30.1 C
Jakarta
Minggu, 8 Desember, 2024

Berita Ekonomi Hari Ini: Jokowi Ungkap Investasi PSN Tahun 2024

JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan hingga tanggal 4 Oktober 2023, telah diselesaikan 170 PSN dengan nilai investasi mencapai Rp 1.299,41 triliun. Selain itu, ada 61 proyek yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Pada tahun 2023, hingga tanggal 4 Oktober, sebanyak 17 PSN telah diresmikan dengan nilai investasi mencapai Rp 259,41 triliun. Beberapa proyek yang telah diresmikan antara lain Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan nilai investasi Rp 125,7 triliun, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek senilai Rp 29,9 triliun, serta berbagai kawasan industri, bendungan, dan jalan tol.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Angka Inflasi Masih Terkendali

Jokowi juga mengungkapkan rencana untuk tahun 2024, di mana sebanyak 25 PSN dengan total nilai investasi Rp 151,58 triliun dijadwalkan akan selesai hingga tanggal 20 Oktober 2024. Selanjutnya, antara tanggal 20 Oktober dan Desember 2024, akan ada 12 PSN dengan nilai investasi mencapai Rp 23,45 triliun yang diharapkan rampung.

“Untuk PSN yang penyelesaiannya berada di atas tahun 2024, terdapat 42 proyek dengan total nilai investasi mencapai Rp 1.427,36 triliun. Proyek-proyek tersebut sudah berjalan dan akan terus dilanjutkan hingga selesai,” kata Jokowi dalan akun resmi instagramnya @Jokowi.

Jokowi menekankan pentingnya proyek-proyek PSN dalam mendorong pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Proyek-proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia dan meningkatkan daya saing negara di tingkat internasional.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Ini Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Beberapa Proyek Pembangunan Didepak dari Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa beberapa proyek pembangunan, termasuk sejumlah ruas jalan Tol Trans Sumatera, telah dihapus dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Alasannya adalah proyek-proyek tersebut belum memulai pembangunan dan belum mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah. Selain itu, beberapa proyek masih menghadapi ketidakpastian terkait pendanaan.

“Aada beberapa proyek yang dihentikan karena memang belum dimulai dan belum mendapatkan alokasi APBN. Semua proyek ini dihapus dari daftar PSN karena belum mencapai kesepakatan antara pihak offtaker dan pendanaan proyek belum final,” ungkap Airlangga.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Revisi ke Atas, Inilah Proyeksi Ekonomi RI Terbaru dari ADB dan OECD

Beberapa proyek yang akan dikeluarkan dari daftar PSN, seperti yang diungkapkan oleh Airlangga, termasuk Pelabuhan New Ambon, Kawasan Industri di Tanggamus, penyediaan air baku di Provinsi Bali, dan beberapa fasilitas sistem penyediaan air minum (SPAM) seperti SPAM Djuanda, SPAM Jatigede, dan SPAM Kamijoro.

Selain itu, beberapa proyek jalan tol yang termasuk dalam Jaringan Tol Trans Sumatera juga akan dihapus dari daftar PSN. Proyek-proyek tersebut mencakup Jalan Tol Rantau Prapat-Kisaran, Jalan Tol Langsa-Lhoksumauwe, Jalan Tol Lhokseumawe-Sigli, dan Jalan Tol Dumai-Sigambal-Rantau Prapat.

Di sisi lain, ada juga beberapa proyek strategis nasional (PSN) yang mengalami perubahan mekanisme pendanaan. Misalnya, proyek pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat yang akan mendapatkan pinjaman senilai Rp 23 triliun dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Selain itu, proyek tol Probolinggo-Banyuwangi akan dilanjutkan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ada juga perluasan Kawasan Industri Batang dan MRT Jakarta Timur-Barat yang pembangunannya akan menggunakan skema serupa.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Sektor Pajak dan APBN Terkendali

Lebih lanjut, proyek Kilang Tuban (Grasroot Refinery) akan mencari investor baru karena investor sebelumnya dari Rusia mengalami kesulitan akibat berbagai faktor ekonomi dan geopolitik terutama terkait dengan invasi Ukraina.

Airlangga menyatakan bahwa perubahan dalam daftar PSN ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan efisiensi penggunaan dana publik dan memastikan bahwa proyek-proyek yang dipilih benar-benar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU