26.1 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Bagaimana Bitcoin & Blockchain di Korea Utara?

duniafintech.com – Korea Utara adalah negara di Asia Timur yang merupakan bagian utara Semenanjung Korea. Di sebelah utara dan barat laut, negara ini berbatasan dengan Cina dan Rusia di sepanjang Amnok (dikenal sebagai Yalu di Cina) dan sungai Tumen. Di sebelah selatan negara ini berbatasan dengan Korea Selatan.

Baca juga: Modernisasi Bisnis Lokal dengan Implementasi Cloud

Perkembangan Bitcoin di Korea Utara

Dari segi regulasi, tidak pernah ada berita khusus yang menunjukkan bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu sedang membuat aturan khusus. Nama Bitcoin dan beberapa kripto aset lain baru mencuat menjadi bahan pembicaraan di Korea Utara ketika negara tersebut mendapat sanksi pembatasan perdagangan oleh Dewan Keamanan PBB. Kripto aset kabarnya juga dijadikan solusi oleh negara tersebut untuk menghindari sanksi Amerika Serikat.

Konferensi Blockchain dan Kripto Pertama di Korea Utara

Berita ini sempat menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggiat Blockchain dan kripto. Korea Utara telah mengumumkan rencana untuk mengadakan blockchain internasional dan konferensi mata uang digital. Ini sekaligus menandai pertama kalinya para pakar industri diundang secara terbuka ke negara itu.

Pyongyang Blockchain dan Cryptocurrency Conference akan berlangsung di ibukota negara itu pada bulan April 2019 dan para peserta akan disuguhi tur tujuh hari di negara itu.

Korea Utara Sedang Melakukan Eksplorasi terhadap Fintech dan Blockchain

Korea Utara kabarnya juga sedang melakukan eksplorasi tentang kemungkinan memperkenalkan layanan teknologi finansial atau fintech kepada para penduduknya. Fokus utama dari langkah ini adalah untuk meningkatkan pembayaran serta teknologi mobile.

Baca juga: Enjin Coin Bermitra Dengan Samsung?

Beberapa bulan terakhir, Korea Utara sudah menunjukkan ketertarikannya untuk menggunakan jaringan telepon seluler untuk menyediakan layanan finansial dan memodernkannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan kecepatan, keamanan, stabilitas, kenyamanan serta transparansi dalam transaksi finansial di negara tersebut.

Baru-baru ini juga dilaporkan bahwa penerbit Ensiklopedia Sains Korea Utara memuat artikel dalam edisi kedua jurnal tahun ini yang berjudul “Riset Ekonomi berjudul Menjelajahi Masalah Peningkatan Penggunaan Layanan Keuangan Warga Menggunakan Jaringan Komunikasi Bergerak”. Artikel tersebut membahas upaya yang dilakukan oleh Korea Utara saat ini untuk memperkenalkan teknologi informasi modern di bidang distribusi mata uang dan pembayaran elektronik. Menurut laporan itu, Kim Jong Un, menyatakan,

“Kita harus meningkatkan standar informasi keuangan kita dan memastikan bahwa transaksi keuangan cepat, akurat, transparan, dan nyaman.”

Peningkatan penggunaan smartphone dan jaringan komunikasi seluler di Korea Utara akan menjadi kunci bagi pengembangan fintech di negara ini. Laporan ini menggarisbawahi upaya Pyongyang untuk mengembangkan teknologi informasi secara paralel dengan kemajuan sosial, keuangan, dan mata uang lainnya.

-Dita Safitri-

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU