26.6 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Lama tidak Aktif, Dompet Bitcoin Ini Tiba-tiba Transfer Rp385 M

Diketahui tidak aktif untuk waktu yang relatif lama, yakni sekitar sembilan tahun, dompet digital berisi ratusan Bitcoin yang diketahui tiba-tiba kembali melakukan transaksi pada Minggu (19/9/2021) pekan lalu.

Informasi itu beredar dari kanal informasi di Twitter, yakni oleh handle @whale_alert yang diketahui memang mampu mendeteksi dan membagikan sejumlah detail transaksi Bitcoin yang jumlahnya cukup besar. Akun itu menyatakan, transaksi tersebut melibatkan transfer dana sebesar 616 Bitcoin ke dompet digital lain, tetapi pemiliknya sejauh ini masih belum diketahui. 

Diduga, dompet digital itu terakhir kali aktif bertransaksi pada tahun 2012. Tahun itu pun menjadi tahun terakhir kemunculan Satoshi Nakamoto (nama samaran, pseudonim), muncul di jagat maya. Untuk diketahui, Satoshi Nakamoto sendiri merupakan nama yang disebut-sebut sebagai penemu Bitcoin.

Di sisi lain, aktivitas tiba-tiba atau dadakan dari dompet itu menimbulkan beragam spekulasi yang mengaitkan hal itu dengan sosok Satoshi Nakamoto. Namun, memang belum dapat dipastikan bahwa dompet tersebut memang berhubungan dengan Satoshi atau sebaliknya.

???????? A dormant address containing 616 #BTC (29,470,042 USD) has just been activated after 8.8 years (worth 6,667 USD in 2012)!https://t.co/tr6lgToZPO

Namun, yang jelas diketahui adalah nilai dari ratusan Bitcoin tadi pada tahun ini tentu saja meningkat ketimbang dengan nilainya pada tahun 2012. Adapun sembilan tahun lalu, nilai kumulatif dari ke-616 keping Bitcoin itu berada di angka 7.000-8.000 dolar AS. Akan tetapi, berdasarkan data Coindesk, sekarang 1 keping Bitcoin saja sudah bernilai 44.000 dolar AS (sekitar Rp 627 juta). Itu berarti, nilai dari 616 Bitcoin tersebut setara dengan sekitar 27 juta dolar AS (kira-kira Rp385 miliar).

Untuk diketahui, ini memang bukan kali pertama dompet digital yang telah lama menganggur atau tanpa aktivitas keuangan tiba-tiba kembali melakukan transaksi. Pasalnya, pada November 2020, seseorang terpantau telah memindahkan aset Bitcoin senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,2 triliun, 1 dolar AS = Rp14.200).

Adapun rincian transaksi Bitcoin sendiri sejatinya dapat dilacak khalayak melalui sejumlah situs web, di antaranya Blockchain.com. Kendati begitu, pemilik dompet digital yang menerima atau yang mengirimkan Bitcoin masih tetap anonim, kecuali isinya dicairkan dengan ditukar ke mata uang seperti dolar AS, rupiah, dan sebagainya.

Kasus Lain: Pengosongan Saldo

Kasus lain mengenai transaksi Bitcoin yang juga sempat menghebohkan pada tahun lalu, yakni pengosongan saldo dompet BitCoin yang dilindungi kata sandi, dengan nilai mencapai US$1 miliar. Adapun peristiwa mencurigakan tersebut masih diselimuti misteri. Dompet BitCoin ini sendiri beralamat di 1HQ3Go3ggs8pFnXuHVHRytPCq5fGG8Hbhx.

Terjadinya transaksi besar dan aneh tersebut bersamaan dengan hari-hari pemungutan suara Pilpres AS atau Selasa, 3 November 2020.

“Dalam semalam, saldo dompet secara misterius turun menjadi hanya US$ 1,38 setelah seseorang menguangkan jumlah yang sangat besar,” demikian tulis BleepingComputer.

Dompet itu pada Selasa tersebut diketahui berisi 69369.16628020 BitCoin atau kira-kira US$957 juta (sekitar Rp13,82 triliun). Sifat transaksi cryptocurrency berbasis blockchain yang anonim tentu menyulitkan untuk mengetahui siapa yang menerima jumlah uang dengan jumlah besar tersebut.

Adapun pengosongan saldo ini kali pertama dilaporkan oleh salah satu pendiri dan CTO Hudson Rock, perusahaan keamanan siber yang fokus pada kebocoran data dan serangan ransomware asal Israel, bernama Alon Gal.

“TIDAK DIPERCAYA—Seseorang dapat memecahkan kata sandi dompet BitCoin yang saya laporkan beberapa waktu lalu dan menghabiskan US$ 1.000.000.000 yang ada di dalamnya!” cuit Alon Gal melalui akun Twitter-nya.

Ia mengaku bahwa dirinya sudah mengamati alamat BitCoin itu sejak September 2020.

“Dapat ini–ada dompet Bitcoin dengan 69.000 Bitcoin (US$ 693.207.618) yang sedang diedarkan antara peretas/cracker selama 2 tahun terakhir untuk tujuan memecahkan kata sandi, sejauh ini tidak berhasil,” demikian bunyi cuitan Gal sebelumnya.

“Saya punya dompetnya, @Google tolong sambungkan saya dengan komputer kuantum.”

Ditambahkannya, dirinya mencurigai transaksi keluar dilakukan oleh pemilik asli dompet, yang dalam hal ini merespons atas pemberitaan baru-baru ini atau boleh jadi seseorang berhasil memecahkan kata sandinya. Menurut menyebut, dompet itu telah “dormant” atau tidak aktif sejak 2015 terkait dengan transaksi debit.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE