27 C
Jakarta
Kamis, 12 Desember, 2024

Bitcoin Lagi Nge-Trend Abis! Tapi Benarkah Akan Ada Kutukan Akhir 2024?

JAKARTA, 10 Desember 2024 – Bitcoin (BTC) kembali mencuri perhatian di penghujung tahun 2024. Cryptocurrency terbesar di dunia ini berhasil melampaui level psikologis US$100.000, mencatat rekor tertinggi baru di angka US$103.649 pada perdagangan intraday beberapa waktu lalu. Namun, Bitcoin ditutup sedikit melemah di posisi US$99.009.

Menurut data dari Refinitiv, performa Bitcoin sepanjang 2024 menunjukkan lonjakan luar biasa, dengan kenaikan year to date (ytd) mencapai 132,9%.

Performa Historis Bitcoin: Kuat di Tengah Volatilitas

Sejak pertama kali mencuri perhatian publik pada 2013, Bitcoin menunjukkan tren pertumbuhan yang mengesankan. Dalam kurun waktu 2013 hingga 2023, Bitcoin hanya mengalami koreksi tahunan sebanyak tiga kali, yakni:

  • 2014: Turun 58%
  • 2018: Turun 73,46%
  • 2022: Turun 64,28%

Sebaliknya, di delapan tahun lainnya, Bitcoin berhasil mencatatkan kenaikan besar, bahkan mencapai ratusan hingga ribuan persen. Sebagai contoh, pada tahun 2023, Bitcoin melonjak hingga 157%, dari harga pembukaan US$16.539 menjadi US$42.505.

Namun, secara musiman, performa Bitcoin di bulan Desember cenderung beragam. Dari data historis selama 11 tahun terakhir, Bitcoin mencatatkan penutupan positif pada Desember hanya di lima tahun, yakni: 2015, 2016, 2017, 2020, dan 2023. Sementara itu, enam tahun lainnya berakhir di zona merah.

Kinerja Bitcoin vs Aset Lainnya

Dibandingkan dengan kelas aset lainnya, Bitcoin kerap menjadi sorotan karena memberikan pengembalian yang jauh lebih tinggi. Sejak 2013 hingga 2023, Bitcoin delapan kali berada di puncak performa dibandingkan aset tradisional lainnya. Meski demikian, Bitcoin juga mencatat kekalahan dari aset lain di tahun-tahun tertentu, seperti:

  • 2014: Ketidakpastian regulasi menyebabkan harga anjlok.
  • 2018: Koreksi besar akibat berakhirnya “crypto bubble”.
  • 2022: Penurunan dipengaruhi oleh inflasi global dan kehancuran beberapa ekosistem crypto besar.

Menurut data dari iShares, performa Bitcoin di kelas aset menunjukkan volatilitas tinggi, tetapi secara rata-rata, tetap menjadi investasi yang menarik.

Proyeksi Bitcoin di Masa Depan

Kenaikan Bitcoin sepanjang 2024 terus didukung oleh berbagai sentimen positif, termasuk adopsi institusional yang semakin masif. Dalam laporan terbaru dari ARK Invest, yang dikenal dengan analisis optimis mereka terhadap Bitcoin, disebutkan bahwa harga Bitcoin dapat melonjak 25% lagi hingga mencapai US$124.000.

Dalam posting blog yang dirilis pada November 2024, para peneliti, termasuk David Puell (pencipta indikator Puell Multiple), memprediksi bahwa jika Bitcoin mengikuti tren historis dari tahun-tahun sebelumnya, maka pada akhir 2024, harga Bitcoin dapat berada di antara US$104.000 hingga US$124.000.

ARK Invest juga menyoroti meningkatnya minat dari lembaga keuangan besar terhadap Bitcoin. Gelombang permintaan institusional ini, menurut mereka, menjadi salah satu pendorong utama performa Bitcoin di 2024. Selain itu, ada spekulasi bahwa pemerintah Amerika Serikat tengah mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan strategis nasional. Jika langkah ini terealisasi, dampaknya terhadap harga Bitcoin diprediksi akan sangat signifikan.

Faktor Pendukung Kenaikan Harga Bitcoin

  1. Halving Bitcoin 2024

Halving, peristiwa di mana reward untuk penambangan Bitcoin dikurangi setengah, telah menjadi katalis utama kenaikan harga Bitcoin di masa lalu. Data historis menunjukkan bahwa harga Bitcoin cenderung meningkat signifikan setelah halving, seperti yang terjadi pada 2016 dan 2020.

  1. Adopsi Institusional

Sejak awal 2024, semakin banyak perusahaan besar yang mengintegrasikan Bitcoin dalam portofolio mereka. Perusahaan seperti Tesla, BlackRock, dan ARK Invest telah secara aktif berinvestasi di Bitcoin, memberikan validasi tambahan terhadap aset ini.

  1. Regulasi yang Lebih Jelas

Regulasi cryptocurrency yang lebih stabil di negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, membuat investor lebih percaya diri untuk masuk ke pasar crypto.

  1. Krisis Ekonomi Global

Banyak pihak menilai bahwa BTC kerap dianggap sebagai “emas digital” atau aset lindung nilai saat terjadi ketidakpastian ekonomi. Pada 2024, ketegangan geopolitik dan inflasi global turut mendorong minat terhadap Bitcoin.

Momentum Bitcoin di 2025

Dengan kenaikan signifikan sepanjang 2024 dan proyeksi optimis untuk 2025, Bitcoin terus menarik perhatian sebagai aset yang menjanjikan. Namun, investor tetap perlu berhati-hati terhadap volatilitasnya yang tinggi dan memastikan untuk melakukan riset sebelum berinvestasi. Jika tren adopsi institusional dan regulasi yang mendukung terus berlanjut, Bitcoin memiliki potensi untuk semakin mengokohkan posisinya sebagai pemimpin di dunia aset digital.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU