27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Cip Kioxia Batal IPO, Masa Depan Produsen di Jepang Terancam?

JAKARTA – Cip Kioxia batal IPO? Rencana mencatatkan saham di Bursa Efek Tokyo pada bulan Oktober mendatang terpaksa dibatalkan.

Hal itu diungkapkan Produsen cip memori asal Jepang, Kioxia Holdings Corp.

Keputusan tersebut diambil menyusul dengan rencana persiapan penawaran saham perdana dalam upaya untuk tetap kompetitif.

Diketahui, Kioxia, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta Bain Capital sedang menyusun konsep penawaran saham perdana.

Juru bicara Kioxia yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, nilai penggalangan dana atas IPO ini mencapai sekitar US$500 juta.

Menurutnya, IPO secara luas diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Jepang sepanjang 2024.

“Kami sedang mempersiapkan IPO pada waktu yang tepat,” paparnya.

Sejak empat tahun yang lalu tercatat pembatalan pencatatan saham pada Oktober 2020, pengembangan teknologi Kioxia jatuh tertinggal jika dibandingkan dengan dua perusahaan.

Dua perusahaan tersebut berasal dari Korsel, Samsung Electronics Co dan SK Hynix Inc.

Cip Kioxia Batal IPO, Semakin Rentan?

Setelah gagal mencatatkan sahamnya di Efek Tokyo, kini Kioxia tampak kian rentan dalam penurunan berikutnya.

Harga NAND yang terus mengalami penurunan secara berkepanjangan telah menggerogoti kemampuan perusahaan Jepang tersebut.

Berjuang Memenangkan Pangsa Pasar

Kioxia diketahui telah berjuang memenangkan pangsa pasar seputar pusat data AI.

Pasca dipisahkan dari Toshiba Corp pada tahun 2018 lalu, Kioxia tampak mengurangi ketergantungannya pada permintaan cip ponsel cerdas.

Harga NAND juga diketahui telah mengalami pelemahan yang lebih merugikan Kioxia daripada para pesaingnya.

Bukan Pertama Kali Ditangguhkan

Rafael Nemet-Nejat, manajer portofolio senior di Jin Investment Management Pte Ltd mengungkapkan, pihaknya sudah berulang kali ditangguhkan, namun ia tetap optimis.

“Ini bukan pertama kalinya IPO ini ditangguhkan,” jelasnya.

Meski demikian, Rafael menilai, kesempatan di masa mendatang masih terbuka lebar.

Kemungkinan pihaknya kan kembali mencoba melakukan pendaftaran lagi di masa mendatang.

“Pasar IPO Jepang sangat sehat, diilustrasikan oleh peluncuran Rigaku dan Tokyo Metro baru-baru ini,” jelasnya.

Rencana Merger

Setelah mengamati fenomena yang terjadi, Kioxia, berencana melakukan merger.

Rencana merger tersebut kata Rafael, sudah mulai di dijalankan untuk mengumpulkan dana guna meningkatkan bisnisnya dan memanfaatkan reli harga chip.

Target yang telah ditentukan mencapai ¥1,5 triliun ( sekitar US$10 miliar).

Ia menilai pihaknya harus tetap waspada dan terus melakukan inovasi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU