JAKARTA, duniafintech.com – Cara membeli saham online adalah cara mudah dan cepat untuk berinvestasi di pasar saham. Membeli saham online mengacu pada proses memperoleh kepemilikan saham perusahaan melalui platform perdagangan saham elektronik yang dapat diakses melalui internet.
Dalam definisi ini, “saham” merujuk pada bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan, yang diwakili oleh dokumen saham.
Seiring dengan perkembangan teknologi, perdagangan saham secara tradisional yang melibatkan pertukaran fisik dokumen saham telah digantikan oleh perdagangan saham online yang lebih efisien. Berikut ulasan cara membeli saham online:
Kategori Saham Dapat Dibeli Dalam Transaksi Saham Online
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum di pasar saham. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham dan berhak atas dividen (bagian dari keuntungan perusahaan) jika perusahaan membagikan dividen.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen memberikan hak prioritas atas dividen dan pembagian aset jika perusahaan bangkrut. Meskipun pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara, mereka akan mendapatkan dividen sebelum pemegang saham biasa.
Baca juga:Â Cara Beli Saham Online: Kenal Saham Preferen ? Cek Yuk!
3. Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, mapan, dan terkenal dengan catatan kinerja yang stabil. Saham blue chip umumnya dianggap sebagai investasi yang lebih aman dan cenderung memberikan dividen yang stabil.
4. Saham Growth (Pertumbuhan)
Saham pertumbuhan adalah saham dari perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. Saham jenis ini seringkali tidak membayar dividen, namun memiliki potensi untuk meningkatkan nilai saham secara signifikan di masa depan.
5. Saham Value (Nilai)
Saham nilai adalah saham dari perusahaan yang diperdagangkan dengan harga lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Investor saham nilai mencari kesempatan untuk mendapatkan saham dengan harga murah yang dapat tumbuh nilainya di masa mendatang.
6. Saham Penny (Saham Palsu)
Saham penny adalah saham dari perusahaan dengan harga saham yang sangat rendah, seringkali hanya beberapa sen atau beberapa rupiah. Investasi dalam saham penny sangat spekulatif dan dapat melibatkan risiko tinggi.
7. Exchange-Traded Funds (ETFs)
ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan seperti saham di bursa saham. ETF mengikuti indeks atau kelompok aset tertentu, dan memungkinkan Anda untuk berinvestasi secara diversifikasi dengan membeli satu saham ETF.
8. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah dana yang menginvestasikan dana dari berbagai investor ke dalam portofolio saham. Reksa dana saham dikelola oleh manajer investasi profesional.
Baca juga:Â Cara Membeli Saham Online: Ini Platform Sekuritas Paling Aman!
Cara Membeli Saham Growth (Pertumbuhan)
1. Lakukan Riset
Lakukan riset tentang perusahaan-perusahaan yang memiliki rekam jejak pertumbuhan pendapatan dan laba yang kuat. Cari informasi tentang industri di mana perusahaan tersebut beroperasi, strategi bisnisnya, produk atau layanannya, serta faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan mereka.
2. Analisis Fundamental
Lakukan analisis fundamental terhadap perusahaan yang Anda pertimbangkan. Tinjau laporan keuangan mereka, termasuk laba bersih, pendapatan, pertumbuhan penjualan, margin laba, dan lain-lain. Periksa juga faktor-faktor seperti manajemen perusahaan, inovasi, dan potensi pasar yang besar.
Baca juga:Â Cara Membeli Saham Online: Kenali Kendala dan Solusinya!
3. Pemahaman Risiko
Sama seperti investasi lainnya, investasi dalam saham pertumbuhan juga memiliki risiko. Pertimbangkan risiko-risiko yang terkait dengan perusahaan, industri, dan pasar saham secara keseluruhan.
4. Pilih Saham yang Tepat
Setelah Anda melakukan riset dan analisis, pilihlah saham yang memiliki potensi pertumbuhan yang kuat dan sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko investasi Anda.
5. Pendaftaran di Platform Perdagangan Saham
Anda perlu membuka akun di platform perdagangan saham yang sah dan terpercaya. Banyak broker online yang menyediakan platform untuk membeli dan menjual saham. Pilihlah broker yang sesuai dengan kebutuhan Anda, termasuk biaya transaksi, fitur, dan keamanan.
6. Funding Akun
Setelah Anda memiliki akun di platform perdagangan, tambahkan dana ke akun Anda. Ini bisa dilakukan melalui transfer bank atau metode pembayaran lain yang ditawarkan oleh platform.
7. Pemilihan Order
Di platform perdagangan, Anda dapat memilih berbagai jenis order, seperti order pasar (market order) atau order batas (limit order). Anda bisa memilih sesuai preferensi Anda.
8. Lakukan Pembelian
Gunakan platform perdagangan untuk memasukkan pesanan pembelian saham pertumbuhan yang telah Anda pilih. Jika Anda menggunakan order pasar, pesanan akan dieksekusi segera dengan harga pasar saat itu. Jika Anda menggunakan order batas, Anda dapat menetapkan harga maksimum yang bersedia Anda bayar.
9. Monitor Investasi
Setelah Anda membeli saham pertumbuhan, pantau perkembangan investasi Anda secara teratur. Perhatikan perkembangan perusahaan, berita industri, dan perubahan dalam fundamental perusahaan.
10. Pertimbangkan Diversifikasi
Penting untuk tidak hanya fokus pada satu saham, terutama jika Anda menginvestasikan sejumlah besar uang. Pertimbangkan untuk diversifikasi portofolio Anda dengan memilih beberapa saham pertumbuhan dari berbagai sektor.
Baca juga:Â Cara Membeli Saham Online Saat Punya Cicilan KPR, Simak Yuk!
Ciri Khas Saham Growth
1. Pertumbuhan Pendapatan
Perusahaan yang dikenal dengan saham pertumbuhan cenderung memiliki catatan pertumbuhan pendapatan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Mereka sering kali beroperasi di industri yang sedang berkembang dengan peluang ekspansi yang signifikan.
2. Inovasi dan Penelitian
Perusahaan saham pertumbuhan sering berinvestasi dalam penelitian dan inovasi guna menciptakan produk atau layanan baru yang dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
3. Tingkat Laba yang Tinggi
Saham pertumbuhan cenderung memiliki tingkat laba yang lebih tinggi daripada rata-rata pasar. Perusahaan-perusahaan ini sering memiliki model bisnis yang efisien dan mampu mencapai margin laba yang lebih besar.
4. Kenaikan Harga Saham yang Signifikan
Saham pertumbuhan cenderung mengalami kenaikan harga yang lebih cepat dan lebih tinggi daripada saham-saham lainnya. Investor tertarik pada potensi capital gain yang besar dari kenaikan harga saham.
5. Minim Pembayaran Dividen
Perusahaan saham pertumbuhan umumnya memilih untuk menggunakan laba mereka untuk investasi lebih lanjut dalam pertumbuhan dan pengembangan, bukan untuk membayar dividen yang besar kepada pemegang saham.
6. Perubahan dan Volatilitas
Saham pertumbuhan sering kali mengalami perubahan harga yang lebih cepat dan lebih volatil karena investor bereaksi terhadap harapan pertumbuhan masa depan.
Baca juga:Â Cara Investasi Saham, Simak Jenis-jenisnya Ya!
7. Sentimen Pasar yang Positif
Saham pertumbuhan sering menjadi pilihan bagi investor yang optimis tentang ekonomi dan potensi pertumbuhan perusahaan.
Contoh Perusahaan Memiliki Saham Growth
1. Gojek (sekarang GoTo Group)
Perusahaan teknologi Indonesia yang beroperasi dalam sektor transportasi dan pengiriman makanan. Pertumbuhan GoTo Group telah ditopang oleh model bisnis yang inovatif dan ekspansi regional di Asia Tenggara.
2. Tokopedia (sekarang GoTo Group)
Tokopedia adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Pertumbuhannya didukung oleh meningkatnya jumlah pengguna online dan diversifikasi layanannya.
3. Traveloka
Traveloka adalah perusahaan online travel yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat, hotel, dan akomodasi lainnya. Pertumbuhan Traveloka telah didorong oleh permintaan yang kuat dalam industri pariwisata dan perjalanan.
4. Bukalapak
Bukalapak adalah platform e-commerce yang berfokus pada pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah. Pertumbuhannya terutama datang dari peningkatan pengguna platform dan volume transaksi.
Baca juga: Cara Membeli Saham Online dengan Modal Minim: Simak Yuk !
5. PT. Astra International Tbk
Astra adalah perusahaan konglomerat yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk otomotif, pertambangan, dan jasa keuangan. Pertumbuhannya berasal dari ekspansi bisnis, diversifikasi, dan posisi kuat di berbagai industri.
6. Bank Central Asia (BCA)
BCA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Pertumbuhan BCA didukung oleh ekspansi jaringan cabang, pelayanan digital, dan peningkatan permintaan layanan perbankan.
7. PT. Telkom Indonesia Tbk
Telkom Indonesia adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Pertumbuhan Telkom didukung oleh penetrasi broadband dan pertumbuhan bisnis telekomunikasi.
8. PT. Unilever Indonesia Tbk
Unilever Indonesia adalah produsen produk-produk konsumen yang terkenal. Pertumbuhannya terutama didorong oleh portofolio produk yang luas dan permintaan yang stabil.
9. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur adalah produsen makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Pertumbuhan Indofood datang dari portofolio produk yang beragam dan strategi pemasaran yang efektif.
10. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)
BRI adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah. Pertumbuhannya didukung oleh ekspansi jaringan dan dukungan terhadap UMKM.