JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini mengulas soal Bitcoin (BTC) yang harganya diprediksi naik ke level $21.000 pada akhir 2022.
Hal itu sebagaimana prediksi harga Bitcoin dari portal web perbandingan produk, finder.com, yang kembali mengeluarkan laporan terbaru mereka.
Finder kali ini mengajak sebanyak 55 ahli untuk membahas tentang masa depan kripto terbesar di dunia tersebut.
Berikut ini berita kripto hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Update Harga Kripto, Bitcoin Cs Amblas
Berita Fintech Indonesia: Nilai BTC Meningkat Lebih dari 10 Persen
Terkait prediksi harga BTC itu, semua ahli berpandangan bahwa nilai bitcoin akan meningkat lebih dari 10% pada akhir tahun 2022 ini. Kemudian, pada 2025 mendatang, para ahli juga memperkirakan bahwa BTC akan naik menjadi sekitar $79.000 atau sekitar Rp1,2 miliar.
Sekalipun BTC saat ini sudah mengalami penurunan sebanyak 70% dari level tertinggi sepanjang masa, tetapi sekitar 56% panelis Finder berpikir BTC kini terlalu murah dan sebagian besar memperkirakan BTC akan naik ke $21.344 (Rp332,9 juta) pada Desember 2022 nanti.
Justin Hartzman selaku salah satu ahli dari Coinsmart Financial mengatakan kepada peneliti finder.com bahwa harga BTC kini sedang menderita lantaran kondisi makro eksternal. Menurut asumsi Hartzman, BTC akan mengakhiri tahun ini di level $17.000 per unit, tetapi ia mencatat bahwa pada tahun 2025 nanti BTC bisa mencapai $75.000.
“Prediksi harga 2025 saya akan tergantung pada halving. Jika kondisi makro membaik dan lingkungan regulasi membaik, maka harga BTC seharusnya bisa naik,” sebut Hartzman, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (26/10/2022).
Saat artikel ini ditulis, dominasi BTC di antara 13.234 aset kripto yang ada, yakni sebesar 38,4% sedangkan dominasi ETH yang mencapai 16,3%. Adapun sebelum The Merge, dominasi Ethereum melonjak ke kisaran 20%, tetapi metrik sudah turun sejak jaringan beralih dari proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS).
Kendati dominasi Ethereum menyusut, tetapi 54% panel Finder berpikir ether pada akhirnya akan menyalip kapitalisasi pasar BTC. Dalam hal ini, ada 29% ahli yang berpikir bahwa ETH mampu membalikkan BTC pada tahun 2024 nanti.
Berita Kripto Hari Ini: Bitcoin Aset Unik
Ahli strategi investasi DBS, Daryl Ho, sebelumnya berbicara soal bitcoin dalam diskusi dengan media. Kata dia, BTC itu unik, terlepas dari apakah harganya berubah atau tidak.
Daryl bilang, kalau hanya melihat secara murni berdasarkan harga maka akan tampak banyak volatilitas dan hal itu tidak banyak memberi tahu tentang manfaat apa yang sebenarnya dihasilkan oleh Bitcoin.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Kripto ke Zona Hijau Lagi, Apa Pemicunya?
“Saya pikir Bitcoin masih unik, apakah harganya berubah atau tidak,” katanya, dikutip dari Bitcoin.com.
Ia menambahkan, untuk menunjukkan keunikan BTC tidak didorong oleh harganya melainkan utilitasnya yang memungkinkan transfer nilai secara terdesentralisasi tanpa perlu pengawasan pusat untuk menyelesaikan perdagangan.
“Sebagian besar metode yang Anda gunakan untuk memperdagangkan aset memerlukan pihak kliring pusat untuk memverifikasi perdagangan. Sedangkan, Bitcoin menghadirkan peluang yang tidak ditawarkan uang fiat,” paparnya.
Dirinya kemudian menekankan bahwa rekam jejak 13 tahun Bitcoin semakin meningkatkan kepercayaan terhadap cryptocurrency.
Langkah DBS dalam Aset Digital
Sebagai informasi, DBS telah meluncurkan pertukaran aset digital pada Desember 2020 lalu. Platform tersebut mendukung perdagangan 4 mata uang kripto, yakni bitcoin, bitcoin cash, ether, dan XRP.
Adapun pada Agustus lalu, bank mengungkapkan bahwa volume perdagangan pada pertukaran aset digitalnya melonjak, mencatat investor yang percaya pada prospek aset digital jangka panjang condong ke platform terpercaya dan teregulasi untuk mengakses pasar aset digital.
Pada bulan sebelumnya, DBS meluncurkan perdagangan kripto mandiri melalui aplikasi Digibank-nya. Kata CEO Grup Bank DBS, Piyush Gupta, pada Maret lalu ia tidak berpikir cryptocurrency akan menjadi uang, tetapi dirinya menyatakan bahwa itu bisa menjadi alternatif untuk emas. Baru-baru ini, bank pun memasuki metaverse dengan bermitra dengan The Sandbox.
Sekian ulasan tentang berita kripto hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Tipu Investor Rp60 T, Ini Kabar Terbaru Ratu Kripto
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com