31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

BRI Target Pertumbuhan Kredit 7% hingga Akhir Tahun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun 2021 akan terus mengalami peningkatan. Diperkirakan akan mencapai 6% hingga 7% hingga tutup tahun.

Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu Retno mengatakan, penyaluran kredit BRI pada Juli 2021 sempat mengalami tekanan, namun pada Agustus 2021 mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Untuk pertumbuhan pinjaman sempat mengalami sedikit tekanan pada bulan Juli. Tetapi pada Agustus dan September sudah mulai membaik sehingga estimasi kita pertumbuhan pinjaman sampai akhir tahun masih di kisaran 6%-7%,” katanya dalam RUPSLB BRI, Kamis (7/10).

Restrukturisasi Kredit Menurun, Kualitas Kredit Meningkat

Dia pun menuturkan, kualitas kredit mulai mengalami perbaikan. Hal ini didorong oleh besaran kredit yang direstrukturisasi secara konsisten menunjukkan penurunan, terutama didorong oleh segmen usaha mikro dan UMKM.

Dengan adanya penurunan kredit yang direstrukturisasi dan peningkatan kualitas kredit tersebut, Vivi pun mengungkapkan bahwa rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan tetap berada pada perkiraan perseroan di level 3,3%-3,5%.

“Kita masih berada di kisaran yang sama sampai akhir tahun untuk NPL 3,3%-3,5%,” ujarnya.

Di samping itu, biaya kredit atau cost of credit (COC) juga diperkirakan akan mengalami penurunan di akhir tahun di level 3,5%-3,7%. Sebelumnya, biaya kredit Juni dan Juli masih cukup tinggi, berada di level 3,9%.

“Credit cost juga akan tetap kami jaga, pada Juni-Juli kemarin memang credit cost masih di kisaran 3,9%, tetapi ke depan akan membaik sesuai dengan estimasi kita berada di 3,5%-3,7%,” ucapnya.

Likuiditas Terjaga

Sementara itu, dari sisi loan to deposit ratio (LDR) masih terjaga dengan baik, terutama setelah mendapatkan dana dari hasil right issue beberapa waktu lalu. Dengan demikian likuiditas perseroan masih cukup ample.

Adapun, LDR BRI pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar 84,77%.

“Untuk LDR, sama halnya dengan industri, likuiditas kami masih terjaga dengan baik terutama setelah kami mendapatkan hasil dari rights issue kemarin,” tuturnya.

Sedangkan, efisiensi biaya dana atau Cost of Fund (COF) juga masih menunjukkan perbaikan atau penurunan. Walaupun, penurunannya lebih terbatas dibandingkan dengan semester I-2020.

“Efisiensi biaya dana yang tercermin dari rasio cost of fund juga masih menunjukkan perbaikan atau penurunan cost of fund meskipun memang penurunannya lebih terbatas dibandingkan dengan semester I kemarin,” jelasnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU