JAKARTA, duniafintech.com – Cryptocurrency hari ini terkait harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya pada perdagangan Jumat (12/5/2023).
Adapun mayoritas kripto jajaran teratas terpantau mengalami pergerakan yang seragam dan kembali berada di zona merah.
Berikut ini berita terkait cryptocurrency hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Tutorial Investasi Crypto dan Jenis-jenisnya, Simak Ya!
Cryptocurrency Hari Ini: BTC Masih Melemah 2,66 Persen
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat, 12 Mei 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 2,66 persen dalam 24 jam dan 6,51 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 26.945 per koin atau setara Rp 398,9 juta (asumsi kurs Rp 14.768 per dolar AS).Â
Ethereum (ETH) juga masih melemah. ETH turun 2,77 persen sehari terakhir dan 4,35 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 26,4 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun tipis 2,69 persen dan 5,19 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,5 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) harus kembali ke zona merah. ADA ambles 3,08 persen selama 24 jam terakhir dan 7,15 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.300 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga turut terkoreksi. SOL anjlok 4,08 persen dalam sehari dan 6,89 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 298.322 per koin.
Harga Kripto Lainnya
Sedangkan XRP mengikuti jejak kripto lain yang melemah. XRP turun 2,49 persen dalam 24 jam dan 8,69 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 6.323 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut kembali terperosok. Dalam satu hari terakhir DOGE jatuh 1,35 persen dan 7,61 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.068 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,11 triliun atau setara Rp 16.392 triliun.Â
Baca juga: Cara Trading Crypto di INDODAX: Daftar hingga Jual Aset
Cryptocurrency Hari Ini: Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak, Warga El Salvador Kena Imbas
Sebelumnya dilaporkan, biaya transaksi Bitcoin telah mencapai level tertinggi dalam dua tahun dan terus meningkat dengan cepat.
Data dari Bitinfocharts menunjukkan harga rata-rata saat ini untuk melakukan transaksi di jaringan Bitcoin mencapai USD 31,14 atau setara Rp 456.501 (asumsi kurs Rp 14.756 per dolar AS).
Melangsir dari Yahoo Finance, Kamis (11/5/2023), terakhir kali setinggi itu terjadi pada April 2021 setelah menyentuh tertinggi sepanjang masa hampir USD 63 atau setara Rp 929.628 lalu turun lagi.Â
Beberapa orang di Twitter menyoroti bagaimana lonjakan biaya merugikan mereka yang menggunakan Bitcoin untuk transaksi sehari-hari, salah satunya di negara El Salvador yang menjadi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah.Â
Seorang pengguna Twitter bernama Marce Romero mengatakan transaksi USD 100 atau setara Rp 1,47 juta di El Salvador menghabiskan biaya transaksi lebih dari USD 20 atau setara Rp 295.120 untuk diselesaikan.Â
Mengapa Biaya Transaksi Bitcoin Mahal?
Jika seseorang ingin melakukan transaksi di blockchain Bitcoin, mereka harus mendapatkan persetujuan dari para penambang.
Penambang menggunakan komputer yang kuat (biasanya operasi berukuran industri) untuk memecahkan masalah kompleks yang pada gilirannya memvalidasi transaksi.
Penambang kemudian dibayar dalam Bitcoin untuk pekerjaan mereka memvalidasi transaksi. Jika jaringan sibuk, pemilik transaksi harus membayar lebih untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Saat ini sepertinya banyak orang yang menggunakan jaringan Bitcoin, maka membuat harga transaksi naik.
Beberapa orang mengatakan jaringan yang tersumbat saat ini disebabkan oleh lonjakan minat pada Ordinals, sebuah protokol yang digunakan untuk mencetak aset mirip NFT di Bitcoin.
Ada opsi bagi mereka yang tidak ingin membayar banyak saat mengirim atau menerima cryptocurrency terbesar.
Ketika melakukan pembayaran Bitcoin, pengguna memiliki opsi untuk membayar biaya yang lebih rendah.
Meskipun demikian, itu berisiko menunggu berjam-jam karena penambang memprioritaskan transaksi yang lebih menguntungkan.
Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Bitcoin Loyo, Solana Pimpin Penguatan, Cek Harganya di Sini
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com