30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Berita Kripto Hari Ini: Aturan Industri Kripto Kian Ketat, Binance US Sulit Temukan Mitra Perbankan

JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini terbaru datang dari Binance US, anak perusahaan pertukaran kripto Amerika Serikat (AS).

Binance US kabarnya kesulitan menemukan mitra perbankan AS setelah runtuhnya Silvergate Bank, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank.

Berikut ini berita kripto hari ini selengkapnya, seperti disitat dari Liputan6.com.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Bitcoin-Ethereum Menguat, Cek Harganya di Sini

Berita Kripto Hari Ini: Beralih ke Mitra Perbankan Baru

Melangsir Bitcoin.com, Senin (10/4/2023), Binance mengalami kesulitan dalam menemukan mitra perbankan AS berdasarkan laporan Wall Street Journal.

Kini, pelanggan Binance AS telah diberi tahu “layanan deposit USD tertentu tidak akan tersedia untuk sementara”.

Binance US menyatakan beralih ke mitra perbankan baru dan layanan akan dilanjutkan setelah proses selesai.

Namun, menurut sumber, Binance menghadapi tantangan dalam menemukan mitra perbankan. 

Laporan tersebut menyatakan bahwa Binance US diduga berupaya untuk membangun koneksi dengan beberapa bank tertentu usai runtuhnya tiga bank AS yang ramah kripto.

Sumber menambahkan, Binance US tidak berhasil menjalin hubungan perbankan langsung dengan bank termasuk Cross River Bank, pemberi pinjaman berbasis di New Jersey yang melayani beberapa perusahaan kripto dan teknologi keuangan, dan pelanggan Bancorp Inc, bank regional yang berbasis di Pennsylvania dalam beberapa bulan terakhir.

Dikatakan Juru Bicara Binance US, pihaknya bekerja dengan beberapa penyedia perbankan dan pembayaran yang berbasis di Amerika Serikat dan terus menjalin mitra baru sambil meningkatkan sistem internal untuk menciptakan platform fiat yang lebih stabil dan menawarkan layanan tambahan.

tidak pasti apakah bisnis kripto lainnya menghadapi masalah serupa untuk menemukan mitra perbankan, tetapi pertukaran kripto Bittrex baru-baru ini menutup operasi di AS. Mengutip pengawasan, peraturan yang berlebihan di AS sebagai alasan penutupan.

Pada 27 Maret 2023, US Commodity Futures Trading Commission (CFTC) AS mengajukan gugatan terhadap Binance Holdings Ltd, perusahaan induk Binance AS dengan tuduhan pelanggaran aturan perdagangan dan derivatif.

Berita Kripto Hari Ini: Di Tengah Tuntutan Regulator AS, Binance Ekspansi ke Argentina

Dilaporkan sebelumnya, pertukaran kripto Binance, yang telah dituntut oleh regulator AS mengatakan pada Selasa, 4 April 2023 pihaknya memperluas layanan di Argentina yang dilanda inflasi, memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual mata uang digital langsung dengan mata uang peso.

Langkah itu memungkinkan warga Argentina untuk mentransfer peso ke akun Binance melalui mitra lokal, yang kemudian dapat digunakan untuk membeli mata uang kripto. 

Hingga kini, Binance beroperasi di Argentina hanya sebagai platform perantara untuk mencocokkan pembeli dan penjual kripto.

Menurut Direktur Binance di Southern Cone, Maximiliano Hinz, dalam pernyataan tertulis, bahwa Argentina adalah pasar utama untuk bursa.

“Peluncuran ini berkaitan dengan permintaan publik yang ada di sini,” kata Hinz, dikutip dari Channel News Asia.

Baca juga: Indodax Luncurkan Fitur Baru untuk Mudahkan Investor Membeli Kripto di Indonesia

Ia mengatakan, pengguna lokal dapat mentransfer peso ke akun Binance dan melihat saldo mereka di platform dalam mata uang lokal, yang kemudian dapat digunakan untuk membeli kripto.

Ekspansi di Argentina, di mana inflasi tahunan di atas 100 persen telah membuat cryptocurrency lebih menarik terlepas dari volatilitas dan risikonya, muncul saat Binance menghadapi pengawasan peraturan di AS dan di tempat lain.

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) akhir bulan lalu menggugat perusahaan dan CEO Changpeng Zhao karena mengoperasikan apa yang menurut regulator merupakan pertukaran “ilegal” dan program kepatuhan “palsu”.

Zhao, seorang miliarder kelahiran China yang pindah ke Kanada pada usia 12 tahun, menyebut keluhan CFTC tidak terduga dan mengecewakan. 

Karena Binance menghadapi pengawasan ketat dari regulator, bursa telah kehilangan beberapa mitra perbankan yang dibutuhkan untuk apa yang disebut transaksi on-ramp, off-ramp ke mata uang fiat.

Paysafe, yang memproses pembayaran sterling, baru-baru ini ditarik pada Maret.

Berita Kripto Hari Ini

Regulator Australia Batalkan Lisensi Binance atas Permintaan Perusahaan

Sebelumnya, lisensi derivatif Australia Binance dibatalkan atas permintaan crypto exchange itu sendiri.

Komisi Sekuritas & Investasi Australia (Australian Securities & Investments Commission/ASIC) mengumumkan hal itu setelah regulator memulai peninjauan yang ditargetkan terhadap Binance pada Februari.

Mulai 14 April, klien derivatif Binance di Australia tidak akan dapat membuka atau meningkatkan posisi perdagangan yang ada. Pada 21 April, Binance akan diminta untuk menutup posisi perdagangan yang tersisa.

“Tinjauan target kami atas masalah ini sedang berlangsung, termasuk fokus pada sejauh mana kerugian konsumen,” ucap Ketua ASIC Joe Longo, dikutip dari CNBC.

“Menyusul keterlibatan baru-baru ini dengan ASIC, Binance telah memilih untuk mengejar pendekatan yang lebih fokus di Australia dengan menghentikan bisnis Binance Australia Derivatives,” sebut juru bicara Binance, menambahkan bahwa ada sekitar 100 pelanggan derivatif yang tersisa.

Pengawasan peraturan terhadap Binance telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Anti pencucian uang dan masalah kepatuhan mengenal pelanggan adalah inti dari keluhan ekstensif Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS terhadap pertukaran crypto dan pendirinya, Changpeng Zhao.

Keluhan itu termasuk bagaimana biaya dari perdagangan derivatif memberikan pendapatan yang sangat menguntungkan bagi Binance.

Pangsa pasar Binance telah merosot 16 persen dalam beberapa minggu terakhir menurut firma riset Kaiko. 

Sekalipun Binance tetap menjadi bursa paling dominan di dunia berdasarkan volume.

Masalah kepatuhan yang tampaknya tidak disengaja menyebabkan penyelidikan peraturan Australia.

Binance melakukan bisnis di seluruh dunia menggunakan sejumlah besar anak perusahaan, termasuk Oztures Trading Pty Ltd di Australia.

Baca juga: Waspadai Bull Trap Kripto, Begini Tips Cara Menghindari nya Menurut CEO Indodax

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU