duniafintech.com – Ekosistem ekonomi berbasis digital di Indonesia dinilai memberikan tren positif. Hal ini disampaikan langsung oleh badan kajian ekonomi dan keuangan INDEF, Nailul Huda. Sebagai pemerhati inovasi ekonomi dan keuangan, ia menilai ekonomi digital telah tumbuh secara pesat.
Huda mengatakan, pesatnya pertumbuhan ekonomi digital ditandai dengan mulusnya perputaran uang di sektor fintech P2P lending.
“Adanya kenaikan pertumbuhan akumulasi penyaluran kredit di fintech yang mencapai Rp49 triliun,”
Selain itu, Huda juga melihat maraknya transaksi di segmen e-commerce sebagai acuan terkait tren positif ekonomi digital di Indonesia.
Baca juga:
- Edukasi Investasi Saham Dari ModalSaham Hadir Di UNPAD
- Isu Kelonggaran GPN untuk Visa dan Mastercard Dibantah BI
- Waspadai Pinjaman Online Ilegal, Satgas Waspada Investasi Masih Temui Penyelenggara Fintech Tanpa Izin
- Sektor E-Commerce Melonjak 12 Kali Lipat di Tahun 2019
- Indodax Raih Dua ISO, Siap Jadi Startup Unicorn Baru
Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia
Huda mengingatkan, situasi ekonomi yang tengah mengalami dilema bisa mempengaruhi ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Ia mencontohkan soal fenomena perang dagang antara AS dan Tiongkok, yang dinilainya cukup memberi pengaruh.
Menurut Huda, persaingan teknologi antara AS dan Tiongkok telah membuat perkembangan teknologi juga terhambat. Oleh sebab itu, tantangan yang akan dihadapi Indonesia saat ini ialah derasnya impor dari kedua negara.
Namun di sisi lain, terdapat peluang yang dimiliki Indonesia terhadap situasi tersebut. Huda menjelaskan, adanya perang dagang AS-Tiongkok akan memberikan kesempatan untuk transfer teknologi, baik dari AS, Tiongkok mau pun keduanya.
-Fauzan-