27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Geger! 7 Dana Pensiun Tutup, OJK Beberkan Penyebabnya

JAKARTAOtoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengambil langkah untuk membubarkan tujuh dana pensiun (dapen) sejak awal tahun ini. Ketujuh dapen tersebut adalah LEN Industri, Jasa Tirta II, Natour, Hotel Indonesia Internasional, LKBN Antara, Rajawali Nusantara Indonesia, dan Mandom Indonesia.

Menurut Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, dana pensiun yang dibubarkan ini merupakan program pensiun manfaat pasti yang diselenggarakan oleh pemberi kerja.

“Salah satu masalah utama di sektor dana pensiun di Indonesia adalah keterbatasan kemampuan finansial pendiri atau pemberi kerja dalam memenuhi kewajiban iuran, terutama untuk program pensiun manfaat pasti,” ujarnya.

OJK Ungkap Penyebab Dana Pensiun Tutup

Dalam program pensiun ini, Ogi menjelaskan bahwa pendiri memiliki kewajiban untuk menambah iuran ke dana pensiun, terutama jika kinerja investasi tidak mencapai asumsi tingkat suku bunga yang digunakan untuk menghitung nilai manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada peserta.

Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan penurunan jumlah dana pensiun pemberi kerja, khususnya yang menjalankan program pensiun manfaat pasti, selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, terdapat 159 dana pensiun, sedangkan pada tahun 2023 jumlahnya menurun menjadi 138.

Menanggapi situasi ini, Ogi menyatakan bahwa OJK mendorong para pelaku industri untuk mempertimbangkan konversi dari program pensiun manfaat pasti ke program pensiun iuran pasti. Langkah ini diambil untuk mendukung penyelenggaraan program dana pensiun yang berkelanjutan demi kepentingan para peserta.

Selain itu, Ogi menambahkan bahwa OJK juga mendorong penguatan kompetensi, manajemen risiko, dan tata kelola yang lebih efektif dan efisien dalam industri dana pensiun. Dengan demikian, dana pensiun dapat menjalankan operasionalnya secara optimal, terutama dalam mengelola investasi dari iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan/atau pekerja.

“Selain itu, dengan perubahan struktur demografis Indonesia yang semakin didominasi oleh penduduk berusia lanjut, peran industri dana pensiun akan menjadi semakin penting dalam menjaga ketahanan finansial para pensiunan, agar mereka tetap dapat menikmati kualitas hidup yang baik setelah pensiun,” ungkapnya.

Komitmen OJK Terhadap Dana Pensiun

Ogi juga menyebutkan bahwa OJK, bersama dengan pelaku industri dan seluruh pemangku kepentingan, telah berkomitmen untuk menjalankan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia Tahun 2024-2028. Ini bertujuan untuk mewujudkan industri dana pensiun yang sehat dan kredibel, yang dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Peta jalan ini mencakup berbagai program seperti penguatan tata kelola, regulasi, manajemen risiko dan kepatuhan (GRC), penguatan investasi, dan lainnya. Digitalisasi juga menjadi salah satu fokus utama yang akan terus dikembangkan di masa depan.

“Matching aset dan kewajiban, yang selama ini menjadi tantangan bagi industri ini, juga akan diperkuat. Selain itu, industri dana pensiun di Indonesia akan diperkuat dengan masuknya perusahaan manajer investasi yang diizinkan untuk mendirikan DPLK,” tambahnya.

Oleh karena itu, Ogi memproyeksikan bahwa jumlah pemain di industri dana pensiun akan meningkat. OJK optimistis bahwa strategi-strategi tersebut akan membawa industri dana pensiun ke level yang lebih tinggi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU