29.9 C
Jakarta
Senin, 13 Mei, 2024

Contoh Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

JAKARTA, duniafintech.com – Bagi yang berencana untuk berinvestasi dan ingin mengetahui berbagai contoh investasi jangka pendek, nampaknya artikel ini patut untuk disimak.

Di zaman yang semakin canggih ini, investasi dianggap sebagai salah satu upaya mengelola keuangan agar terjamin di masa mendatang atau mencapai kebebasan finansial. Investasi sendiri marak dilihat sebagai sebuah komitmen besar dalam jangka waktu panjang sehingga orang enggan untuk memulai investasi. Instrumen investasi pun beragam, mulai dari emas, reksa dana, hingga obligasi.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai contoh investasi jangka pendek, ada baiknya Anda harus mengerti definisinya terlebih dahulu.

Sekilas Tentang Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang bersifat sementara dan pada umumnya dapat mudah dicairkan dalam jangka waktu pendek.Salah satu keuntungan sederhana, investasi ini memang tidak mengacu pada jangka panjang sehingga dapat dicairkan kapan pun. Biasanya investasi ini dicairkan dalam kurun waktu 3 hingga 12 bulan.

Keuntungan lainnya dengan melakukan investasi jangka pendek, investor dapat mengambil laba dari kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu. Investasi ini jelas berbeda dengan investasi jangka panjang yang rata-rata baru bisa meraup keuntungan setelah satu tahun lebih.

Para investor senior biasanya memiliki tujuan tersendiri dalam melakukan investasi jangka pendek, seperti melindungi modal sekaligus mendapatkan keuntungan. Banyak yang menyebut bahwa dengan menyimpan dana yang berlebih lalu mengaplikasikannya ke dalam investasi jangka pendek dapat memberikan hasil yang lebih menguntungkan daripada menyimpannya dalam tabungan biasa.

Baca juga: 7 Jenis Tabungan Investasi yang Menguntungkan

Contoh Investasi Jangka Pendek

Contoh Investasi Jangka Pendek

  1. Deposito

Salah satu contoh investasi jangka pendek adalah deposito. Jenis ini umumnya dapat dipilih, apakah dilakukan dalam hitungan bulan atau hitungan tahun. Karena mayoritas bank saat ini menawarkan program deposito mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan atau 1 tahun.

2. Reksa Dana

Reksa dana adalah salah satu alternatif investasi khususnya untuk pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko atas dana investasi yang mereka investasikan. Dana investasi tersebut dikelola oleh Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan ke dalam portofolio investasi, seperti reksa dana saham, obligasi, dan pasar uang.

Reksa dana merupakan sebuah cara untuk para investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi dengan memecahnya ke dalam beberapa instrumen. Jenis instrumen investasi ini harus ditanamkan ke beberapa perusahaan dan tidak cukup pada satu perusahaan saja.

Adanya diversifikasi investasi inilah yang membuat bunga yang diterima dari investasi yang telah ditanamkan akan berbeda. Misalnya terjadi penurunan saham pada satu perusahaan, setidaknya tidak seluruh investasi yang ditanamkan akan mengalami kerugian.

3. P2P Lending

Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan investasi peer-to-peer (P2P) lending. Namun, saat ini sudah banyak lembaga P2P lending di Indonesia yang kredibel dan teregulasi dengan baik.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fintech lending atau P2P lending adalah layanan pinjam-meminjam uang secara langsung antara kreditur dan debitur berbasis teknologi informasi. Produk P2P lending bisa jadi pilihan instrumen investasi jangka pendek. Perkembangan P2P lending di Indonesia sudah pesat, sehingga mudah diakses oleh masyarakat yang masih sulit mendapatkan pinjaman dana.

Intinya, dalam P2P lending kita memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan untuk usaha, biasanya usaha mikro dan kecil. Sebagai imbalannya, selain pengembalian pokok kita juga akan mendapatkan bunga atau bagi hasil untuk yang syariah. Tenor pinjaman di P2P lending biasanya jangka pendek, ada yang mingguan, bulanan, atau kurang dar 1 tahun. Risiko pada investasi ini adalah ketika peminjam terlambat membayar cicilan, atau yang juga disebut kredit macet.

Baca juga: P2P Lending Terbaik di Indonesia dan Bisa Buat Modal Usaha Lho!

4. Saham

Investasi saham dalam jangka pendek memang berpotensi mendatangkan keuntungan, tetapi juga berisiko tinggi. Jika Anda mampu mengidentifikasi peluang saat harga saham diperkirakan akan naik dalam waktu singkat, Anda dapat membelinya dan menjualnya segera ketika harga tersebut naik. Namun, sekali lagi, hal ini sangatlah spekulatif.

5. Obligasi

Obligasi adalah instrumen investasi jangka pendek yang dikeluarkan oleh pemerintah. Waktu jatuh tempo pada obligasi juga bervariasi, yaitu 1 hingga 3 tahun. Cara kerjanya adalah, penerbit obligasi akan memberikan kupon, atau bunga yang harus dibayarkan kepada investor secara berkala.

Contoh Investasi Jangka Pendek

Keuntungan Investasi Jangka Pendek

  • Lebih Fleksibel
  • Pengembalian Dana Jelas Lebih Cepat
  • Mengembangkan Perusahaan Lebih Cepat
  • Untuk Menyimpan Dana Darurat

Kelemahan Investasi Jangka Pendek

Investor wajib memiliki keahlian serta meluangkan waktu lebih banyak dalam memantau pergerakan nilai instrumen investasi, karena bersifat jangka pendek. Ketahui juga lebih mendalam kapan waktu yang tepat untuk menjual dan membelinya. Ini salah satu kekutrangan dari investasi jangka pendek. Selain itu, pajak dan inflasi berpotensi mengurangi return dari investasi ini.

Contoh Investasi Jangka Pendek

Tips Memulai Investasi dengan Baik dan Bijak

  1.   Tentukan Tujuan Investasi

Tujuan investasi merupakan hal pertama dan paling penting sebelum Anda terjun ke dunia investasi. Karena hal ini berhubungan dengan instrumen investasi yang Anda pilih.

  1.   Ketahui Profil Risiko

Profil risiko adalah aspek yang tidak boleh tertinggal, karena profil risiko dapat menggambarkan tingkat toleransi seseorang terhadap suatu risiko sebuah investasi. Pemahaman seseorang mengenai investasi juga bisa menjadi faktor penentu profil risiko.

  1.   Jangan Salah Pilih Instrumen Investasi

Memilih instrumen tidak boleh asal-asalan. Pelajari dengan cermat mengenai seluk-beluknya, seperti mekanismenya, kerugian dan keuntungannya, guna mendapatkan keuntungan yang tepat. Setelah mempelajarinya, Anda akan mengetahui contoh instrumen investasi jangka pendek mana yang cocok dan sesuai kebutuhan.

Baca juga: Kesalahan dalam Berinvestasi yang Wajib Dihindari Investor Pemula

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU