duniafintech.com – Bisnis digital menarik perhatian berbagai macam kalangan, bisnis digital di Indonesia disebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tumbuh dua kali lipat dibanding pertumbuhan ekonomi nasional, yakni 9,98 – 10,7 persen.
Baca juga :Facebook Tunda Peluncuran Mata Uang Digital Libra
Airlangga memproyeksikan pertumbuhan bisnis digital akan mencapai 11 persen di 2019 karena seluruh wilayah Indonesia akan terhubung dengan internet. Sejalan dengan bisnis digital menarik perhatian tersebut, para pelaku e-commerce berbondong-bondong menyiapkan infrastruktur teknologi yang memadai untuk beradaptasi.
Salah satunya yang dilakukan perusahaan e-commerce ternama, yaitu Amazon. Melihat gelagat bisnis digital menarik perhatian berbagai macam kalangan ini Amazon dikabarkan telah mengakuisisi sebuah startup yang berfokus pada pengembangan perangkat yang saling terkait 2lemetry. Langkah ini dilakukan Amazon untuk memantapkan strateginya dalam pengembangan solusi berbasis Internet of Things (IoT).
Jika menelisik perkembangan e-commerce, bisnis digital ini dimulai sekitar tahun 90-an dimana ketika internet memungkinkan terjadinya komunikasi atau pertukaran informasi antara pihak penjual dan konsumen hingga momentum perkembangan tersebut dilanjutkan sampai era e-commerce 4.0 saat ini.
Baca juga : Neufund Luncurkan STO Pertama untuk Investor Ritel
Era e-commerce 4.0 sendiri ditandai dengan banyaknya pelaku e-commerce yang menerapkan strategi O2O serta maraknya penggunaan inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan, dan internet of things (IoT).
Dijumpai dalam pagelaran konferensi e2eCommerce, Ketua ASIOTI (Asosiasi IoT Indonesia), Teguh Prasetya menjelaskan potensi IoT yang luas memungkinkan pemrosesan data lebih cepat dan pergerakan informasi lebih aman untuk personalisasi pengalaman e-commerce yang lebih baik.Hal ini pula membuka peluang perusahaan untuk memperluas kategori produk, mengingat hampir semua orang di dunia terhubung dengan internet.
Ketika berbicara mengenai bisnis digital menarik perhatian berbagai kalangan, hal tersebut juga mengharuskan para pelaku industri e-commerce untuk menghadirkan inovasi terbaru, menyikapi kesiapan konsumen dan mitra bisnis dalam mengadopsi teknologi terkini.
Selain itu, diversifikasi kategori produk untuk menjawab kebutuhan konsumen, dan bagaimana industri kreatif di Indonesia dapat memberikan kontribusinya dalam meningkatkan kreativitas para pelaku bisnis.
Baca juga :Â Siapkan UU Kejahatan Keuangan, Parlemen AS Kaji Blockchain jadi Dasar Hukum
– Dinda Luvita –