30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

China Ekstradisi Dalang Penipuan Kripto Senilai $14 Miliar dalam Operasi Bersejarah

JAKARTA – Ini menandai pertama kalinya seorang tersangka kejahatan keuangan diekstradisi berdasarkan perjanjian Tiongkok-Thailand, yang telah berlaku sejak 1999.

Menurut Kementerian Keamanan Publik Tiongkok, otoritas Tiongkok dan Thailand bekerja sama dalam ekstradisi tersebut sebagai bagian dari satuan tugas khusus yang disebut “Hunting Fox.” Zhang diekstradisi ke Tiongkok pada hari Rabu.

China Ekstradisi Dalang Penipuan Kripto Senilai $14 Miliar dalam Operasi Bersejarah

Skema yang diduga, yang dikenal sebagai “MBI Group,” dimulai pada tahun 2012. Zhang dilaporkan membujuk para investor untuk membayar biaya mulai dari 700 yuan ($98) hingga 245.000 yuan ($34.300) sebagai imbalan atas keanggotaan mata uang kripto. Skema tersebut dilaporkan menarik lebih dari 10 juta anggota dan melibatkan lebih dari 100 miliar yuan ($14 miliar).

Kepolisian Chongqing memulai penyelidikan terhadap Zhang pada November 2020. Pada Maret 2021, Interpol cabang Tiongkok mengeluarkan red notice untuk penangkapannya. Ia ditahan di Thailand pada Juli 2022, dan pengadilan Thailand menyetujui ekstradisinya ke Tiongkok pada Mei tahun ini.

Meskipun Tiongkok melarang perdagangan mata uang kripto pada tahun 2021, banyak investor terus mencari cara untuk menghindari larangan tersebut. Pada bulan Mei, otoritas Tiongkok membongkar bank bawah tanah yang menggunakan stablecoin USDT untuk pertukaran mata uang asing, yang melibatkan transaksi dengan total sedikitnya 13,8 miliar yuan ($1,9 miliar).

Selain itu, otoritas hukum tertinggi Tiongkok baru-baru ini mengklasifikasikan penggunaan mata uang kripto untuk transfer dana terlarang sebagai bentuk pencucian uang, sehingga memudahkan penegakan hukum untuk menangani kejahatan terkait kripto.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU