Jakarta, Indonesia – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di dunia kripto. FalconX, sebuah perusahaan prime brokerage kripto, baru-baru ini menyadari bahwa mereka telah kehilangan jejak 1,35 juta token Solana (SOL) senilai $190 juta selama bertahun-tahun. Token-token tersebut telah berada di dompet mereka sejak tahun 2021 tanpa disadari.
Kejadian ini terungkap ketika Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, mengajukan klaim atas token SOL tersebut. Binance mengklaim bahwa token-token tersebut seharusnya menjadi milik mereka dan telah keliru dikirim ke FalconX.
FalconX mengakui kesalahan mereka dan menyatakan bahwa mereka telah “salah mengelola” token-token tersebut. Mereka berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dengan Binance untuk mengembalikan aset tersebut.
FalconX Kehilangan Jejak $190 Juta Solana Selama Bertahun-tahun, Binance Menuntut SOL Kembali
Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan manajemen aset di industri kripto. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan besar bisa kehilangan jejak aset digital senilai ratusan juta dolar selama bertahun-tahun?
Beberapa ahli menduga bahwa kesalahan ini mungkin terjadi karena kurangnya pengawasan internal dan sistem pelacakan aset yang memadai di FalconX.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pelaku industri kripto untuk meningkatkan keamanan dan manajemen aset digital mereka.
Meskipun insiden ini cukup signifikan, namun sejauh ini belum berdampak signifikan pada harga Solana. Pasar tampaknya relatif tenang dan tidak menunjukkan reaksi berlebihan terhadap berita ini.
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut tentang bagaimana proses pengembalian token SOL dari FalconX ke Binance akan dilakukan. Publik menantikan perkembangan selanjutnya dari kasus ini dan berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
