31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Berita Startup Indonesia: Startup Digital RI Genjot Bisnis di Australia

JAKARTA, duniafintech.com – Berita startup Indonesia terkait perusahaan rintisan layanan identitas dan tanda tangan digital, Privy tengah bersiap untuk berekspansi bisnis di Australia menyusul telah meresmikan kantor cabang di Sydney, Australia, pada awal Juli 2023. 

Hal ini merupakan langkah awal Privy menjadi perusahaan global di bidang identitas digital (Digital Identity).

Berikut ini berita startup Indonesia hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari detikcom, Senin (11/9/2023).

Berita Startup Indonesia: Terima Kunjungan Delegasi Australia

Belum lama berselang, Privy menerima kunjungan Delegasi Pemerintah Australia dipimpin Menteri Industri dan Sains Australia, The Hon Ed Husic MP. Kunjungan tersebut sedianya untuk mengenal lebih dalam mengenai layanan identitas dan tanda tangan digital, sistem keamanan informasi dan tim manajemen Privy.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Potensi Startup Capai US$1 Triliun di 2030

ISFF 2023 INDODAX

Pada Kamis, 7 September 2023, Privy menyambut kedatangan delegasi The Australian Trade and Investment Commission (Austrade) di Kawasan Cibis Park, Jakarta. Xavier Simonet selaku CEO Austrade didampingi Senior Trade and Investment Commissioner Austrade, Sally Deane, Senior Investment Manager Austrade, Hanifan Ahda Tarmizi serta Director Investment NSW, Yonathan Wijaya diterima langsung oleh tim manajemen Privy.

“Kami senang dapat mengunjungi kantor baru Privy di Jakarta untuk mendiskusikan investasi dan rencana lebih lanjut soal ekspansi bisnis di Australia. Pembukaan kantor Privy di Sydney menjadi contoh bagus untuk pengembangan investasi yang dilakukan antara Pemerintah Australia dan Indonesia. Kami pun sangat senang bahwasanya Austrade dan tim investasi NSW dapat mendukung investasi dan ekspansi bisnis Privy serta meningkatkan peran Austrade dalam hubungan B2B antara Indonesia dan Australia,” ungkap Xavier melalui keterangan tertulisnya Minggu (10/9/2023).

Pertemuan tersebut bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam rangka KTT ASEAN pekan ini. Kedatangan kedua petinggi Pemerintah Australia ini dalam rangka menyampaikan Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga tahun 2040 yang menyoroti perlunya peningkatan investasi dua arah antara Australia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, datangnya delegasi Austrade ke kantor Privy diharapkan dapat memperlancar kegiatan bisnis dan perdagangan menggunakan identitas digital serta tanda tangan elektronik tersertifikasi buatan Indonesia di Australia. Asistensi Austrade diharapkan memperkuat ekspansi bisnis serta layanan Privy di Negeri Kangguru.

Pernah Beri Dukungan

Lebih jauh Xavier mengatakan, sebelumnya Austrade pernah memberi dukungan bagi perusahaan teknologi unicorn asal Indonesia membuka kantor di Melbourne. Hal menjadi sinyal positif bagi pengembangan sektor teknologi Australia-Indonesia di masa datang.

“Selain pernah membantu perusahaan Indonesia lain untuk berkembang di Australia, beberapa waktu lalu kami juga pernah membantu perusahaan unicorn teknologi berekspansi di Australia. Dengan demikian, ekspansi Privy dapat mendorong perusahaan-perusahaan startup teknologi asal Indonesia lain untuk melebarkan bisnis di Australia,” imbuh Xavier.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh CEO Privy, Marshall Pribadi dan CIO Privy, Krishna Chandra. “Privy menyambut baik kerjasama yang dibangun dengan Austrade untuk menjangkau market yang lebih luas lagi baik untuk kerja sama dengan perusahaan Australia atau perusahaan lokal dalam meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia,” ungkap Krishna.

Privy adalah perusahaan rintisan penyedia layanan identitas dan tanda tangan digital. Sebagai perusahaan SaaS (Software as a Service) Indonesia pertama yang melakukan ekspor layanan ke negara maju, Pemerintah Australia menyambut baik dan mendukung ekspansi Privy ke Australia sebagai salah satu manifestasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).

Berita Startup Indonesia: Nexticorn 2023 Hadirkan Ratusan Startup dan VC

Sebelumnya diberitakan, Nexticorn Summit tahun ini diselenggarakan pada 15—16 September 2023 di Nusa Dua, Bali. Adapun acara ini diketahui akan menghadirkan total ratusan startup dan venture capital.

“Investor yang datang dari dalam dan luar negeri. Jumlah startup hadirkan 80 dari sisi kami dan 50 dari sisi Nexticorn. Kemungkinan akan lebih dari 100 venture capital dalam dan luar negeri,” kata Direktur Ekonomi Digital Kominfo, I Nyoman Adhiarna dalam acara Konferensi Pers di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, seperti dikutip via CNBCIndonesia.com.

Adhiarna menjelaskan jumlah startup di Indonesia nomor 6 terbesar di dunia. Di Asia Tenggara sendiri, tempat pertumbuhan startup digital paling baik.

Baca juga: Berita Startup Indonesia: Nexticorn 2023 Hadirkan Ratusan Startup dan VC

Berita Startup Indonesia

David Rimbo sebagai Founding Board Member Nexticorn Foundation menjelaskan upaya membantu perkembangan ekosistem digital telah dimulai pada 2016. Saat itu dikumpulkan ekosistem tech startup.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan dilengkapi dengan Nexticon Summit. Jadi akan ada business matchmaking untuk startup dapat mempresentasikan bisnis model.

“Di sisi lain kita mengundang Venture Capital, basically penyokong dana dan sponsor dan juga limited partner dari berbagai equity fund untuk hadir,” kata David.

Khusus tahun ini, acara tersebut akan bekerja sama pertama kalinya dengan Hub.id. Program itu menaungi, memotori, dan mendukung startup yang early stage.

“Kalau Nexticorn lebih kepada startup yang funding sudah berjalan jadi yang lebih mature dan growth stage,” ungkapnya.

Adhiarna juga menjelaskan startup Indonesia bisa meningkatkan skala bisnis dan investasinya melalui kegiatan business matchmaking dan berbagai kerja sama. Ini dilakukan bersama dengan berbagai pihak di Indonesia.

“Melakukan kerja sama business matchmaking dengan berbagai mitra perusahaan, BUMN, korporasi dan juga pemerintah,” jelas Adhiarna.

Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Merah Putih Fund Danai Rp4,5 Triliun Untuk Startup

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU