Beijing, 21 Oktober 2024 – China telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan dukungan bagi perekonomiannya, menjanjikan lebih banyak bantuan untuk sektor properti yang lesu dan pemerintah daerah yang terlilit hutang. Namun, para ekonom masih belum yakin bahwa pemerintah telah melakukan cukup banyak upaya untuk mengatasi deflasi.
Dalam sebuah pengarahan yang sangat dinantikan pada hari Sabtu, Menteri Keuangan Lan Fo’an menahan diri untuk tidak menyebutkan angka pasti mengenai stimulus fiskal , seperti yang diharapkan investor. Ia mengisyaratkan bahwa detailnya akan datang ketika badan legislatif China bertemu dalam beberapa minggu mendatang.
China Gagal Yakinkan Ekonom dengan Aksi Penanganan Deflasi
Para ekonom berpendapat bahwa China perlu mengambil tindakan yang lebih agresif untuk merangsang permintaan domestik dan mencegah deflasi berlarut-larut, yang dapat berdampak buruk pada perekonomian. Beberapa langkah yang disarankan termasuk pemotongan suku bunga yang lebih besar, peningkatan belanja infrastruktur, dan dukungan langsung bagi konsumen.
“Meskipun langkah-langkah yang diumumkan sejauh ini disambut baik, mereka tidak cukup untuk mengubah gelombang deflasi,” kata seorang ekonom senior di sebuah bank investasi di Hong Kong. “China perlu melakukan lebih banyak lagi untuk meyakinkan pasar bahwa mereka serius dalam mengatasi masalah ini.”
Ketidakpastian atas tindakan telah membebani sentimen investor dan menyebabkan penurunan pasar saham baru-baru ini. Yuan juga melemah terhadap dolar AS.
Pemerintah telah berjanji untuk memprioritaskan stabilitas ekonomi di tengah meningkatnya tantangan domestik dan global. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengatasi deflasi secara efektif dapat menyebabkan perlambatan ekonomi yang berkepanjangan.
