26.7 C
Jakarta
Jumat, 15 November, 2024

Bukalapak Catatkan Kinerja Positif di Kuartal III-2021

JAKARTA, duniafintech.com – Perusahaan e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)  mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2021.

Dalam laporannya, Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif di mana Total Processing Value (TPV) selama kuartal III-2021 tumbuh sebesar 45% menjadi Rp31,2 triliun.

Sedangkan jika dilihat dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 perseroan tumbuh 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 87,9 triliun pada 9M21.

“Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25% dan kenaikan sebesar 21% pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang 9 bulan pertama di 2020 (9M20) sampai dengan 9M21,” tulis keterangan resmi Bukalapak, Rabu (1/12).

Adapun, sebanyak 73% TPV Perseroan berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Disebutkan pula bahwa, mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan di mana TPV mitra pada kuartal III-2021 dan 9M21 masing-masing bertambah sebesar 129% menjadi Rp16 triliun dan 179% menjadi Rp40 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kontribusi mitra terhadap TPV Perseroan meningkat dari 33% pada kuartal III-2020 menjadi 51% pada kuartal III-2021. Sedangkan, ATV mitra pada sembilan bulan ini tumbuh sebesar 63% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra,” tulis keterangan yang sama.

Sementara itu, pada akhir September 2021, jumlah mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.

Pendapatan Bukalapak Meningkat

Di sisi lain, pendapatan Bukalapak pada kuartal III-2021 tumbuh sebesar 58% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp484 miliar, dan pendapatan hingga September 2021 tumbuh 42% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun.

Pertumbuhan pendapatan Bukalapak terakselerasi dari 37% (yoy) di kuartal II-2021 menjadi 58% (yoy) di kuartal III-2021, di mana kuartal ketiga juga menyumbang perkembangan pendapatan sebesar 10% (qtq).

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal ketiga tumbuh sebesar 258% menjadi Rp 206 miliar, atau meningkat 42% dibandingkan kuartal II-2021.

Sementara pendapatan pada September 2021 untuk mitra Bukalapak tumbuh sebesar 298% menjadi Rp496 miliar. Kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 19% pada kuartal III-2020 menjadi 43% pada kuartal III-2021.

“Perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional,” lanjutnya.

Rasio Beban Perseroan Turun

Pada periode September 2021, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,7% dibandingkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,9%.

Pada periode kuartal III-2021, beban operasional meningkat 27% (yoy); sedangkan pada periode hingga September 2021 beban operasional hanya meningkat 4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Adapun, rasio biaya operasional pada kuartal III-2020 terhadap TPV menurun dari 3% menjadi 2,7% di kuartal III-2021.

Margin kontribusi Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran menunjukkan peningkatan dari minus 0,4% terhadap TPV pada sembilan bulan 2020 menjadi minus 0,2% terhadap TPV di sembilan bulan 2021.

Margin kontribusi Marketplace Bukalapak setelah beban penjualan dan pemasaran meningkat dari minus 0,1% terhadap TPV di September 2020 menjadi 0,01% di September 2021.

Sementara margin kontribusi Mitra setelah beban penjualan dan pemasaran membaik dari minus 0,3% terhadap TPV di September 2020 menjadi minus 0,2% di September 2021.

Berhasil Menekan Kerugian Perseroan

Bukalapak juga disebut berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada September 2021 tercatat 15% lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1.2% di September 2021, dari 2.2% pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13% menjadi Rp1,2 triliun di September 2021 dari Rp1,4 triliun pada periode tahun lalu.

Sedangkan, pada September 2021, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19% menjadi Rp1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada September 2020.

Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp23,6 triliun pada akhir September 2021.

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU