29.3 C
Jakarta
Senin, 13 Mei, 2024

Mengenal BTC Dominance, Alat Analisis Persentase yang Akurat di Pasar Crypto

JAKARTA, duniafintech.com – BTC Dominance adalah sebuah indikator yang dapat mengukur sejauh mana dominasi Bitcoin terhadap jenis kripto lainnya, yaitu indikator Bitcoin Dominance atau BTC Dominance.

Seperti diketahui, hingga saat ini, Bitcoin tetap menjadi pemimpin di antara ratusan ribu aset kripto yang ada di pasar. 

Adapun secara sederhana, BTC Dominance adalah persentase nilai total pasar kripto yang dikuasai oleh Bitcoin (BTC) dibandingkan dengan seluruh aset kripto lainnya. Indikator ini penting karena memberikan wawasan tentang posisi Bitcoin sebagai mata uang digital utama dan tingkat dominasinya di antara ribuan kripto lainnya. Selain itu, BTC Dominance juga mencerminkan sentimen pasar dan minat investor terhadap Bitcoin.

Untuk memahami lebih lanjut tentang BTC Dominance, termasuk cara menghitungnya, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai, serta kekurangannya, mari simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Awal November Bitcoin dan Ethereum Naik

ISFF 2023 INDODAX

Sekilas tentang BTC Dominance

BTC Dominance adalah indikator kunci dalam pasar kripto yang memberikan gambaran tentang pengaruh Bitcoin terhadap pasar secara keseluruhan. Sebagai aset kripto pertama yang diciptakan dan memiliki kapitalisasi pasar terbesar, pergerakan harga Bitcoin sering kali memiliki dampak signifikan pada seluruh pasar kripto.

Ketika Bitcoin Dominance meningkat, itu berarti Bitcoin mendominasi pasar kripto lebih banyak dibandingkan dengan aset kripto lainnya. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa investor mencari perlindungan atau nilai safe-haven di tengah volatilitas pasar.

Sebaliknya, jika Bitcoin Dominance mengalami penurunan, itu menandakan minat yang meningkat pada aset kripto alternatif, yang sering disebut sebagai altcoin. Selama periode ini, aset kripto lain kemungkinan mengalami pertumbuhan nilai yang lebih cepat dibandingkan dengan Bitcoin.

Cara Mengukur BTC Dominance

Setelah memahami konsep BTC Dominance, langkah selanjutnya adalah memahami cara mengukurnya. Secara dasar, Bitcoin Dominance diukur dengan membagi total kapitalisasi pasar Bitcoin dengan total kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan.

Kapitalisasi pasar merujuk pada nilai total cryptocurrency yang dihitung dengan mengalikan jumlah total koin atau token yang beredar dengan harga pasar saat ini. Dengan kata lain, Bitcoin Dominance adalah ukuran pangsa pasar Bitcoin jika dibandingkan dengan nilai gabungan semua aset kripto lainnya.

Rumus untuk menghitung BTC Dominance adalah sebagai berikut:

BTC Dominance Ratio = BTC Market Cap : Total Cryptocurrency Market Cap

Faktor Penyebab BTC Dominance Bisa Berubah

Sekarang kamu telah memahami cara menghitung BTC Dominance. Selanjutnya, penting untuk menyadari bahwa Bitcoin Dominance dapat berfluktuasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab. Terdapat dua faktor utama yang dapat mempengaruhi kenaikan dan penurunan Bitcoin Dominance, yaitu:

1.Banyaknya Perilisan Koin Kripto Baru

Ketika banyak aset kripto baru diperkenalkan ke pasar, hal ini dapat memengaruhi Bitcoin Dominance. Kehadiran altcoin baru meningkatkan kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan karena jumlah aset yang ada bertambah. Jika pertumbuhan kapitalisasi pasar altcoin baru lebih cepat daripada Bitcoin, maka Bitcoin Dominance dapat menurun. 

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua altcoin baru memiliki fondasi yang kuat atau adopsi yang besar, sehingga dampaknya terhadap Bitcoin Dominance dapat bervariasi. Beberapa altcoin baru dapat kehilangan nilai dengan cepat, sementara yang lain mungkin mengalami pertumbuhan yang signifikan.

2. Isu Penggunaan Coin Crypto Baru

Ketika muncul isu-isu atau kasus penggunaan yang signifikan yang melibatkan altcoin atau token kripto tertentu, hal ini juga dapat memengaruhi Bitcoin Dominance. Jika proyek altcoin menarik perhatian besar dari publik atau mengalami adopsi massal dalam kasus penggunaan nyata, kapitalisasi pasarnya dapat meningkat dengan cepat. 

Sebaliknya, isu-isu keamanan, penipuan, atau masalah teknis yang serius yang melibatkan proyek altcoin dapat menyebabkan penurunan nilai altcoin tersebut dan pada gilirannya mempengaruhi Bitcoin Dominance secara positif. Investor cenderung kembali ke Bitcoin sebagai aset yang lebih mapan dan aman dalam situasi semacam ini.

Baca juga: Keuntungan Trading Bitcoin: Persiapan Jika Kehilangan Investasi

BTC Dominance

Kegunaan BTC Dominance

Sudah mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya Bitcoin Dominance, bukan? Selanjutnya, penting untuk mengetahui berbagai kegunaan dari Bitcoin Dominance, terutama bagi para investor. Berikut adalah beberapa manfaat dari Bitcoin Dominance sebagai indikator, khususnya bagi investor:

1. Menentukan Alt Season

BTC Dominance memiliki keterkaitan erat dengan altcoin karena keduanya merupakan dua sisi mata uang kripto. Ketika Bitcoin Dominance tinggi, itu berarti investor lebih memilih Bitcoin sebagai aset kripto utama dan cenderung mengurangi investasi mereka di altcoin.

Namun, ada periode ketika altcoin menjadi favorit dan mendominasi kapitalisasi pasar kripto, yang dikenal sebagai “altseasons”. Selama altseasons, investor seringkali memindahkan portofolio mereka dari Bitcoin ke altcoin. Altcoin dapat menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan Bitcoin dalam kondisi ini. Untuk memanfaatkan momentum altseasons, investor dapat memperhatikan tanda-tanda seperti penguatan indeks Bitcoin Dominance sementara harga Bitcoin mengalami penurunan.

2. Tren Harga

BTC Dominance juga berguna bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Indikator ini memberikan sinyal untuk aksi jual dan beli. Investor dapat membandingkan tren antara indeks Bitcoin Dominance dengan tren harga Bitcoin untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik. Dengan memahami perbandingan ini, investor dapat merencanakan strategi investasi mereka dengan lebih baik.

Kekurangan BTC Dominance

Setelah memahami manfaat Bitcoin Dominance, penting juga untuk menyadari kekurangan yang dimilikinya. Meskipun memiliki beberapa kegunaan, BTC Dominance juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus dipertimbangkan:

1. Tidak Memperhitungkan Pertumbuhan Stablecoin

Terkadang, BTC Dominance mengalami penyusutan ketika investor mengalihkan dana mereka ke stablecoin secara besar-besaran. Meskipun stablecoin termasuk dalam kategori altcoin, nilai mereka tidak mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, untuk memahami hubungan antara Bitcoin dengan altcoin spekulatif, sebaiknya menghitung BTC Dominance tanpa memasukkan stablecoin dalam perhitungan.

2. Tidak Mengidentifikasi Proyek Scam

Total kapitalisasi pasar dipengaruhi oleh setiap token baru yang masuk ke pasar kripto, meskipun beberapa di antaranya hanya diciptakan untuk praktik scam, rugpulls, atau pump & dump. Meskipun demikian, token-token ini tetap dihitung dalam perhitungan Bitcoin Dominance, meskipun mereka tidak memiliki nilai substansial.

3. Tidak Menghitung Bitcoin yang Hilang

Salah satu kekurangan lainnya adalah bahwa Bitcoin Dominance tidak memperhitungkan Bitcoin yang telah hilang. Sampai saat ini, belum ada cara pasti untuk mengetahui jumlah Bitcoin yang terperangkap di alamat dompet yang tidak dapat diakses. Meskipun banyak yang menduga bahwa setidaknya 20% dari pasokan Bitcoin telah hilang dan tidak dapat dipulihkan, hal ini tidak diperhitungkan dalam indeks BTC Dominance.

Baca juga: Aplikasi Trading Bitcoin OJK Terbaik 2023, Inilah Rekomendasinya

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU