JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia terkait dukungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diberikan oleh RupiahCepat.
Adapun pada tahun 2023 ini, PT Kredit Utama Fintech Indonesia atau RupiahCepat diketahui merayakan hari jadi kelima-nya.
RupiahCepat memperkuat pelayanannya sehingga pengguna hanya membutuhkan waktu maksimal 5 menit hingga dana cair.
Pada tahun kelima ini, RupiahCepat mengadakan rangkaian ulang tahun dengan mengadakan RCAnniversary, RCPreneur, RCWebinar, RCPeduli, dan RCBukber yang diselenggarakan di Thamrin, Jakarta, pada Kamis (30/3) lalu.
Hadir dalam acara itu, antara lain, Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah, Pengawas Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia Indro Warkop, Raka Eka Pramudito sebagai Chairman Yayasan tersebut, beberapa perwakilan dari rekan-rekan Bank Partner, vendor, dan media.
Berikut ini berita fintech Indonesia selengkapnya, seperti dinukil dari detikcom, Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Fintech P2P Lending Danafix Hentikan Kegiatan Usaha, OJK Belum Cabut Izin
Berita Fintech Indonesia: Ambil Peran Langsung terhadap UMKM
Pada kegiatan kali ini, RupiahCepat berinisiatif untuk mengambil peran dalam tindakan langsung khususnya terhadap UMKM yang ada di Indonesia melalui kegiatan dengan tema RCPreneur.
RCPreneur adalah sebuah kompetisi UMKM yang diadakan RupiahCepat dengan hadiah uang tunai dengan total ratusan juta rupiah.
RCPreneur sangat disambut positif oleh UMKM di Indonesia ditandai dengan lebih dari 400 UMKM yang mendaftar sejak kegiatan ini dibuka dengan seleksi yang RupiahCepat lakukan sehingga menjadi 10 Finalis RCprenuer 2023.
“Kegiatan ini dilakukan guna mengapresiasi dan kepedulian Kami secara nyata terhadap UMKM di Indonesia, dan ke depannya RCPereneur masuk ke dalam agenda tahunan kegiatan RupiahCepat,” kata Direktur Utama RupiahCepat Yolanda dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023) kemarin.
Juara 1 dari RCPreneur tahun ini adalah Ellinor DNA Jewelry dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 50 juta rupiah, Juara 2 dengan hadiah uang tunai 20 juta rupiah diberikan kepada UMKM dengan brand Lapak Cindo, dan 10 juta rupiah akan diberikan kepada Juara 3 RCPreneur tahun ini dengan produk bernama Chitasil.
Selain itu, dalam rangkaian Anniversary Rupiah Cepat yang ke -5 kali ini, RupiahCepat juga tidak lupa untuk memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) sebesar Rp 100 juta, di mana kali ini RupiahCepat memberikan donasinya Yayasan Pita Kuning Indonesia.
Pita Kuning Indonesia merupakan sebuah Yayasan sosial yang bergerak pada pendampingan anak-anak penderita kanker khususnya dari kalangan pra sejahtera.
“Kami mengakomodir dan mendampingi semua kebutuhan anak asuh kami baik pembayaran bpjs, pengobatan di luar BPJS, transportasi ke rumah sakit bahkan sampai kepada hiburan bagi anak asuh kami agar tetap semangat,” sebut Pakde Indro selaku Pengawas Yayasan Pita Kuning Indonesia dalam acara tersebut.
Kemudian untuk terus memberikan literasi dan edukasi keuangan khususnya pada fintech p2p lending, RupiahCepat juga mengadakan webinar dengan nama kegiatan RCWebinar dan kali ini Narasumbernya bervariasi dari berbagai background yaitu Yolanda (Direktur Utama Rupiah Cepat) dengan materi Peran RupiahCepat sebagai Pinjaman Online Legal dalam mendukung akses finansial masyarakat.
Kemudian ada Bapak Kuseryansyah (Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan tema Peran P2P Lending bagi UMKM di Indonesia dan Narasumber terakhir adalah Bapak Andrei Romario (Tim Satgas Waspada Investasi OJK) dengan materi Bahaya bertransaksi pada pinjaman online illegal serta cara melaporkan pinjaman online illegal.
Apresiasi kepada RupiahCepat
Dalam kesempatan yang sama Bapak Triyono Gani menya menyampaikan bahwa tidak semua Fintech P2P Lending dapat melewati masa sulit pada pandemik COVID-19 dan bisa survive hingga usia 5 tahun, salah satu yang dapat melewati dan survive adalah RupiahCepat sehingga beliau memberikan apresiasi kepada RupiahCepat dan meyakini bahwa RupiahCepat akan semakin kuat.
Rasa terima kasih juga disampaikan oleh Bapak Kuseryansyah kepada RupiahCepat karena selama ini telah berkontribusi secara positif dan aktif di industri fintech p2p lending.
“Kita harus sama-sama menjaga dan mengawasi diantara sesama pelaku usaha bersama-sama dengan asosiasi guna terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri khususnya,” ucapnya.
Selama lima tahun berdiri RupiahCepat sudah berhasil memberikan total akumulasi pinjaman Rp 17,6 triliun sejak 24 Mei 2018, dengan jumlah peminjam aktif berkisar 534.900 serta tetap mempertahankan TKB90 di angka 100%. Tak hanya hal tersebut, RupiahCepat juga berhasil meraih beberapa penghargaan dari media-media nasional dalam kategori penyedia jasa layanan P2P Lending. Hal ini merupakan bentuk apresiasi dari rekan-rekan media atas keberhasilan dan kepercayaan masyarakat terhadap inovasi layanan yang dimiliki oleh RupiahCepat.
Komitmen RupiahCepat dalam membantu perekonomian Indonesia diwujudkan melalui kemudahan layanan, serta inovasi produk sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengunduh dan menggunakan aplikasi RupiahCepat melalui smartphone yang mereka miliki.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Fintech Syariah Manfaatkan Momentum Ramadan untuk Sosialisasi
Berita Fintech Indonesia: Fintech P2P Lending Danafix Hentikan Kegiatan Usaha, OJK Belum Cabut Izin
Sebelumnya, dinukil dari Bisnis.com, Selasa (11/4/2023), fintech P2P Lending Danafix diketahui telah menghentikan kegiatan usaha perusahaan.
Perusahaan dengan nama PT c Indonesia atau Danafix ini sebelumnya mengumumkan keputusan untuk menghentikan kegiatan usaha sebagai penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) atau fintech.
Akan tetapi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa regulator belum mencabut izin usaha Danafix.
Artinya, sejauh ini ini fintech P2P lending berizin OJK masih berjumlah 102 penyelenggara.
Menurut Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Triyono, secara hukum, penutupan fintech P2P akan berlaku sejak tanggal pencabutan izin oleh OJK.
Untuk kasus Danafix, Triyono menyatakan OJK belum mencabut izin usaha perusahaan.
“Jadi, untuk Danafix, sampai saat ini belum ada pencabutan izin dari OJK. Dengan demikian jumlah fintech P2P masih 102 [penyelenggara],” ucapnya.
Disampaikannya, pencabutan izin pada perusahaan fintech P2P lending dapat disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk pengembalian izin secara sukarela oleh fintech terkait.
Sementara itu, melangsir situs resmi DanaFix pada Senin (10/4/2023), perusahaan mengumumkan keputusan untuk menghentikan kegiatan usaha dan saat ini dalam proses pengembalian izin usaha kepada OJK tertanggal 31 Maret 2023.
“Dengan berat hati, kami menyampaikan keputusan untuk menghentikan kegiatan usaha sebagai penyelenggara LPBBTI dan saat ini dalam proses untuk pengembalian izin usaha kepada OJK secara baik dan benar tertanggal 31 Maret 2023,” begitu bunyi pengumuman Danafix.
Manajemen Danafix kemudian menyampaikan hal-hal mengenai hak dan kewajiban pengguna akan diselesaikan selambat-lambatnya tanggal 30 April 2023.
Hingga tanggal tersebut, layanan pengguna tetap tersedia di nomor 14086 dan email [email protected].
“Terima kasih kami ucapkan kepada pengguna setia kami dan semua pihak atas kerja samanya selama ini. Salam sukses untuk industri P2P lending Indonesia,” tandasnya.
Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Masyarakat Diimbau Hati-hati terhadap Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com