Bitcoin dan Ethereum sama-sama pecah rekor pada perdagangan 13 Agustus 2025, mencatatkan sejarah baru di pasar kripto global. Bitcoin menembus level USD 124.000, sementara Ethereum melesat hingga menyentuh USD 4.000 untuk pertama kalinya sejak 2021. Fenomena ini memicu euforia di kalangan investor, trader, dan analis yang melihat momentum ini sebagai tanda kembalinya supercycle kripto.
Faktor Utama yang Mendorong Kenaikan
Analis sepakat bahwa ada kombinasi faktor makroekonomi, teknikal, dan adopsi institusional yang membuat Bitcoin dan Ethereum sama-sama pecah rekor.
- Kebijakan Moneter The Fed
Federal Reserve mengirim sinyal kuat akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September 2025. Kebijakan dovish ini membuat investor mencari aset berisiko dengan potensi imbal hasil tinggi, dan kripto menjadi pilihan utama.“Pelonggaran moneter selalu menjadi katalis besar untuk Bitcoin dan Ethereum. Investor mengantisipasi likuiditas lebih longgar yang akan mengalir ke aset digital,” kata Michael Novogratz, CEO Galaxy Digital.
- Pelemahan Dolar AS
Indeks Dolar AS (DXY) melemah ke level terendah dalam dua bulan terakhir, meningkatkan daya tarik aset non-dollar seperti kripto. Menurut analis, korelasi terbalik antara dolar dan harga kripto kembali terlihat kuat.“Ketika dolar melemah, Bitcoin dan Ethereum cenderung menguat. Investor global mencari lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang fiat,” ujar Antoni Trenchev, Co-founder Nexo.
- Arus Masuk Dana Institusional
Laporan terbaru menunjukkan inflow besar-besaran ke produk ETF Bitcoin dan Ethereum. BlackRock, Fidelity, dan manajer aset besar lainnya tercatat membeli ETH dalam jumlah besar, sementara Bitcoin terus mendapat dorongan dari investor pensiun dan dana lindung nilai.
Ethereum Mengikuti Jejak Bitcoin
Menariknya, meski Bitcoin menjadi pemimpin reli, Ethereum berhasil mengejar ketertinggalannya. Bitcoin dan Ethereum sama-sama pecah rekor karena ETH mendapat momentum dari beberapa faktor unik:
- Upgrade jaringan Pectra yang diluncurkan Mei 2025, meningkatkan efisiensi transaksi.
- Adopsi besar-besaran stablecoin yang berbasis di jaringan Ethereum, menyusul diberlakukannya regulasi pro-kripto di Amerika Serikat.
- Rekor inflow ETF Ethereum yang mencapai USD 1 miliar dalam satu hari perdagangan.
Analis Standard Chartered bahkan merevisi prediksi harga ETH akhir tahun menjadi USD 7.500.
“Ethereum kini berada di jalur yang sama seperti Bitcoin pada awal 2021. Kombinasi upgrade teknis dan arus masuk institusional menjadi bahan bakar yang kuat,” kata Geoff Kendrick, Head of Crypto Research Standard Chartered.
Efek Short Squeeze pada Bitcoin
Selain faktor makro dan institusional, reli Bitcoin juga diperkuat oleh short squeeze. Likuidasi posisi jual besar-besaran di level USD 122.800–125.000 menciptakan dorongan teknikal yang mengangkat harga lebih tinggi. Kondisi ini ikut menguatkan sentimen di seluruh pasar kripto, sehingga Bitcoin dan Ethereum sama-sama pecah rekor di hari yang sama.
Analisis Pasar: Apakah Reli Akan Berlanjut?
Banyak analis percaya tren bullish ini belum selesai. Dengan kombinasi faktor makro yang mendukung, adopsi institusional yang meningkat, dan sentimen pasar yang positif, peluang reli lanjutan cukup besar.
Menurut data dari Glassnode, pasokan Bitcoin di bursa kripto hanya tersisa 1,25% dari total sirkulasi. Ini menciptakan kelangkaan pasokan yang bisa mempercepat kenaikan harga jika permintaan terus bertambah. Sementara itu, aktivitas jaringan Ethereum mencapai rekor tertinggi dengan volume transaksi harian di atas USD 40 miliar.
“Pasar sedang memasuki fase di mana Bitcoin dan Ethereum saling menguatkan. Ketika satu naik, yang lain ikut terdorong, sehingga reli menjadi lebih kuat,” ungkap Katie Stockton, pendiri Fairlead Strategies.
Bitcoin dan Ethereum Sama-Sama Pecah Rekor : Dampak ke Pasar Kripto Secara Keseluruhan
Saat Bitcoin dan Ethereum sama-sama pecah rekor, altcoin lain juga ikut terdorong naik. Beberapa token besar seperti Solana, Cardano, dan Polygon mencatat kenaikan dua digit. Fenomena ini menunjukkan kepercayaan investor pada seluruh ekosistem kripto, bukan hanya dua aset teratas.
Namun, analis juga mengingatkan adanya potensi koreksi jangka pendek setelah reli besar. Koreksi dianggap wajar untuk konsolidasi harga sebelum melanjutkan tren naik.
Kesimpulan
Bitcoin dan Ethereum sama-sama pecah rekor pada 13 Agustus 2025 karena kombinasi faktor makro, teknikal, dan fundamental yang sangat kuat. Kabar baiknya, prospek jangka menengah hingga panjang masih bullish, terutama dengan adanya dukungan kebijakan moneter yang akomodatif dan partisipasi investor institusional.
Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin Bitcoin menembus USD 150.000 dan Ethereum mencapai USD 7.500 dalam beberapa bulan ke depan. Namun, investor disarankan untuk tetap mengelola risiko dengan bijak, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi.