27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Menghitung Break Even Point dalam Investasi Saham dan Crypto

JAKARTA, duniafintech.com – BEP atau Break Even Point pastinya sudah tidak asing lagi bagi kamu yang menekuni ilmu keuangan dan memiliki bisnis. Namun, bahwasanya teknik ini ternyata juga bisa Anda manfaatkan dalam dunia investasi. 

Menurut para ahli, Break Even Point adalah salah satu dari beberapa metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi. Jadi, Break Even Point dapat disimpulkan bahwa suatu teknik analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui titik impas atau keadaan saat investor didapati sedang tidak merugi dan juga tidak mendapatkan laba.

Manfaat BEP dalam Investasi

Secara umum, ada beberapa manfaat dari Break Even Point. Berikut ini adalah beberapa manfaatnya bagi beberapa sektor, antara lain:

  • Manfaat Break Even Point dalam Bisnis dan Investasi

Bagi pebisnis dan investasi ada beberapa manfaat diantaranya adalah perusahaan bisa memperoleh informasi atau pedoman untuk menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, tentang permasalahan terkait penambahan ataupun penggantian fasilitas produksi.

Selain itu, ada juga manfaat lainnya yaitu perusahaan dapat memperoleh informasi yang bisa membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan, mengetahui di titik mana sebuah instrumen investasi bisa memberikan pengembalian positif, termasuk keputusan investasi untuk proyek, sumber daya, maupun teknologi tertentu.

  • Manfaatnya dalam Dunia Crypto

Sedangkan manfaatnya dalam dunia crypto, teknik BEP atau Break Even Point juga sering digunakan oleh para penambang (miners) untuk dapat menentukan apakah kegiatan penambangan mereka itu bisa menguntungkan atau tidak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhitungkan biaya listrik, perangkat penambangan, serta harga cryptocurrency yang sedang ditambang.

Cara Menghitung Break Even Point dalam Investasi

Setelah mengetahui manfaatnya, maka kamu juga harus mengetahui bagaimana cara menghitung Break Even Point dalam investasi secara tepat. Simak contoh selengkapnya berikut ini.

  • Investasi Saham

Cara menghitung Break Even Point dalam pasar saham terbilang cukup mudah. Sebagai contoh, jika kamu membeli saham perusahaan A dengan harga Rp11.000. Jika harga tersebut bergerak di atas Rp11.000, maka dengan begitu investor akan memperoleh keuntungan, sementara jika harga saham bergerak ke bawah Rp11.000, maka kamu akan mengalami kerugian apabila investor ingin menjual saham tersebut. Namun, ketika harga saham tetap berada di angka Rp11.000 ketika kamu menjualnya, maka investor telah mencapai Break Even Point karena tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

  • Investasi Crypto

Dalam dunia crypto, ada istilah yang dikenal sebagai Break Even Multiple. Istilah ini juga mengacu pada berapa kali harga jumlah suatu aset harus meningkat agar bisa sebanding dengan harga aset ketika trader membelinya ditambah biaya broker dan trading.

Sebagai contoh, trader membeli bitcoin seharga Rp1.000.000, namun sekarang nilai token BTC turun menjadi Rp250.000. Dalam hal ini, maka harga aset bitcoin harus kembali ke angka Rp1.000.000 agar kamu bisa mengalami Break Even Point, namun saat ingin mencapai nilai Break Even Multiple adalah sebagai berikut.

= (harga beli aset + biaya trading dan biaya lainnya) / (harga aset saat ini)

= Rp1.000.000 / Rp250.000 = 4

Singkat kata, harga aset harus mengalami peningkatan hingga 4 kalinya agar bisa mencapai Break Even Point. Namun, dalam dunia crypto juga dikenal pula istilah yang disebut Break Even Multiple. Istilah ini mengacu pada berapa kali harga jumlah aset harus meningkat agar bisa sebanding dengan harga aset ketika kamu membelinya ditambah biaya broker dan trading.

Contohnya adalah sebagai berikut. Kamu membeli bitcoin seharga Rp1.000.000, namun sekarang nilainya turun menjadi Rp250.000.

Dalam hal ini, harga aset bitcoin harus kembali ke angka Rp1.000.000 agar kamu bisa mengalami BEP, yang mana nilai Break Even Multiple adalah sebagai berikut.

= (harga beli aset + biaya trading dan biaya lainnya) / (harga aset saat ini)

= Rp1.000.000 / Rp250.000 = 4

Singkat kata, harga aset bitcoin harus mengalami peningkatan hingga 4 kalinya agar bisa mencapai Break Even Point.

  • Investasi sebuah Bisnis

Secara umum rumus Break Even Point yang dapat digunakan dalam bisnis adalah Business Breakeven = Fixed Cost dibagi Gross Profit Margin. 

Artinya, Fixed Cost atau Biaya Tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada output atau jumlah produk yang dihasilkan. Sedangkan Gross Profit Margin maupun Rasio Margin Kotor adalah perbandingan antara laba kotor terhadap penghasilan dari penjualan.

Sebagai contoh: Perusahaan A mempunyai produk dan memiliki biaya tetap senilai Rp100.000.000 serta rasio margin kotor sebesar 37%. Jika dengan menggunakan rumus perhitungan sebelumnya, maka nilai Break Even Pointnya adalah sebagai berikut.

Break Even Point = Biaya Tetap / Rasio Margin Kotor

= Rp100.000.000 / 0,37

= Rp270.270.270

Untuk bisa memperoleh sebuah keuntungan, maka perusahaan tersebut harus memperoleh penghasilan yang lebih besar dari Rp270.270.270.

Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah menghitungnya dalam investasi dan juga dapat menghindari kerugian dalam memulai investasi bagi pemula.

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU