JAKARTA, duniafintech.com – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengumumkan rencana pembelian 2,49 miliar saham atau senilai Rp1,19 triliun milik PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank).
Corporate Secretary Bukalapak Perdana A. Saputro menyebutkan, perseroan berencana untuk melakukan investasi pada saham yang akan diterbitkan Allo Bank dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III melalui pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
Saham yang akan dibeli oleh Bukalapak tersebut merupakan pengalihan 2.497.816.903 HMETD dari PT Mega Corpora sebagai pemegang saham utama perseroan.
“Setelah dilakukannya penyerahan saham HMETD kepada perseroan, maka BUKA akan memiliki 2.497.816.903 saham Allo Bank dengan nilai nominal Rp100 per saham, yang mewakili 11,49% dari total saham di Allo Bank,” katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/1).
Hal itu terealisasi dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham Allo Bank dan investor yang mendapatkan pengalihan HMETD melaksanakan haknya untuk membeli saham baru Allo Bank dalam Penawaran Umum Terbatas III.
Adapun, harga pelaksanaan atas investasi saham di Allo Bank dan dana yang disediakan perseroan seluruhnya berjumlah Rp1.19 triliun atau senilai Rp 478 per saham.
Berdasarkan Prospektus yang diterbitkan oleh Allo Bank pada tanggal 3 Januari 2022, distribusi HMETD tersebut direncanakan untuk dilakukan pada tanggal 12 Januari 2022.
Sementara, pencatatan HMETD Allo Bank tersebut direncanakan untuk dilakukan pada tanggal 13 Januari 2022. Sedangkan periode penyerahan saham HMETD dijadwalkan pada tanggal 17 sampai dengan 21 Januari 2022.
Dia menjelaskan, rencana transaksi ini bukan merupakan transaksi material ataupun transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur transaksi dimaksud.
Dengan dilakukannya rencana transaksi ini melalui bisnis mitra dan konektivitasnya dengan vertikal-vertikal baru di pasar UMKM, diharapkan dapat mengembangkan cakupan penawarannya serta aksesibilitas kredit bagi para pelaku usaha di area pedesaan serta dapat memperdalam dan memperluas penetrasi ke seluruh penjuru Indonesia.
Menurutnya, lewat penetrasi telepon seluler sebanyak 80%, Indonesia siap dengan kehadiran bank digital. Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline, perseroan dapat makin mengakselerasi implementasi layanan perbankan ke seluruh tanah air.
“Selaras dengan kebijakan inklusi finansial pemerintah,” ujarnya.
Grab dan Traveloka Juga Buru Saham Allo Bank
Sementara itu, tak hanya Bukalapak yang menyatakan minatnya untuk masuk ke ekosistem Allo Bank lewat right issue. Sejumlah perusahaan besar lainnya juga menyatakan minatnya, seperti CT Corp, Salim Group, Grab, Carro dan Growtheum Capital Partners.
Masuknya sejumlah perusahaan ini ke ekosistem Allo Bank akan meningkatkan modal inti perseroan menjadi lebih dari Rp6 triliun, menjadikan Allo Bank salah satu bank digital dengan kapitalisasi paling baik di negara ini.
“Kami sangat antusias untuk meluncurkan layanan pinjaman kami di Indonesia, rumah bagi populasi yang dekat dengan 280 juta orang, di mana 50% tidak memiliki rekening bank dan 15% underbanked dengan akses terbatas ke produk kredit, investasi, dan asuransi,” ucap Komisaris Bank Allo, Ali Gunawan.
Ali melanjutkan, Bank Allo berharap dapat memberikan kemudahan akses produk keuangan bagi seluruh penduduk Indonesia melalui brand yang telah mereka kenal dan percaya.
Bank Allo sendiri merupakan salah satu bank digital di dalam negeri yang menawarkan sejumlah layanan rekening pribadi, bisnis, hingga joint account (rekening bersama), termasuk PayLater, InstantCash, tabungan, dan deposito, e-wallet, top up, hingga layanan pembayaran dan transfer dana.
Berdasarkan data keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Allo Bank Indonesia Tbk akan menambah modal dengan menerbitkan HMETD kepada pemegang saham perseroan sebanyak 10.047.322.871 saham atau sebesar 86% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.
Jika dibandingkan dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHETD III menjadi sebesar 46,24% dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Allo Bank menetapkan harga pelaksanaan Rp478 per saham.
Oleh karena itu, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue sebesar Rp4,8 triliun. Setiap pemegang 100 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 11 Januari 2022 berhak atas 86 HMETD.
Mengacu pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, PT Mega Corpora sebagai pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 90% menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian haknya dari HMETD, yakni sebanyak 2.712.777.020 HMETD atau 30% dari total keseluruhan haknya.
Mega Corpora pun menyatakan memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan rights issue dengan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Mega Corpora akan mengalihkan saham yang tidak dilaksanakan dalam rights issue kepada PT Bukalapak.com Tbk, Abadi Investments Pte Ltd (Traveloka), PT Indolife Investama Perkasa, H Holding Inc atau Grab, Trusty Cars Pte Ltd (TC), dan PT CT Corpora (CTC).
Dengan pengalihan itu maka porsi saham Allo Bank menjadi begini:
- Bukalapak (BUKA) memiliki 2.497.816.903 HMETD atau sekitar 11,49% saham
- Abadi Investments Pte Ltd (AI) memiliki 1.521.117.930 HMETD atau sekitar 7% saham
- PT Indolife Investama Perkasa (IIP) memiliki 1.303.815.386 HMETD atau sekitar 6 persen saham
- H Holdings Inc (HH) memiliki 448.744.769 HMETD atau sekitar 2,07% saham
- Trusty Cars Pte Ltd memiliki 150.000.000 HMETD atau sekitar 0,69% saham
- PT CT Corpora atau memiliki 408.318.058 HMETD atau sekitar 1,88% saham
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra