30.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Bitcoin Alami Lonjakan Biaya 32% Seiring Meningkatnya Transaksi Runes

Jakarta, Indonesia – Jaringan Bitcoin mengalami peningkatan biaya transaksi sebesar 32% dalam seminggu terakhir, didorong oleh meningkatnya aktivitas transaksi yang melibatkan Runes, sebuah protokol baru yang memungkinkan penerbitan token di blockchain.

Runes, yang dikembangkan oleh Casey Rodarmor, pencipta Ordinals, menggunakan model UTXO (Unspent Transaction Output) yang diklaim lebih efisien daripada standar BRC-20 yang mendasari Ordinals.

Bitcoin Alami Lonjakan Biaya 32% Seiring Meningkatnya Transaksi Runes

Meskipun biaya transaksi saat ini masih lebih rendah dibandingkan puncaknya pada bulan Desember lalu di tengah gejolak Ordinals, lonjakan ini cukup signifikan untuk mendorong biaya transaksi melampaui Ethereum.

“Meningkatnya minat terhadap Runes menjelang peluncurannya yang bertepatan dengan Bitcoin halving, telah memicu peningkatan aktivitas di jaringan Bitcoin,” ujar seorang analis pasar kripto. “Banyak investor yang berharap Runes akan menjadi ‘the next big thing’ setelah kesuksesan BRC-20.”

Fenomena ini menunjukkan bahwa minat terhadap inovasi yang tetap tinggi, meskipun ada perdebatan tentang dampaknya terhadap skalabilitas dan biaya transaksi.

Bitcoin Alami Lonjakan Biaya 32% Seiring Meningkatnya Transaksi Runes
Runes Transaction. Source: Dune Analytics

Beberapa pengamat menilai bahwa peningkatan biaya transaksi ini dapat menjadi hambatan bagi adopsi sebagai alat pembayaran sehari-hari. Namun, di sisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa tetap menarik bagi para pengembang dan investor yang mencari peluang baru di dunia aset digital.

Meskipun terjadi lonjakan biaya transaksi, harga Bitcoin relatif stabil. Beberapa analis berpendapat bahwa peningkatan aktivitas dapat menjadi katalis positif bagi harga Bitcoin dalam jangka panjang.

Masih terlalu dini untuk memprediksi kesuksesan Runes. Namun, dengan meningkatnya minat dan dukungan dari berbagai pihak, Runes berpotensi menjadi pemain penting dalam ekosistem.

Catatan:

  • Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia hingga 14 Oktober 2024.
  • Investasi dalam aset kripto memiliki risiko tinggi. Pastikan untuk melakukan riset dan memahami risiko yang terlibat sebelum berinvestasi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU