JAKARTA, duniafintech.com – Cara membeli saham online merupakan suatu kemudahan bagi anda yang hanya bisa dilakukan melalui genggaman. Tentunya kemudahan tersebut bisa anda manfaatkan untuk membuka rekening dan melakukan transaksi.
Tentunya untuk membeli saham online harus memperhatikan beberapa aspek, sehingga ketika melakukan investasi tidak berujung merugi. Berikut cara membeli saham online dan tips-tips memilih saham terbaik:
Baca juga:Â Cara Membeli Saham Online: Tips Membeli Saham Terbaik, Cuan!
Langkah-Langkah Membeli Saham Online
1. Lakukan riset dan analisis
Sebelum membeli saham, lakukan riset terlebih dahulu tentang perusahaan atau industri yang Anda minati. Periksa laporan keuangan, kinerja historis, prospek masa depan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham.
2. Pilih perusahaan sekuritas atau broker
Pilih perusahaan sekuritas atau broker yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan mereka memiliki platform perdagangan yang baik, biaya transaksi yang wajar, dan memberikan akses ke saham yang ingin Anda beli.
3. Buka rekening perdagangan
Buka rekening perdagangan dengan perusahaan sekuritas atau broker pilihan Anda. Biasanya, Anda perlu mengisi formulir pendaftaran, menyertakan dokumen identitas, dan melakukan verifikasi.
4. Pendanaan akun
Setelah rekening perdagangan dibuka, Anda perlu mendanai akun Anda. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh perusahaan sekuritas atau broker untuk mentransfer dana ke rekening perdagangan Anda.
5. Gunakan platform perdagangan
Setelah akun Anda didanai, gunakan platform perdagangan yang disediakan oleh perusahaan sekuritas atau broker untuk membeli saham. Biasanya, Anda dapat mencari saham yang ingin Anda beli dengan menggunakan kode saham atau nama perusahaan. Pilih jumlah saham yang ingin Anda beli dan tempatkan pesanan pembelian.
Baca juga:Â Cara Membeli Saham Online Untuk Generasi Milenial
6. Monitor investasi Anda
Setelah Anda membeli saham, periksa secara berkala kinerja investasi Anda. Pantau berita dan peristiwa yang dapat mempengaruhi harga saham, serta evaluasi kembali strategi investasi Anda jika diperlukan.
Tips Memilih Perusahaan Sekuritas Terbaik
1. Pastikan perusahaan sekuritas tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Perhatikan biaya transaksi dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan sekuritas, seperti biaya pembukaan rekening, biaya penjualan saham, dan biaya administrasi.
3. Periksa reputasi perusahaan sekuritas tersebut, baik melalui ulasan dari pelanggan atau media massa.
4. Pastikan perusahaan sekuritas tersebut memiliki platform trading online yang mudah digunakan dan memiliki fitur-fitur yang diperlukan untuk analisis saham, seperti grafik harga, volume perdagangan, dan indikator teknikal.
Baca juga:Â Cara Beli Saham Online: Simak Rekomendasi Platformnya!
5. Perhatikan juga layanan pelanggan yang disediakan oleh perusahaan sekuritas, seperti dukungan telepon, email, dan chat.
6. Pastikan perusahaan sekuritas tersebut memiliki kebijakan yang jelas dan transparan dalam hal pengelolaan dana pelanggan.
7. Terakhir, pastikan bahwa perusahaan sekuritas tersebut memiliki tim analis saham yang berkualitas dan dapat memberikan rekomendasi saham yang akurat dan terpercaya.
Tips Memilih Saham Online Terbaik
1. Lakukan analisis fundamental dan teknikal terhadap perusahaan yang sahamnya ingin dibeli. Analisis fundamental meliputi faktor-faktor ekonomi, keuangan dan industri, sedangkan analisis teknikal meliputi grafik harga saham, volume perdagangan dan indikator teknikal lainnya.
Baca juga:Â Cara Membeli Saham Online Untuk Gamers: Ini Sahamnya !
2. Pilih perusahaan yang memiliki fundamental yang baik, termasuk kinerja keuangan yang stabil, manajemen yang baik, dan prospek pertumbuhan yang positif.
3. Pilih perusahaan yang memiliki reputasi yang baik di industri dan di mata investor.
4. Perhatikan juga faktor risiko, seperti risiko bisnis, risiko regulasi, dan risiko pasar.
5. Pastikan juga perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang cukup, yaitu kemampuan untuk membeli dan menjual saham dengan mudah dan cepat.
6. Perhatikan juga kinerja saham tersebut di masa lalu, termasuk pergerakan harga saham, volume perdagangan, dan faktor-faktor penggeraknya.
7. Terakhir, pastikan membeli saham pada harga yang wajar dan jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi.
Baca juga:Â Cara Investasi Saham Online dan Murah, Simak Yuk Panduannya!
Biaya Layanan Transaksi Saham Online
1. Biaya komisi
Ini adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan sekuritas atau broker untuk setiap transaksi saham yang Anda lakukan. Biaya komisi dapat berupa persentase dari nilai transaksi atau biaya tetap. Misalnya, broker mungkin mengenakan biaya 0,1% dari nilai transaksi atau biaya tetap sebesar $10 per transaksi. Beberapa broker juga menawarkan perdagangan saham dengan biaya komisi yang rendah atau bahkan tanpa komisi untuk saham tertentu.
2. Biaya administrasi
Beberapa perusahaan sekuritas atau broker mungkin mengenakan biaya administrasi bulanan atau tahunan untuk menjaga rekening perdagangan Anda. Biaya ini mungkin berbeda-beda antara satu perusahaan dengan yang lain.
3. Biaya transfer dana
Jika Anda perlu mentransfer dana ke rekening perdagangan Anda, mungkin ada biaya transfer yang dikenakan oleh bank atau lembaga keuangan yang terlibat dalam proses tersebut.
Baca juga:Â Cara Beli Saham Online Blue Chip: Simak Tips dan Rekomendasinya, Cuan!
4. Biaya lainnya
Selain biaya-biaya di atas, ada juga biaya lain yang mungkin timbul tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan sekuritas atau broker. Contohnya adalah biaya penanganan atau pemrosesan, biaya penutupan rekening, atau biaya tambahan untuk fitur-fitur khusus seperti penjualan saham pendek.
Penting untuk membaca dan memahami dengan teliti informasi tentang biaya-biaya yang dikenakan oleh perusahaan sekuritas atau broker sebelum membuka rekening perdagangan. Beberapa perusahaan mungkin menawarkan program atau promosi khusus yang dapat mengurangi biaya transaksi, jadi pastikan untuk membandingkan berbagai opsi yang tersedia sebelum membuat keputusan.
Modal Pertama Kali Untuk Investasi Saham Online
1. Minimum Rekening
Beberapa perusahaan sekuritas atau broker mungkin memiliki persyaratan minimum untuk membuka rekening perdagangan. Misalnya, mereka dapat meminta setoran awal sebesar Rp 5 juta, Rp 10 juta, atau lebih. Namun, ada juga perusahaan sekuritas yang tidak menetapkan persyaratan setoran minimum.
2. Biaya Transaksi
Biaya komisi yang dikenakan oleh perusahaan sekuritas atau broker juga akan mempengaruhi jumlah modal yang Anda butuhkan. Misalnya, jika broker mengenakan biaya komisi sebesar 0,3% dari nilai transaksi, dan Anda ingin berinvestasi sebesar Rp 10 juta, biaya komisi akan sekitar Rp 30 ribu.
3. Diversifikasi
Jika Anda ingin melakukan diversifikasi portofolio dengan memiliki saham dari beberapa perusahaan, Anda perlu mempertimbangkan biaya transaksi yang berkaitan dengan setiap pembelian saham baru.
Baca juga:Â Cara Beli Saham Online untuk Indeks LQ45
Selain itu, perlu diingat bahwa investasi saham melibatkan risiko, dan penting untuk tidak menginvestasikan jumlah yang Anda tidak sanggup kehilangan. Sebagai pedoman umum, disarankan untuk memiliki cadangan dana darurat yang cukup sebelum memulai investasi saham.
Penting juga untuk memeriksa persyaratan dan biaya yang ditetapkan oleh perusahaan sekuritas atau broker yang Anda pilih, karena hal ini dapat bervariasi di antara mereka.
Rekomendasi Saham Online
1. Perusahaan Blue Chip
Blue chip stocks merujuk pada saham perusahaan mapan dengan reputasi yang kuat dan cenderung stabil dalam jangka panjang. Beberapa contoh perusahaan blue chip yang terkenal adalah Apple, Microsoft, Coca-Cola, dan Procter & Gamble. Namun, pastikan untuk mempelajari kinerja keuangan dan prospek bisnis perusahaan sebelum melakukan investasi.
2. Exchange-Traded Funds (ETF)
ETF merupakan dana yang diperdagangkan di bursa dan mencakup berbagai saham dari berbagai perusahaan. Investasi dalam ETF dapat memberikan diversifikasi yang lebih besar dibandingkan dengan membeli saham individual. Contoh ETF yang populer adalah S&P 500 ETF atau ETF yang melacak indeks pasar saham tertentu.
3. Industri yang Berkembang
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam saham perusahaan yang beroperasi di industri yang sedang berkembang pesat. Contohnya adalah teknologi, energi terbarukan, perawatan kesehatan, atau sektor e-commerce. Namun, pastikan untuk memahami prospek dan risiko yang terkait dengan industri tersebut.
4. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham merupakan wadah investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Dalam reksa dana saham, dana Anda akan diinvestasikan dalam berbagai saham yang dipilih oleh manajer tersebut. Ini bisa menjadi opsi yang baik untuk pemula karena Anda dapat mengandalkan pengelolaan ahli yang mengelola portofolio Anda.