30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

BRI Berhasil Bukukan Laba Hingga Rp12,22 Triliun di Kuartal I-2022

JAKARTA, duniafintech.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) berhasil membukukan kinerja positif di kuartal I-2022, dan hal ini tercermin dari catatan laba sebesar Rp12,22 triliun atau tumbuh 78,13% dari tahun sebelumnya (yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, catatan positif ini berhasil diraih perusahaan akibat dari mulai membaiknya kondisi perekonomian setelah diterpa pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir.

“Tak hanya laba, BRI pun berhasil mencatatkan pertumbuhan aset yang baik di mana aset perusahaan hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp1.650,28 triliun atau tumbuh sebesar 8,99% (yoy),” katanya dalam video conference, Senin (25/4).

Dia menjelaskan, kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43% (yoy) menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I-2022 sebesar 6,65%.

Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24% yoy dari Rp826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun di akhir Maret 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95%.

Apabila dirinci, Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55%, segmen konsumer tumbuh 4,56%, serta segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96%.

Sunarso menuturkan, keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diatas rata-rata industri perbankan nasional diiringi dengan manajemen risiko yang baik.

Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BRI secara konsolidasian yang tercatat sebesar 3,09% pada akhir Maret 2022. Angka ini tercatat menurun apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 3,30%.

Selain itu, kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang saat ini terus menurun secara gradual.

“Hingga akhir kuartal I-2022 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sebesar Rp 144,27 triliun, atau telah turun sebesar Rp103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 248,02 triliun,” ucapnya.

Di samping itu, BRI juga menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kedepan dengan NPL Coverage sebesar 276,0%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir Maret 2021 sebesar 231,17%.

“Alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian kondisi perekonomian kedepan, karena adanya perang Rusia-Ukraina, inflasi, serta potensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed,” tuturnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Rahmat Fitranto

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU