31.3 C
Jakarta
Senin, 6 Mei, 2024

Erick Thohir Bakal Bubarkan 8 Perusahaan BUMN, Ini Daftarnya

JAKARTA, duniafintech.com – Kementerian BUMN selaku pemegang saham terus membidik upaya pengurangan atau perampingan perusahaan pelat merah. Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, pihaknya bakal terus memperkecil jumlah perusahaan negara alias membubarkan sejumlah BUMN hingga tahun 2024.

Adapun pembubaran ini difokuskan pada BUMN yang dipandang tidak efektif secara bisnis. Selain itu, perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar atau kecil juga bakal diswastanisasikan.

“Jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food print-nya. Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya,” katanya dalam unggahan video pendek di akun Instagram-nya, dikutip dari IDX Channel, Senin (21/2/2022). 

Ia pun memastikan bahwa penutupan sejumlah BUMN ini tidak berdampak terhadap pengurangan karyawan BUMN. Pasalnya, efisiensi jumlah anak dan cucu BUMN diyakini bakal membuat bisnis perusahaan berkembang lebih baik.

Dalam hal ini, Erick telah mengantongi nama-nama BUMN yang bakal dilikuidasi. Setidaknya ada sebanyak 8 perusahaan yang akan dibubarkan, sebagaimana resmi disampaikan oleh Kementerian BUMN. Ke-8 BUMN ini adalah sebagai berikut.

  1. PT PLN Batubara

Anak usaha PT PLN (Persero) ini akan dibubarkan oleh pemerintah. Terkait itu, terdapat beberapa alasan pemerintah harus membubarkan perusahaan negara yang bergerak di sektor batubara tersebut.

Sejatinya, perusahaan yang didirikan pada tanggal 11 Agustus 2018 itu dibangun untuk membantu memenuhi pasokan batubara PLN. Namun, perseroan ini dinilai tidak menjalankan fungsinya, terutama dalam memenuhi kebutuhan batubara pembangkit PLN, yang membuat terjadinya kelangkaan seperti yang terjadi pada awal tahun 2022.

  1. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas

Perseroan yang juga disebut PT IGLAS ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, utamanya botol. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959. 

Adapun perseroan ini mampu memproduksi berbagai jenis botol dengan total kapasitas 340 ton per hari atau 78.205 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan industri bir, minuman ringan, farmasi, makanan, dan kosmetika. Namun, perusahaan itu kini sudah di ujung ajalnya. 

PT PPA (Persero) tercatat pernah mengucurkan dana talangan sebesar Rp49,96 miliar dan pinjaman restruktrukturisasi senilai Rp89,08 miliar kepada perusahaan ini. Akan tetapi, bantuan tersebut tidak sanggup menyelamatkan kinerja operasional perusahaan.

Kini, proses hukum ihwal pembubaran sedang ditangani oleh Erick Thohir. 

  1. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) PT 

Induk dari Merpati Nusantara Airlines, salah satu maskapai penerbangan nasional yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia ini, juga bakal dibubarkan oleh Menteri Erick.

Merpati Nusantara Airlines sendiri berdiri pada tahun 1962 dan berpusat di Jakarta. Pada tanggal 1 Februari 2014 silam, Merpati menangguhkan seluruh penerbangan lantaran masalah keuangan akibat utang.

Merpati diketahui membutuhkan Rp7,2 triliun untuk beroperasi kembali.

  1. PT Kertas Leces (Persero) 

Berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur, PT Kertas Leces (Persero) adalah pabrik kertas tertua kedua di tanah air setelah pabrik Kertas Padalarang. Pabrik kertas ini pun sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda.

Pada mulanya, perseroan ini bernama N.V Papier Fabriek Letjes, yang berdiri pada tahun 1939 dan mulai beroperasi pada tahun 1940. Per harinya, pabrik ini sanggup menghasilkan kertas sebanyak 10 ton.

  1. PT Istaka Karya (Persero) 

Di daftar BUMN yang bakal dibubarkan oleh Erick Thohir berikutnya ada unit usaha yang bergerak di bidang konstruksi, yakni Istaka Karya.

Sebelumnya, perseroan ini bernama PT ICCI (Indonesian Consortium of Construction Industries), yang merupakan suatu konsorsium dengan anggota sebanyak 18 perusahaan konstruksi di tanah air.

  1. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

Beroperasi mulai tahun 1983 di Lhokseumawe, Aceh Utara, Kertas Kraft Aceh didirikan dengan tujuan swasembada kertas kantong semen. 

Namun, sejak tahun 2007, produsen pembungkus semen dari Aceh itu mesti berhenti beroperasi lantaran kesulitan memperoleh bahan baku dan gas.

  1. PT Industri Sandang Nusantara (Persero) 

Ini merupakan perusahaan tekstil milik pemerintah Indonesia yang berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat dan berdiri pada tahun 1999 dalam swasembada kebutuhan pangan yang dicanangkan pada 1961.

Perusahaan BUMN yang satu ini memproduksi benang tenun, karung, dan karung plastik, yang diproduksi oleh 7 barel pemintalan, 1 barel terpadu pemintalan dan pertenunan, serta satu pabrik karung plastik.

  1. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) 

PT PANN adalah BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan kapal dan berdiri pada tahun 1974.

Bukan hanya bergerak di bidang pembiayaan kapal, Pembiayaan Armada Niaga Nasional juga bergerak di bidang telekomunikasi dan navigasi maritim serta jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim.

Sebagai informasi, Kementerian BUMN sejak tahun 2008 lalu sudah menutup sebanyak 70 perusahaan pelat merah yang terdiri dari anak, cucu, dan cicit sejumlah perseroan. Sejumlah BUMN yang ditutup itu meliputi anak usaha PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), hingga PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE