27.3 C
Jakarta
Kamis, 21 November, 2024

Emas Antam Kinclong, Tapi Laba Kok Lesu 22,72%? Ini Dia Penyebabnya

JAKARTA, 1 November 2024 – PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau emas Antam melaporkan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga September 2024, menurun 22,72% dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal ketiga 2024, meskipun laba menurun, pendapatan Antam justru meningkat 39,81% menjadi Rp43,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produk emas menjadi kontributor utama, mencakup 83% dari total penjualan Antam dengan nilai penjualan emas mencapai Rp35,7 triliun, naik 85% dari Rp19,29 triliun pada periode sembilan bulan sebelumnya.

Hingga September 2024, Antam memproduksi logam emas sebesar 743 kilogram (atau 23.888 troy oz), dengan volume penjualan emas naik 47% menjadi 28.567 kilogram dari sebelumnya 19.460 kilogram.

Nikel Sumbang 14% dari Total Pendapatan Emas ANTAM

Sementara itu, segmen nikel menyumbang Rp6,1 triliun, atau sekitar 14% dari total pendapatan ANTM sepanjang Januari-September 2024. Pada periode yang sama, produksi dan penjualan feronikel masing-masing tercatat sebanyak 15.244 ton dan 11.691 ton.

Namun, kenaikan beban pokok penjualan sebesar 57,64% YoY menjadi Rp39,09 triliun mempengaruhi laba kotor, yang turun 40,59% ke Rp4,1 triliun dari Rp6,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok yang meningkat ini terutama disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebesar 63%, yang mencapai Rp40,8 triliun, sebagian besar dialokasikan untuk pembelian logam mulia senilai Rp33,65 triliun.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter, menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan daya saing di tengah tantangan global.

Di sisi lain, beban usaha turun 19% menjadi Rp2,24 triliun, terutama karena penurunan biaya logistik dan asuransi akibat dampak izin ekspor nikel dan bauksit yang sempat terhambat pada periode Januari hingga September 2024.

Penurunan Beban Keuangan ANTAM

Antam juga mencatat penurunan beban keuangan sebesar 14% menjadi Rp176,49 miliar. Laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp91,6 per saham. Dari segi keuangan, aset Antam meningkat 15% YoY menjadi Rp40,98 triliun, sementara liabilitas berkurang 3% menjadi Rp10,6 triliun.

Ekuitas sembilan bulan 2024 tercatat sebesar Rp30,38 triliun, tumbuh 23% dari tahun sebelumnya sebesar Rp24,62 triliun.

Selain itu, pinjaman berbunga Antam berkurang hingga 45% menjadi Rp1,63 triliun, sementara saldo kas dan setara kas naik 27% menjadi Rp9,6 triliun pada akhir September 2024.

Nico menyatakan bahwa Antam akan terus memperkuat pangsa pasar domestik yang belakangan ini berkontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan.

“Antam tidak hanya sukses memperkuat posisinya di pasar domestik tetapi juga membangun ketahanan bisnis menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi global,” ujarnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU