27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Bisnis Es Doger-nya Disuntik Dana Rp71 M, Gibran: Apa yang Salah?

JAKARTA, duniafintech.com – Bisnis es doger Gibran Rakabuming Raka dengan merek Goola disuntik dana senilai Rp17 miliar rupiah oleh venture capital (VC). Terkait polemik yang berkembang di balik hal itu, putra sulung Presiden Joko Widodo ini angkat bicara.

“Ya kayak gitu cara kerjanya, (Rp71 miliar) untuk pembukaan cabang. Biasa. Mangkokku (bisnisnya yang lain) bedo meneh, duite luwih gede meneh. Mengko do kaget kabeh (beda lagi, dananya lebih besar. Nanti kaget semua, red),” ucapnya, seperti dilangsir dari Antara, Rabu (19/1).

Lantas, dirinya pun mempertanyakan, kenapa suntikan itu baru dipertanyakan oleh publik saat ini, padahal sudah lama dilakukan.

“(Bisnis es doger) itu kan sudah lama. Kok baru gimana?” sebut Wali Kota Surakarta itu.

Disampaikannya, suntikan dana puluhan miliar tersebut berasal dari “Venture Capital” (VC). Dalam pandangannya, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari suntikan dana ini, apalagi uang itu langsung masuk ke perusahaan, bukan ke kantong pribadinya.

Duite kan ra mlebu aku, duite kan mlebu perusahaan (Uangnya kan tidak masuk ke saya, masuk ke perusahaan, red).Opo (apa) yang salah? Ra ono enteke nek golek kesalahan (tidak ada habisnya kalau cari kesalahan, red),” tegasnya.

Lebih jauh, terkait tudingan negatif sejumlah pihak yang menghampirinya belakangan ini, Gibran enggan banyak menanggapi, termasuk apabila tudingan itu punya muatan politik.

“Kalau janggal, janggale opo (Apa yang janggal)?. Kalau golek-golek (mencari-cari) kesalahan nggo (untuk) alat politik yo ra ono enteke (tidak ada habisnya),” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bernama Ubedilah Badrun melaporkan kakak beradik Gibran dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/1) lalu.

Kedua anak dari orang nomor 1 di Indonesia ini dituding melakukan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang terkait dugaan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) relasi bisnis anak Presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat kasus pembakaran hutan.

Alpha JWC Ventures buka suara

Alpha JWC Ventures selaku pemberi modal senilai Rp71 miliar kepada startup minuman Goola buka suara soal sorotan dari pakar information technology (IT), Sammy Notaslimboy. Adapun investasi yang digelontorkan oleh Alpha JWC Ventures ini dilakukan pada Agustus 2019.

Sementara itu, Goola didirikan pada tahun 2018 oleh Kevin Susanto, Benz Budiman, dan putra Presiden Indonesia Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Menurut Co-founder & General Partner Alpha JWC Ventures, Chandra Tjan, investasi dan pendampingan dilakukan ke dalam perusahaan rintisan (startup) di Indonesia dan Asia Tenggara, salah satunya Goola, untuk mendorong startup di tanah air agar berkembang pesat.

Terlebih lagi, imbuhnya, ketika dilakukan investasi ini, Goola telah punya produk dan beberapa cabang di Jakarta, termasuk di daerah Cikini, Jakarta Pusat; dan Setiabudi, Jakarta Selatan. 

“Oleh sebab itu, setelah melakukan serangkaian penilaian dan perbandingan produk, angka penjualan, hingga proyeksi keuangan atau yang biasa disebut due diligence, Alpha JWC memutuskan berinvestasi di perusahaan tersebut secara bertahap berdasarkan pencapaian perusahaan,” kata Chandra Tjan, seperti dilangsir dari Kompas.com, Rabu (19/1).

Melalui investasi ini, Alpha JWC pun telah punya saham minoritas di Goola dengan pemilik saham terbesar adalah para pendiri perusahaan, antara lain, Kevin Susanto, Benz Budiman, dan Gibran Rakabuming.

Dalam pandangan Chandra Tjan, jumlah investasi ini masih dalam jumlah wajar karena dengan dana kelolaan sebesar 630 juta dollar AS, Alpha JWC sanggup melakukan investasi di berbagai sektor (sector-agnostic) dengan jumlah investasi (ticket size) yang beragam. Investasi ini mulai dari Rp1 miliar sampai dengan Rp600 miliar per perusahaan untuk kepemilikan saham minoritas sekitar 10 persen hingga 20 persen. 

”Sebagai contoh, di 2018, kami juga memberikan investasi 8 juta dollar AS pada Kopi Kenangan yang saat itu juga baru mulai. Jadi, ini pun sebenarnya wajar,” bebernya.

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU