35 C
Jakarta
Sabtu, 11 Mei, 2024

DanaRupiah Pertahankan Pinjaman Rp120 Miliar Per Bulan

Meski sempat terdampak Pandemi Covid-19, platform layanan keuangan non-bank DanaRupiah tetap pertahankan pinjaman Rp 120 Miliar per bulan.

Direktur DanaRupiah Wahyu Surya Ariyanto mengatakan, pada awal pandemi volume pembiayaan sempat mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Bahkan, penurunan tersebut mencapai 70% hingga 80% pada kuartal III-2020, turun drastis dibandingkan dengan realisasi pinjaman saat sebelum pandemi melanda. Nilai pencairannya pun merosot tajam, dari sebesar Rp300 miliar per bulan, hingga hanya menjadi Rp40 miliar hingga Rp50 miliar saja per bulannya.

“Pandemi awal 2020, volume pembiayaan menurun drastis, sampai 70%-80% di kuartal III-2020. Pencairan turun dari sekitar Rp300 miliar per bulan menjadi sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar per bulan,” katanya kepada Duniafintech.com, Senin (11/10).

Segera Lakukan Konsolidasi

Namun demikian, karena melihat penurunan pencairan yang sangat signifikan tersebut, perusahaan segera melakukan konsolidasi bisnis pada kuartal IV-2020. Alhasil, pada awal tahun 2021 pencairan pinjaman mulai membaik.

Hal ini pun terus berlanjut hingga di kuartal II-2021 di mana pencairan pinjaman telah mencapai Rp120 miliar tiap bulannya.

“Kuartal IV-2020 kami konsolidasi. Awal 2021, pelan-pelan pencairan membaik signifikan. Pada akhir kuartal II-2021, sudah di Rp120 miliar per bulan,” ujarnya.

Wahyu pun memastikan bahwa penyaluran pinjaman sebesar Rp120 miliar per bulan tersebut akan dipertahankan hingga akhir tahun.

“Penyaluran pinjaman ini akan dipertahankan hingga akhir 2021 sambil menunggu perkembangan pandemi,” ucapnya.

Fokus ke Pinjaman Tunai

Wahyu pun menerangkan bahwa, sejak pandemi Covid-19, DanaRupiah telah mengalihkan segmentasi pasarnya dari tiga segmen, menjadi hanya di satu produk yaitu pinjaman tunai atau cash loan.

Sebelumnya, DanaRupiah memiliki produk pembiayaan untuk tiga kebutuhan utama yakni, pinjaman tunai (personal), pinjaman produktif pertanian, serta pinjaman pendidikan.

Pada pinjaman pertanian, DanaRupiah sebelumnya menyediakan akses pembiayaan untuk mendukung sektor pertanian dengan memberikan pinjaman modal kepada petani, berupa benih, pupuk, dan pestisida.

“Sementara tiga segmen merupakan profil DanaRupiah, namun krisis pandemi membuat kami sementara fokus ke cashloan,” ujarnya.

Dia pun menekankan, strategi bisnis utama dari DanaRupiah di tahun ini adalah bagaimana dapat keluar dari tekanan akibat pandemi Covid-19. Saat ini, lanjutnya, perusahaan tengah berjuang untuk dapat memulihkan kondisi seperti sebelum adanya pandemi.

“Hingga akhir 2021, strategi prioritas dibuat konservatif mengikuti trend kuartal I dan II-2021. Secara umum, langkah pulih dari badai awal pandemi merupakan pencapaian terbaik DanaRupiah dalam masa krisis 2020-2021,” tuturnya.

Adapun, jika mengacu kepada website resminya, sejak berdiri DanaRupiah telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp2,5 triliun kepada 578.000 peminjam dengan jumlah peminjam aktif sebanyak 203.000.

Adapun, terdapat outstanding pinjaman sebesar Rp578 miliar. Kemudian, sejak beroperasi, DanaRupiah juga telah merealisasikan lebih dari 4 juta transaksi berupa pinjaman baru dan pinjaman berulang.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU