 

Adapun total proyek Indonesia yang akan ditawarkan dalam program ini sebanyak 39 proyek yang terdiri dari 35 proyek BUMN dan 4 proyek Kementerian PPN/Bappenas. 

Sementara itu, 11 proyek berasal dari negara-negara lain di Asean seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam.

Indonesia memperkirakan, dari business matching tersebut akan ada tambahan potensi kerja sama senilai total US$50 miliar yang terdiri dari BUMN senilai US$22 miliar, Bappenas US$10 miliar, dan 11 proyek lainnya US$810 juta.

Adapun proyek-proyek asal Indonesia yang akan ditawarkan, di antaranya proyek aluminium smelter dengan nilai US$1,8 miliar, proyek PT Pelindo Indonesia (Persero), yaitu Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) senilai US$4,3 miliar, dan proyek green project oleh PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan nilai US$5 miliar. 

Kemudian,  PT Pupuk Indonesia (Persero) menawarkan pembangunan pabrik amonia dengan nilai US$4,8 miliar, serta proyek-proyek lain seperti pengembangan kawasan lot ekonomi khusus. 

Dia berharap AIPF akan terus berlanjut, untuk selanjutnya dibentuk task force bersama untuk mengimplementasi program-program tersebut. 

“Kami pun melihat bahwa harapannya ini nanti akan terus berlanjut karena awalnya ini kami lakukan sesuai diskusi kita dengan negara-negara Asean lainnya dan sesudah itu diharapkan dibentuk task force bersama untuk implementasi dari program-program ini,” pungkasnya.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: QR Code Jadi Salah Satu Proyek Strategis ASEAN

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU